25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Kabar Gembira, Guru Honorer dan Guru Ngaji Dapat Subsidi Upah Rp 600 R

JAKARTA-Pemerintah
telah menyalurkan bantuan subsidi gaji Rp600 ribu per bulan kepada 12,4 juta
pekerja.

Namun,
angka tersebut lebih sedikit jumlahnya dibandingkan target penyaluran subsidi
gaji yang harusnya diterima 15,7 juta pekerja.

Karena
tak mencapai target, anggaran subsidi gaji di Kementerian Ketenagakerjaan pun
bersisa.

Menteri Ketenagakerjaan Ida
Fauziyah mengatakan sisa anggaran tersebut akan diberikan kepada guru honorer
di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Agama
(Kemenag).

Usai
pemberian subsidi gaji tahap satu selesai, pihaknya akan mengembalikan sisa
anggaran ke Kementerian Keuangan untuk kemudian disalurkan kembali ke
Kemendikbud dan Kemenag.

“Selain para pekerja yang bergaji
Rp5 juta, ada sektor lain yang butuh subsidi ini. Harapan itu disampaikan ke
Kemnaker. Ada honorer yang akan terima juga, ada di Kemendikbud guru honorer
dan di Kemenag ada guru ngaji yang butuh bantuan dari pemerintah,” ujar Ida
dalam konferensi pers virtual, Kamis (1/10/2020) seperti dilansir detik.com.

“Kami akan menyerahkan sisa
anggaran yang sudah dialokasikan di Kemnaker, untuk kemudian kami akan serahkan
ke bendahara negara,” ungkapnya.

Dia
mengatakan untuk selanjutnya, Kemendikbud dan Kemenag yang akan bertanggung
jawab pada pengelolaan anggaran sisa subsidi gaji untuk diberikan kepada guru
honorer di dua instansi tersebut.

Baca Juga :  Camat di Perbatasan Negara Diminta Pahami Batas Wilayah NKRI

“Selanjutnya
akan direlokasi ke guru honorer dan guru ngaji kepada Kemendikbud dan Kemenag
yang bertindak sebagai leading sector-nya,” ujar Ida.

Total pagu anggaran subsidi
gaji sendiri sebanyak Rp 37,87 triliun. Ida mengatakan sisa anggaran yang akan
dikembalikan belum selesai dihitung.

Menurutnya
perhitungan anggaran baru bisa dilakukan setelah pihaknya menyelesaikan program
penyaluran subsidi gaji ke 12,4 juta pekerja.

 â€œAngka persisnya tunggu penyaluran tahap 5 selesai. Yang jelas, dana ini baru
disalurkan ke 12,4 juta penerima, jadi sisanya dikembalikan ke kas negara,”
ungkap Ida.

Data dari Kemnaker dari 12,4
juta rekening yang diterima dari BPJS Ketenagakerjaan, sudah disalurkan ke
penerima bantuan sebanyak 11,6 juta penerima atau tepatnya 11.654.143 orang
atau sekitar 92,48%.

Ida
mengatakan pihaknya baru saja mendapatkan data rekening pekerja yang
mendapatkan bantuan untuk batch 5. Totalnya ada 618.678 rekening, yang disetor
sebanyak dua kali.

Pada
29 September 578.230 rekening, dan pada 30 Oktober 40.358 rekening. Ida
mengatakan pihaknya akan melakukan validasi data dari BPJS Ketenagakerjaan
maksimal 4 hari untuk kemudian dicairkan ke penerima bantuan.

Baca Juga :  Bansos Tunai Diperpanjang Hingga Juni 2021

“Terakhir tadi disampaikan, ada
data yang sebenarnya diberikan ke enam kalinya, tapi kami akan masukkan ke
tahap kelima. Jadi total batch kelima itu 618.678 rekening,” ungkap Ida.

“Tahap
lima ini masih baru masuk data kemarin, maka kami akan check list dulu maksimal
4 hari kerja,” ujarnya.

Sementara itu dari data yang dikumpulkan Kemnaker, pada batch 1 bantuan sudah
diberikan kepada 2,48 juta orang dari total 2,5 juta orang penerima, atau
sekitar 99,38%.

Kemudian di batch 2, bantuan
sudah diberikan kepada 2,98 juta orang dari total 3 juta orang penerima, atau
sekitar 99,38%. Di batch 3, bantuan sudah diberikan kepada 3,47 pekerja dari
total 3,5 orang penerima, atau sekitar 99,32%.

Selanjutnya di batch 4,
bantuan sudah diberikan kepada 1,83 juta orang dari total 2,65 juta orang
penerima. Totalnya kini ada 11,65 juta orang yang bantuannya sudah cair, atau
sekitar 92,48% dari total 12,4 juta penerima

JAKARTA-Pemerintah
telah menyalurkan bantuan subsidi gaji Rp600 ribu per bulan kepada 12,4 juta
pekerja.

Namun,
angka tersebut lebih sedikit jumlahnya dibandingkan target penyaluran subsidi
gaji yang harusnya diterima 15,7 juta pekerja.

Karena
tak mencapai target, anggaran subsidi gaji di Kementerian Ketenagakerjaan pun
bersisa.

Menteri Ketenagakerjaan Ida
Fauziyah mengatakan sisa anggaran tersebut akan diberikan kepada guru honorer
di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Agama
(Kemenag).

Usai
pemberian subsidi gaji tahap satu selesai, pihaknya akan mengembalikan sisa
anggaran ke Kementerian Keuangan untuk kemudian disalurkan kembali ke
Kemendikbud dan Kemenag.

“Selain para pekerja yang bergaji
Rp5 juta, ada sektor lain yang butuh subsidi ini. Harapan itu disampaikan ke
Kemnaker. Ada honorer yang akan terima juga, ada di Kemendikbud guru honorer
dan di Kemenag ada guru ngaji yang butuh bantuan dari pemerintah,” ujar Ida
dalam konferensi pers virtual, Kamis (1/10/2020) seperti dilansir detik.com.

“Kami akan menyerahkan sisa
anggaran yang sudah dialokasikan di Kemnaker, untuk kemudian kami akan serahkan
ke bendahara negara,” ungkapnya.

Dia
mengatakan untuk selanjutnya, Kemendikbud dan Kemenag yang akan bertanggung
jawab pada pengelolaan anggaran sisa subsidi gaji untuk diberikan kepada guru
honorer di dua instansi tersebut.

Baca Juga :  Camat di Perbatasan Negara Diminta Pahami Batas Wilayah NKRI

“Selanjutnya
akan direlokasi ke guru honorer dan guru ngaji kepada Kemendikbud dan Kemenag
yang bertindak sebagai leading sector-nya,” ujar Ida.

Total pagu anggaran subsidi
gaji sendiri sebanyak Rp 37,87 triliun. Ida mengatakan sisa anggaran yang akan
dikembalikan belum selesai dihitung.

Menurutnya
perhitungan anggaran baru bisa dilakukan setelah pihaknya menyelesaikan program
penyaluran subsidi gaji ke 12,4 juta pekerja.

 â€œAngka persisnya tunggu penyaluran tahap 5 selesai. Yang jelas, dana ini baru
disalurkan ke 12,4 juta penerima, jadi sisanya dikembalikan ke kas negara,”
ungkap Ida.

Data dari Kemnaker dari 12,4
juta rekening yang diterima dari BPJS Ketenagakerjaan, sudah disalurkan ke
penerima bantuan sebanyak 11,6 juta penerima atau tepatnya 11.654.143 orang
atau sekitar 92,48%.

Ida
mengatakan pihaknya baru saja mendapatkan data rekening pekerja yang
mendapatkan bantuan untuk batch 5. Totalnya ada 618.678 rekening, yang disetor
sebanyak dua kali.

Pada
29 September 578.230 rekening, dan pada 30 Oktober 40.358 rekening. Ida
mengatakan pihaknya akan melakukan validasi data dari BPJS Ketenagakerjaan
maksimal 4 hari untuk kemudian dicairkan ke penerima bantuan.

Baca Juga :  Bansos Tunai Diperpanjang Hingga Juni 2021

“Terakhir tadi disampaikan, ada
data yang sebenarnya diberikan ke enam kalinya, tapi kami akan masukkan ke
tahap kelima. Jadi total batch kelima itu 618.678 rekening,” ungkap Ida.

“Tahap
lima ini masih baru masuk data kemarin, maka kami akan check list dulu maksimal
4 hari kerja,” ujarnya.

Sementara itu dari data yang dikumpulkan Kemnaker, pada batch 1 bantuan sudah
diberikan kepada 2,48 juta orang dari total 2,5 juta orang penerima, atau
sekitar 99,38%.

Kemudian di batch 2, bantuan
sudah diberikan kepada 2,98 juta orang dari total 3 juta orang penerima, atau
sekitar 99,38%. Di batch 3, bantuan sudah diberikan kepada 3,47 pekerja dari
total 3,5 orang penerima, atau sekitar 99,32%.

Selanjutnya di batch 4,
bantuan sudah diberikan kepada 1,83 juta orang dari total 2,65 juta orang
penerima. Totalnya kini ada 11,65 juta orang yang bantuannya sudah cair, atau
sekitar 92,48% dari total 12,4 juta penerima

Terpopuler

Artikel Terbaru