30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Tak Ada Kompensasi untuk Warga Natuna, Terawan: Doakan Semuanya Sehat

Menteri Kesehatan
(Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan tidak menyiapkan kompensasi kepada
warga Natuna, Kepulauan Riau imbas wilayahnya digunakan sebagai lokasi
karantina. Dia hanya akan memastikan seluruh warga Natuna maupun WNI yang baru
kembali dari Wuhan, Tiongkok tidak terjangkit virus korona.

“Nggak, ada gitu-gitu
(kompensasi, Red). Yang ada kami itu, Kemenkes dan Pemda bertanggung jawab
semuanya. Saya kan Menkes, semuanya saya tak mengizinkan mereka (masyarakat
Natuna) untuk sakit atau terdampak,” kata Terawan di Kemenko Polhukam, Jakarta,
Selasa (4/2).

Terawan mengajak semua
masyarakat untuk banyak berdoa agar WNI yang dikarantina bisa steril. Sehingga,
virus korona tidak menyebar di Indonesia.

“Doakan sehat semua.
Kompensasinya ya doa itu semua lah. Kamu harus berdoa yang baiklah,” imbuhnya.

Baca Juga :  Perwira Polisi Booking Mahasiswi Rp11 Juta Ajak Pesta Bareng

Sebagai informasi,
dari 245 WNI yang rencananya dievakuasi ke Indonesia, akhirnya hanya 238 yang
pulang. Tujuh WNI batal pulang, karena empat di antaranya memilih tinggal, dan
tiga sisanya tak lolos screening.

Rombongan WNI yang
berhasil dievakuasi telah tiba di Indonesia, Minggu (2/2), dengan maskapai
Batik Air. Maskapai tersebut tiba tepat pada pukul 08.30 WIB dan mendarat
dengan aman di Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau.

Setelah itu, 238 WNI
diangkut menggunakan tiga pesawat milik TNI AU ke Natuna. Ketiga pesawat
tersebut terdiri dari dua unit berjenis Boeing dan satu unit berjenis Hercule.

Kepala Dinas Operasi
(Kadisops) Lanud Hang Nadim Batam Mayor Wardoyo mengatakan, pihaknya
mempersiapkan tiga pesawat tersebut atas perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi)
dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Baca Juga :  Gantikan Terawan, Bankir Senior Ditantang Bereskan Masalah Covid-19

Saat 238 WNI tersebut
tiba di Hang Nadim akan langsung dilakukan pemeriksaan di dalam pesawat. Sementara
WNI itu akan lebih dulu diisolasi di Natuna, Kepulauan Riau, untuk memastikan
mereka sehat dan bebas dari virus korona.

Panglima TNI Marsekal
Hadi Tjahjanto mengatakan Natuna dipilih menjadi tempat karantina karena jauh
dari pemukiman penduduk. Selain itu, Natuna juga merupakan pangkalan militer
yang memiliki fasilitas rumah sakit yang dikelola tiga matra TNI. Natuna juga
memiliki landasan pacu pesawat yang berdekatan dengan lokasi karantina.(jpc)

Menteri Kesehatan
(Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan tidak menyiapkan kompensasi kepada
warga Natuna, Kepulauan Riau imbas wilayahnya digunakan sebagai lokasi
karantina. Dia hanya akan memastikan seluruh warga Natuna maupun WNI yang baru
kembali dari Wuhan, Tiongkok tidak terjangkit virus korona.

“Nggak, ada gitu-gitu
(kompensasi, Red). Yang ada kami itu, Kemenkes dan Pemda bertanggung jawab
semuanya. Saya kan Menkes, semuanya saya tak mengizinkan mereka (masyarakat
Natuna) untuk sakit atau terdampak,” kata Terawan di Kemenko Polhukam, Jakarta,
Selasa (4/2).

Terawan mengajak semua
masyarakat untuk banyak berdoa agar WNI yang dikarantina bisa steril. Sehingga,
virus korona tidak menyebar di Indonesia.

“Doakan sehat semua.
Kompensasinya ya doa itu semua lah. Kamu harus berdoa yang baiklah,” imbuhnya.

Baca Juga :  Perwira Polisi Booking Mahasiswi Rp11 Juta Ajak Pesta Bareng

Sebagai informasi,
dari 245 WNI yang rencananya dievakuasi ke Indonesia, akhirnya hanya 238 yang
pulang. Tujuh WNI batal pulang, karena empat di antaranya memilih tinggal, dan
tiga sisanya tak lolos screening.

Rombongan WNI yang
berhasil dievakuasi telah tiba di Indonesia, Minggu (2/2), dengan maskapai
Batik Air. Maskapai tersebut tiba tepat pada pukul 08.30 WIB dan mendarat
dengan aman di Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau.

Setelah itu, 238 WNI
diangkut menggunakan tiga pesawat milik TNI AU ke Natuna. Ketiga pesawat
tersebut terdiri dari dua unit berjenis Boeing dan satu unit berjenis Hercule.

Kepala Dinas Operasi
(Kadisops) Lanud Hang Nadim Batam Mayor Wardoyo mengatakan, pihaknya
mempersiapkan tiga pesawat tersebut atas perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi)
dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Baca Juga :  Gantikan Terawan, Bankir Senior Ditantang Bereskan Masalah Covid-19

Saat 238 WNI tersebut
tiba di Hang Nadim akan langsung dilakukan pemeriksaan di dalam pesawat. Sementara
WNI itu akan lebih dulu diisolasi di Natuna, Kepulauan Riau, untuk memastikan
mereka sehat dan bebas dari virus korona.

Panglima TNI Marsekal
Hadi Tjahjanto mengatakan Natuna dipilih menjadi tempat karantina karena jauh
dari pemukiman penduduk. Selain itu, Natuna juga merupakan pangkalan militer
yang memiliki fasilitas rumah sakit yang dikelola tiga matra TNI. Natuna juga
memiliki landasan pacu pesawat yang berdekatan dengan lokasi karantina.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru