28.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Presiden Jokowi Kecam Pernyataan Presiden Prancis, Ustaz Hilmi Sindir

JAKARTA, PROKALTENG.CO – Presiden Joko Widodo mengecam pernyataan Presiden
Prancis Emmanuel Macron yang dianggap memicu perpecahan persatuan ummat
beragama di dunia.

Presiden Jokowi menilai bahwa
kebebasan berekspresi yang mencederai kehormatan, kesucian serta kesakralan
nilai-nilai dan simbol agama sama sekali tidak bisa dibenarkan dan harus
dihentikan. Jokowi mengatakan, teroris tidak ada hubungan dengan agama apa pun.

“Mengaitkan agama dengan tindakan
terorisme sebuah kesalahan besar. Terorisme adalah terorisme. Teroris adalah
teroris. Terorisme tidak ada hubungan dengan agama apa pun,” ujar Presiden
Jokowi, Sabtu (31/10/2020).

Aktivis dakwah Ustaz Hilmi
Firdaus mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang
mengutuk dan kecam pernyataan Emmanuel Macron.

Baca Juga :  4 Bahaya di Balik Obat Bius yang Digunakan Reynhard Sinaga

Ustaz Hilmi menilai tepat,
pernyataan Jokowi soal terorisme adalah terorisme dan tidak ada hubungannya
dengan agama.

“Terimakasih Pak Jokowi atas
kecamannya kepada Macron. Bapak mengatakan “Terorisme adalah terorisme, teroris
adalah teroris. Terorisme tidak ada hubungannya dengan agama apapun.” Ujar
Hilmi Firdaus dikutip akun twitternya, Ahad (1/11).

Hilmi kemudian menyindir ucapan
Permadi Arya yang pernah mengatakan terorisme beragama Islam. ”Berarti yang
kemarin bilang terorisme punya agama dan agamanya Islam mohon segera
ditindaklanjuti secara hukum ya pak, ” ujar Hilmi.

Permadi Arya alias Abu Janda,
pada Desember 2019 lalu, mengatakan, teroris punya agama. Dan agamanya Islam.

“Jangan ngomong terorisme tidak
punya agama, terorisme punya agama, agamanya Islam, gurunya si Maher,” ujar Abu
Janda dilansir dari video yang diunggah di akun instagramnya, @permadiaktivis2
pada Desember 2019 lalu.

Baca Juga :  Lewat Lukisan, Presiden Diajak Melihat Nasib Buruh dan Petani Tembakau

Atas ucapannya itu, ia
dipolisikan oleh beberapa kalangan Islam termasuk ustaz Maher. Namun begitu,
hingga kini kasusnya belum diproses kepolisian.

JAKARTA, PROKALTENG.CO – Presiden Joko Widodo mengecam pernyataan Presiden
Prancis Emmanuel Macron yang dianggap memicu perpecahan persatuan ummat
beragama di dunia.

Presiden Jokowi menilai bahwa
kebebasan berekspresi yang mencederai kehormatan, kesucian serta kesakralan
nilai-nilai dan simbol agama sama sekali tidak bisa dibenarkan dan harus
dihentikan. Jokowi mengatakan, teroris tidak ada hubungan dengan agama apa pun.

“Mengaitkan agama dengan tindakan
terorisme sebuah kesalahan besar. Terorisme adalah terorisme. Teroris adalah
teroris. Terorisme tidak ada hubungan dengan agama apa pun,” ujar Presiden
Jokowi, Sabtu (31/10/2020).

Aktivis dakwah Ustaz Hilmi
Firdaus mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang
mengutuk dan kecam pernyataan Emmanuel Macron.

Baca Juga :  4 Bahaya di Balik Obat Bius yang Digunakan Reynhard Sinaga

Ustaz Hilmi menilai tepat,
pernyataan Jokowi soal terorisme adalah terorisme dan tidak ada hubungannya
dengan agama.

“Terimakasih Pak Jokowi atas
kecamannya kepada Macron. Bapak mengatakan “Terorisme adalah terorisme, teroris
adalah teroris. Terorisme tidak ada hubungannya dengan agama apapun.” Ujar
Hilmi Firdaus dikutip akun twitternya, Ahad (1/11).

Hilmi kemudian menyindir ucapan
Permadi Arya yang pernah mengatakan terorisme beragama Islam. ”Berarti yang
kemarin bilang terorisme punya agama dan agamanya Islam mohon segera
ditindaklanjuti secara hukum ya pak, ” ujar Hilmi.

Permadi Arya alias Abu Janda,
pada Desember 2019 lalu, mengatakan, teroris punya agama. Dan agamanya Islam.

“Jangan ngomong terorisme tidak
punya agama, terorisme punya agama, agamanya Islam, gurunya si Maher,” ujar Abu
Janda dilansir dari video yang diunggah di akun instagramnya, @permadiaktivis2
pada Desember 2019 lalu.

Baca Juga :  Lewat Lukisan, Presiden Diajak Melihat Nasib Buruh dan Petani Tembakau

Atas ucapannya itu, ia
dipolisikan oleh beberapa kalangan Islam termasuk ustaz Maher. Namun begitu,
hingga kini kasusnya belum diproses kepolisian.

Terpopuler

Artikel Terbaru