28.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Kemenkes Turun Tangan Tangani Korban Sakit Akibat Banjir

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah menerjunkan tim satgas
kesehatan. Kabar tersebut disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan
Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo‎.

Menurut Agus, Kemenkes berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan
Provinsi DKI Jakarta maupun Dinas Kesehatan kabupaten/kota Bekasi dan Bogor.
Sampai saat ini, menurut informasi dari Kementerian Kesehatan, masih banyak
lokasi yang belum terlayani untuk fasilitas kesehantan.

“Satu hal yang perlu untuk diwaspadai penyakit ikutan pasca
banjir ini, seperti penyakit kulit, gatal-gatal, diare ISPA, Leptospirosis, dan
lain-lain,” ujar Agus di Kantor BNPB, Jakarta, Kamis (2/1).

Tidak hanya Kemenkes, aparat TNI juga mengerahkan 3.680 personel
untuk membantu korban banjir di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Mereka
juga bertugas untuk pengamanan logistik tim kesehatan dapur umum, termasuk
menyediakan 50 perahu karet, 10 kapal , 5 heli TNI AU dan AD untuk evakuasi
medis, pengamatan udara, distribusi logistik, serta 32 truk.

Baca Juga :  672 Alumni Tuntut Ari Kuncoro Mundur sebagai Rektor UI

“Kemudian 84 Koramil untuk logistik dan pengungsi. Untuk Jawa Barat
akan diterjunkan 2.500 personel, 25 truk, dan Banten 1.000 personel juga 15
truk. Selanjutnya TNI juga akan mengerahkan masing-masing satu unit pesawat
CN295 dan Cassa untuk TMC,” katanya.

Polda Metro Jaya juga telah mengerahkann satuan dengan kemampuan
SAR yaitu Brimob Sabhara dan Polair untuk membantu mengevakuasi korban banjir
sejak di 263 titik, termasuk di sembilan titik ruas tol Jabodetabek.

Selanjutnya dari Palang Merah Indonesia menerjunkan 395 personel
untuk Jabodetabek dan akan ditambah jika diperlukan. Ini terdiri dari tim
evakuasi, ambulan, dapur umum, dan psikososial. “Peralatan 11 perahu karet, 14
ambulance, 8 kendaraan operasional, truk 2, dapur umum lima titik di DKI, dan
satu titik di banten,” katanya.

Baca Juga :  Akhirnya Luhut Pun Meminta Maaf

Agus mengimbau, setiap posko harus saling bersinergi, berkumpul
di satu posko dan tidak menyebar. Hal ini guna memudahkan koordinasi. Disamping
itu, masing-masing wali kota diharapkan untuk menjadi Komandan Satuan Tugas
(Dansatgas) di wilayahnya masing-masing, khususnya untuk wilayah Provinsi DKI
Jakarta.(jpc)

 

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah menerjunkan tim satgas
kesehatan. Kabar tersebut disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan
Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo‎.

Menurut Agus, Kemenkes berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan
Provinsi DKI Jakarta maupun Dinas Kesehatan kabupaten/kota Bekasi dan Bogor.
Sampai saat ini, menurut informasi dari Kementerian Kesehatan, masih banyak
lokasi yang belum terlayani untuk fasilitas kesehantan.

“Satu hal yang perlu untuk diwaspadai penyakit ikutan pasca
banjir ini, seperti penyakit kulit, gatal-gatal, diare ISPA, Leptospirosis, dan
lain-lain,” ujar Agus di Kantor BNPB, Jakarta, Kamis (2/1).

Tidak hanya Kemenkes, aparat TNI juga mengerahkan 3.680 personel
untuk membantu korban banjir di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Mereka
juga bertugas untuk pengamanan logistik tim kesehatan dapur umum, termasuk
menyediakan 50 perahu karet, 10 kapal , 5 heli TNI AU dan AD untuk evakuasi
medis, pengamatan udara, distribusi logistik, serta 32 truk.

Baca Juga :  672 Alumni Tuntut Ari Kuncoro Mundur sebagai Rektor UI

“Kemudian 84 Koramil untuk logistik dan pengungsi. Untuk Jawa Barat
akan diterjunkan 2.500 personel, 25 truk, dan Banten 1.000 personel juga 15
truk. Selanjutnya TNI juga akan mengerahkan masing-masing satu unit pesawat
CN295 dan Cassa untuk TMC,” katanya.

Polda Metro Jaya juga telah mengerahkann satuan dengan kemampuan
SAR yaitu Brimob Sabhara dan Polair untuk membantu mengevakuasi korban banjir
sejak di 263 titik, termasuk di sembilan titik ruas tol Jabodetabek.

Selanjutnya dari Palang Merah Indonesia menerjunkan 395 personel
untuk Jabodetabek dan akan ditambah jika diperlukan. Ini terdiri dari tim
evakuasi, ambulan, dapur umum, dan psikososial. “Peralatan 11 perahu karet, 14
ambulance, 8 kendaraan operasional, truk 2, dapur umum lima titik di DKI, dan
satu titik di banten,” katanya.

Baca Juga :  Akhirnya Luhut Pun Meminta Maaf

Agus mengimbau, setiap posko harus saling bersinergi, berkumpul
di satu posko dan tidak menyebar. Hal ini guna memudahkan koordinasi. Disamping
itu, masing-masing wali kota diharapkan untuk menjadi Komandan Satuan Tugas
(Dansatgas) di wilayahnya masing-masing, khususnya untuk wilayah Provinsi DKI
Jakarta.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru