28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Penemuan Drone Tiongkok, MPR: TNI AL Harus Perketat Keamanan Laut

PROKALTENG.CO-Ketua MPR Bambang Soesatyo menyoroti terkait penemuan drone
bawah laut mirip Sea Wing milik Tiongkok di lepas pantai Kepulauan Selayar,
Sulawesi Selatan pada Minggu (20/12)
lalu yang memicu kontroversi.
Bambang memiminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan (Kemenhan)
bersama TNI AL untuk segera melakukan penyelidikan terkait temuan drone
tersebut. Baik muatan hingga kemampuan transmisi data yang dimiliki drone bawah
laut yang ditemukan.

“Termasuk meneliti sumber energi yang digunakan juga
sensor-sensor yang ada dan kemampuannya. Guna memastikan spesifikasi control surface pada drone dimaksud, sekaligus
menginformasikan kepada publik fakta yang terjadi,” ujar pria yang akrab disapa
Bamsoet kepada wartawan, Rabu (6/1).

Baca Juga :  Satu Warga Tanimbar Diduga Suspect Korona, RSUD Magretti Tidak Siap

Bamsoet meminta pemerintah, dalam hal ini Kemenhan,
meningkatkan koordinasi dengan TNI AL dan Badan Keamanan Laut (Bakamla).
Seperti menganggarkan dalam APBN untuk pembelian alutsista dan radar yang dapat
mendeteksi ancaman dan bahaya terhadap kedaulatan NKRI.

Ia pun meminta pemerintah untuk memperbaiki,
menyempurnakan serta mengintegrasikan kemampuan intelijen Geospatial, teknologi
siber, pertahanan, dan pemetaan laut termasuk udara. Ini harus dilakukan
mengingat masih belum lengkapnya perangkat pengendali atas lapisan ruang siber
Indonesia. Karena Bamsoet tidak ingin peristiwa tersebut berulang.

“Diharapkan TNI AL dapat lebih meningkatkan pengawasan dan
pengamanan di teritorial perairan Indonesia, mengingat terjaringnya seaglider
milik negara lain bukanlah yang pertama kali terjadi di Indonesia dan
keberadaannya dapat mengusik keamanan serta pertahanan nasional Indonesia,”
katanya.

Baca Juga :  Nah Loh!Gonjang-ganjing Reshuffle Kabinet, Menteri Ini Disorot

“Mengingat, masih minimnya anggaran pertahanan nasional
yang diperparah oleh situasi pandemi Covid-19 membuat anggaran semakin menipis
akibat realokasi anggaran,” ungkapnya.

Diketahui sebelumnya, seorang nelayan Saeruddin menemukan
sebuah benda yang merupakan drone pengintai di perairan Kabupaten Selayar,
Sulawesi Selatan, ketika hendak menangkap ikan.

Saeruddin langsung memberikannya ke Polri maupun TNI AL.
Jalur penemuan drone disebut merupakan jalur perairan tersibuk di Indonesia.
Sementara dua drone pengintai lainnya ditemukan di dekat Selat Sunda dan
wilayah Lombok.

PROKALTENG.CO-Ketua MPR Bambang Soesatyo menyoroti terkait penemuan drone
bawah laut mirip Sea Wing milik Tiongkok di lepas pantai Kepulauan Selayar,
Sulawesi Selatan pada Minggu (20/12)
lalu yang memicu kontroversi.
Bambang memiminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan (Kemenhan)
bersama TNI AL untuk segera melakukan penyelidikan terkait temuan drone
tersebut. Baik muatan hingga kemampuan transmisi data yang dimiliki drone bawah
laut yang ditemukan.

“Termasuk meneliti sumber energi yang digunakan juga
sensor-sensor yang ada dan kemampuannya. Guna memastikan spesifikasi control surface pada drone dimaksud, sekaligus
menginformasikan kepada publik fakta yang terjadi,” ujar pria yang akrab disapa
Bamsoet kepada wartawan, Rabu (6/1).

Baca Juga :  Satu Warga Tanimbar Diduga Suspect Korona, RSUD Magretti Tidak Siap

Bamsoet meminta pemerintah, dalam hal ini Kemenhan,
meningkatkan koordinasi dengan TNI AL dan Badan Keamanan Laut (Bakamla).
Seperti menganggarkan dalam APBN untuk pembelian alutsista dan radar yang dapat
mendeteksi ancaman dan bahaya terhadap kedaulatan NKRI.

Ia pun meminta pemerintah untuk memperbaiki,
menyempurnakan serta mengintegrasikan kemampuan intelijen Geospatial, teknologi
siber, pertahanan, dan pemetaan laut termasuk udara. Ini harus dilakukan
mengingat masih belum lengkapnya perangkat pengendali atas lapisan ruang siber
Indonesia. Karena Bamsoet tidak ingin peristiwa tersebut berulang.

“Diharapkan TNI AL dapat lebih meningkatkan pengawasan dan
pengamanan di teritorial perairan Indonesia, mengingat terjaringnya seaglider
milik negara lain bukanlah yang pertama kali terjadi di Indonesia dan
keberadaannya dapat mengusik keamanan serta pertahanan nasional Indonesia,”
katanya.

Baca Juga :  Nah Loh!Gonjang-ganjing Reshuffle Kabinet, Menteri Ini Disorot

“Mengingat, masih minimnya anggaran pertahanan nasional
yang diperparah oleh situasi pandemi Covid-19 membuat anggaran semakin menipis
akibat realokasi anggaran,” ungkapnya.

Diketahui sebelumnya, seorang nelayan Saeruddin menemukan
sebuah benda yang merupakan drone pengintai di perairan Kabupaten Selayar,
Sulawesi Selatan, ketika hendak menangkap ikan.

Saeruddin langsung memberikannya ke Polri maupun TNI AL.
Jalur penemuan drone disebut merupakan jalur perairan tersibuk di Indonesia.
Sementara dua drone pengintai lainnya ditemukan di dekat Selat Sunda dan
wilayah Lombok.

Terpopuler

Artikel Terbaru