26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Erupsi Gunung Marapi Akibatkan 11 Pendaki Meninggal, 12 Masih Dicari

PROKALTENG.CO– Sebanyak 75 pendaki dilaporkan terjebak saat terjadinya erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) pada Minggu siang (3/12). Gunung Marapi berada di dua kabupaten, Agam dan Tanah Datar. Dampak dari erupsi yang memuntahkan 3 ribu meter abu vulkanik dari di atas kawah gunung, dilaporkan 75 pendaki gunung terjebak. Sebagian sudah ada yang dievakuasi.

Dari laporan tim SAR gabungan, 11 pendaki kondisinya meninggal dunia. Dilansir Padang Ekspres (Jawa Pos Group) Kepala Kantor SAR Padang Abdul Malik mengungkapkan, ada sekitar 75 survivor atau pendaki yang terdaftar melakukan pendakian. Dari jumlah tersebut, sebanyak 49 pendaki sudah berhasil dievakuasi dengan selamat oleh tim gabungan.

“Sebagian sudah pulang dan sebagian lagi masih berada di dua rumah sakit, yaitu di RS Padangpanjang dan RS Bukittinggi,” kata Abdul Malik yang dilansir Padang Ekspres, Senin (4/12). Dia menuturkan, pencarian yang dilakukan tim gabungan hingga pukul 07.10 WIB berhasil menemukan 3 orang selamat dan 11 orang dalam kondisi MC Delta atau meninggal dunia. “Saat ini tengah dilakukan proses evakuasi dari puncak ke bawah dan untuk total temuan hari ini, ada sekitar 14 orang. Sedangkan untuk yang masih perlu dilakukan pencarian ada sebanyak 12 orang,” imbuhnya.

Baca Juga :  Lebaran Diprediksi Serempak 5 Juni

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada Gunung Marapi meletus dengan kolom abu teramati membubung setinggi 3.000 meter pada Minggu (3/12) pukul 14.54.

Menurut hasil rekaman seismograf PVMBG, erupsi Gunung Marapi terekam dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 4 menit 41 detik. Letusan menyebabkan hujan abu vulkanik terutama di beberapa kecamatan, termasuk Canduang, Sungai Pua, Ampek Angkek, Malalak, Banuhampu, Tilatang Kamang, Baso, Tanjung Raya, Lubuk Basung, IV Koto, Matur, Tanjung Mutiara, Palembayan, dan Kamang Magek.

Tim BPBD Kabupaten Agam bersama PMI segera membagikan masker kepada masyarakat. Mereka juga mengimbau masyarakat agar tidak ke luar rumah dulu mengingat intensitas hujan abu vulkanik yang tinggi dan dapat berdampak pada kesehatan.

Baca Juga :  Wiranto Harus Rutin Jalani Fisioterapi

“Masyarakat sudah dibagi masker dan diingatkan agar tetap di dalam rumah,” kata Kepala Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Agam, Ade Setiawan. Erupsi Gunung Marapi berlanjut pada hari ini (4/12) pukul 08.22 WIB. Namun, tinggi kolom letusan teramati lebih rendah dibandingkan sebelumnya, yakni sekitar 800 meter di atas puncak gunung.

Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya. “Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 68 detik,” kata PVMBG dalam laporannya yang disampaikan Pemantau Gunung Api Marapi Ahmad Rifandi. (jpg/hnd)

PROKALTENG.CO– Sebanyak 75 pendaki dilaporkan terjebak saat terjadinya erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) pada Minggu siang (3/12). Gunung Marapi berada di dua kabupaten, Agam dan Tanah Datar. Dampak dari erupsi yang memuntahkan 3 ribu meter abu vulkanik dari di atas kawah gunung, dilaporkan 75 pendaki gunung terjebak. Sebagian sudah ada yang dievakuasi.

Dari laporan tim SAR gabungan, 11 pendaki kondisinya meninggal dunia. Dilansir Padang Ekspres (Jawa Pos Group) Kepala Kantor SAR Padang Abdul Malik mengungkapkan, ada sekitar 75 survivor atau pendaki yang terdaftar melakukan pendakian. Dari jumlah tersebut, sebanyak 49 pendaki sudah berhasil dievakuasi dengan selamat oleh tim gabungan.

“Sebagian sudah pulang dan sebagian lagi masih berada di dua rumah sakit, yaitu di RS Padangpanjang dan RS Bukittinggi,” kata Abdul Malik yang dilansir Padang Ekspres, Senin (4/12). Dia menuturkan, pencarian yang dilakukan tim gabungan hingga pukul 07.10 WIB berhasil menemukan 3 orang selamat dan 11 orang dalam kondisi MC Delta atau meninggal dunia. “Saat ini tengah dilakukan proses evakuasi dari puncak ke bawah dan untuk total temuan hari ini, ada sekitar 14 orang. Sedangkan untuk yang masih perlu dilakukan pencarian ada sebanyak 12 orang,” imbuhnya.

Baca Juga :  Lebaran Diprediksi Serempak 5 Juni

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada Gunung Marapi meletus dengan kolom abu teramati membubung setinggi 3.000 meter pada Minggu (3/12) pukul 14.54.

Menurut hasil rekaman seismograf PVMBG, erupsi Gunung Marapi terekam dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 4 menit 41 detik. Letusan menyebabkan hujan abu vulkanik terutama di beberapa kecamatan, termasuk Canduang, Sungai Pua, Ampek Angkek, Malalak, Banuhampu, Tilatang Kamang, Baso, Tanjung Raya, Lubuk Basung, IV Koto, Matur, Tanjung Mutiara, Palembayan, dan Kamang Magek.

Tim BPBD Kabupaten Agam bersama PMI segera membagikan masker kepada masyarakat. Mereka juga mengimbau masyarakat agar tidak ke luar rumah dulu mengingat intensitas hujan abu vulkanik yang tinggi dan dapat berdampak pada kesehatan.

Baca Juga :  Wiranto Harus Rutin Jalani Fisioterapi

“Masyarakat sudah dibagi masker dan diingatkan agar tetap di dalam rumah,” kata Kepala Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Agam, Ade Setiawan. Erupsi Gunung Marapi berlanjut pada hari ini (4/12) pukul 08.22 WIB. Namun, tinggi kolom letusan teramati lebih rendah dibandingkan sebelumnya, yakni sekitar 800 meter di atas puncak gunung.

Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya. “Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 68 detik,” kata PVMBG dalam laporannya yang disampaikan Pemantau Gunung Api Marapi Ahmad Rifandi. (jpg/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru