28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Gus Sholah Dimakamkan Satu Kompleks dengan Gus Dur

Lantunan tahlil dan
zikir terdengar ketika jenazah KH Salahuddin Wahid dibawa keluar dari RS
Harapan Kita, Jakarta, tadi malam. Jenazah akan dibawa ke rumah duka di Jalan
Tendean, Jakarta.

Kabar wafatnya
pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, tersebut disampaikan kali pertama
oleh putra pertama Gus Sholah –sapaan KH Salahuddin Wahid–, Irfan Wahid melalui
akun Twitter-nya tadi malam. Ucapan belasungkawa pun berdatangan.

Gus Sholah wafat pada
usia 77 tahun. Menurut Ketua Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng
(Ikapete) Syahrudin H.M., Gus Sholah wafat pukul 20.55 WIB di RS Harapan Kita.

Gus Sholah diketahui
kembali melakukan perawatan di RS Harapan Kita setelah sebelumnya dirawat 2
hari pada 14 dan 15 Januari lalu di tempat yang sama. Gus Sholah saat itu
menjalani terapi ablasi jantung. Namun, Syahrudin belum tahu persis kapan Gus
Sholah diantarkan kembali oleh keluarga ke RS Harapan Kita. ”Beliau dan
keluarga kalau sakit jarang diketahui khalayak. Saya mendampingi di RS Harapan
Kita sejak jam dua (siang) tadi (kemarin, Red), setelah itu keluar dan
mendapatkan kabar beliau kapundut (berpulang, Red),” tuturnya kepada Jawa Pos.
Kabar terakhir yang Syahrudin terima, Gus Sholah mengalami komplikasi.

Baca Juga :  Info Penting! Ini Penjelasan Menpan RB soal Penghapusan Honorer

Sementara itu, Jawa
Pos Radar Jombang melaporkan, rencananya, jenazah Gus Sholah dimakamkan di kompleks
makam keluarga. Di kompleks tersebut terdapat pula makam Gus Dur. Namun, hingga
tadi malam belum jelas posisi pasti makam Gus Sholah. Keluarga Gus Sholah di
Tebuireng masih menunggu hasil musyawarah keluarga. ”Kami belum tahu. Yang
pasti di dalam kompleks makam keluarga,” ungkap keponakan Gus Sholah, KH Irfan
Yusuf Hasyim atau yang akrab disapa Gus Irfan, kepada Jawa Pos Radar Jombang.
Dia menyebutkan, jenazah Gus Sholah tidak memungkinkan untuk dikuburkan di
sebelah makam Gus Dur. Sebab, kondisi lahan di sekitar makam Gus Dur sudah
sempit.

Gus Irfan menyatakan,
sampai jenazah Gus Sholah tiba, di dalam pesantren digelar doa bersama. ”Santri
malam ini menggelar doa bersama dan mengaji. Untuk persiapan pemakaman besok,
sebagian ruangan sudah disiapkan. Termasuk, perlengkapan untuk pemakaman,”
imbuhnya.

Baca Juga :  Pemda Diizinkan Buat Perda Investasi, Asal Jangan Hambat Investasi Asi

Sementara itu, bukan
hanya di masjid induk pesantren, doa bersama juga berlangsung di tiap-tiap
asrama. Sejumlah peziarah di makam Gus Dur juga menggelar doa bersama untuk
almarhum Gus Sholah.

Gubernur Jatim
Khofifah Indar Parawansa menyampaikan duka yang mendalam atas meninggal Gus
Sholah. Warga Jawa Timur merasa kehilangan sosok kiai yang juga pimpinan Ponpes
Tebu Ireng itu. Bagi Khofifah, Gus Sholah merupakan salah satu putra terbaik
bangsa. ”Boleh dibilang beliau adalah paket lengkap seorang negarawan,”
katanya.

Gus Sholah juga
dikenal sebagai cendekiawan dan tokoh hak asasi manusia. Kiprahnya sudah
dirasakan banyak orang. ”Saya mengajak masyarakat Jawa Timur berdoa. Semoga
amal ibadah beliau diterima di sisi Allah dan insya Allah husnul khotimah,”
imbuhnya.(jpc)

 

Lantunan tahlil dan
zikir terdengar ketika jenazah KH Salahuddin Wahid dibawa keluar dari RS
Harapan Kita, Jakarta, tadi malam. Jenazah akan dibawa ke rumah duka di Jalan
Tendean, Jakarta.

Kabar wafatnya
pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, tersebut disampaikan kali pertama
oleh putra pertama Gus Sholah –sapaan KH Salahuddin Wahid–, Irfan Wahid melalui
akun Twitter-nya tadi malam. Ucapan belasungkawa pun berdatangan.

Gus Sholah wafat pada
usia 77 tahun. Menurut Ketua Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng
(Ikapete) Syahrudin H.M., Gus Sholah wafat pukul 20.55 WIB di RS Harapan Kita.

Gus Sholah diketahui
kembali melakukan perawatan di RS Harapan Kita setelah sebelumnya dirawat 2
hari pada 14 dan 15 Januari lalu di tempat yang sama. Gus Sholah saat itu
menjalani terapi ablasi jantung. Namun, Syahrudin belum tahu persis kapan Gus
Sholah diantarkan kembali oleh keluarga ke RS Harapan Kita. ”Beliau dan
keluarga kalau sakit jarang diketahui khalayak. Saya mendampingi di RS Harapan
Kita sejak jam dua (siang) tadi (kemarin, Red), setelah itu keluar dan
mendapatkan kabar beliau kapundut (berpulang, Red),” tuturnya kepada Jawa Pos.
Kabar terakhir yang Syahrudin terima, Gus Sholah mengalami komplikasi.

Baca Juga :  Info Penting! Ini Penjelasan Menpan RB soal Penghapusan Honorer

Sementara itu, Jawa
Pos Radar Jombang melaporkan, rencananya, jenazah Gus Sholah dimakamkan di kompleks
makam keluarga. Di kompleks tersebut terdapat pula makam Gus Dur. Namun, hingga
tadi malam belum jelas posisi pasti makam Gus Sholah. Keluarga Gus Sholah di
Tebuireng masih menunggu hasil musyawarah keluarga. ”Kami belum tahu. Yang
pasti di dalam kompleks makam keluarga,” ungkap keponakan Gus Sholah, KH Irfan
Yusuf Hasyim atau yang akrab disapa Gus Irfan, kepada Jawa Pos Radar Jombang.
Dia menyebutkan, jenazah Gus Sholah tidak memungkinkan untuk dikuburkan di
sebelah makam Gus Dur. Sebab, kondisi lahan di sekitar makam Gus Dur sudah
sempit.

Gus Irfan menyatakan,
sampai jenazah Gus Sholah tiba, di dalam pesantren digelar doa bersama. ”Santri
malam ini menggelar doa bersama dan mengaji. Untuk persiapan pemakaman besok,
sebagian ruangan sudah disiapkan. Termasuk, perlengkapan untuk pemakaman,”
imbuhnya.

Baca Juga :  Pemda Diizinkan Buat Perda Investasi, Asal Jangan Hambat Investasi Asi

Sementara itu, bukan
hanya di masjid induk pesantren, doa bersama juga berlangsung di tiap-tiap
asrama. Sejumlah peziarah di makam Gus Dur juga menggelar doa bersama untuk
almarhum Gus Sholah.

Gubernur Jatim
Khofifah Indar Parawansa menyampaikan duka yang mendalam atas meninggal Gus
Sholah. Warga Jawa Timur merasa kehilangan sosok kiai yang juga pimpinan Ponpes
Tebu Ireng itu. Bagi Khofifah, Gus Sholah merupakan salah satu putra terbaik
bangsa. ”Boleh dibilang beliau adalah paket lengkap seorang negarawan,”
katanya.

Gus Sholah juga
dikenal sebagai cendekiawan dan tokoh hak asasi manusia. Kiprahnya sudah
dirasakan banyak orang. ”Saya mengajak masyarakat Jawa Timur berdoa. Semoga
amal ibadah beliau diterima di sisi Allah dan insya Allah husnul khotimah,”
imbuhnya.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru