33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Tolak Aturan Keamanan Nasional dari Tiongkok, Hongkong Bergejolak Lagi

Aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh kembali
pecah di Hongkong. Polisi menembakkan gas air mata di distrik perbelanjaan
Causeway Bay pada Minggu (24/5) ketika ribuan orang kembali turun ke jalan
untuk memprotes rencana penerapan hukum keamanan nasional Tiongkok untuk kota
tersebut.

Dilansir dari Hong Kong News, Senin (25/5),
polisi mengatakan setidaknya 180 orang demonstran telah ditangkap. Sebagian
besar dari mereka ditangkap karena dicurigai berkumpul tanpa izin, terlibat
organisasi tidak sah dan kemungkinan melakukan kekacauan di tempat umum. Itu
saat melakukan operasi ketika pengunjuk rasa menyebar di sepanjang jalan
Causeway dan Wan Chai.

Sebuah truk meriam air digunakan untuk
menghalau demonstran. Gas air mata juga ditembakkan setelah pengunjuk rasa
mencoba melakukan aksi anarkis. Mereka juga telah menentang pembatasan
kerumunan terkait physical distancing Covid-19. Demonstran menghancurkan lampu
lalu lintas, membakar kertas dan ban, serta melemparkan batu bata yang diambil
dari trotoar.

Baca Juga :  Vaksin Covid-19 Milik Rusia Resmi Diproduksi

Kerusuhan juga berbuntut pada kerusakan
fasilitas umum dan toko-toko. Sementara setidaknya dua orang yang menentang
penghalang jalan diserang oleh kelompok-kelompok berpakaian hitam.

Akibat kericuhan tersebut, 10 orang dirawat di
rumah sakit, termasuk seorang wanita berusia 51 tahun dalam kondisi kritis.
Sembilan lainnya dalam kondisi stabil.

Aksi unjuk rasa pecah hanya beberapa jam
setelah Wakil Perdana Menteri Tiongkok Han Zheng yang bertanggung jawab atas
Hongkong, mengatakan kepada delegasi lokal bahwa penerapan undang-undang
keamanan nasional harus serius. Dan, Tiongkok akan memberlakukannya selamanya.

Pada sesi Kongres Rakyat Nasional yang sedang
berlangsung di Beijing, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi berusaha untuk
meredakan kekhawatiran tentang undang-undang baru itu dengan mengatakan itu
tidak akan merusak otonomi atau kebebasan kota Hongkong. Undang-undang yang
diusulkan hanya ditujukan pada kategori tindakan yang sangat sempit yang secara
serius membahayakan keamanan nasional seperti pengkhianatan, pemisahan diri,
penghasutan atau subversi.

Baca Juga :  Make a Wish di Cap Tangan Presiden Kazakhstan Nazarbayev

Undang-undang itu juga diklaim tidak akan
berdampak pada otonomi tingkat tinggi Hongkong, hak dan kebebasan penduduk
Hongkong, atau hak dan kepentingan sah investor asing di Hongkong.

“Ketimbang khawatir atas hal yang tidak perlu,
orang-orang harus lebih percaya diri pada masa depan Hongkong. Ini akan
meningkatkan sistem hukum Hongkong dan membawa lebih banyak stabilitas, aturan
hukum yang lebih kuat, dan lingkungan bisnis yang lebih baik ke Hongkong,”
sebut Wang.

Selama bentrokan, sekelompok orang berpakaian
serba hitam dihentikan dan digeledah ketika para pengunjuk rasa di dekatnya
berteriak ‘Bebaskan Hong Kong, Revolusi Zaman Kita’. Pengunjuk rasa juga
berteriak ‘Kemerdekaan Hongkong Satu-satunya jalan’. Polisi menembakkan cairan
merica ke arah kelompok massa di Gloucester Road.

 

Aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh kembali
pecah di Hongkong. Polisi menembakkan gas air mata di distrik perbelanjaan
Causeway Bay pada Minggu (24/5) ketika ribuan orang kembali turun ke jalan
untuk memprotes rencana penerapan hukum keamanan nasional Tiongkok untuk kota
tersebut.

Dilansir dari Hong Kong News, Senin (25/5),
polisi mengatakan setidaknya 180 orang demonstran telah ditangkap. Sebagian
besar dari mereka ditangkap karena dicurigai berkumpul tanpa izin, terlibat
organisasi tidak sah dan kemungkinan melakukan kekacauan di tempat umum. Itu
saat melakukan operasi ketika pengunjuk rasa menyebar di sepanjang jalan
Causeway dan Wan Chai.

Sebuah truk meriam air digunakan untuk
menghalau demonstran. Gas air mata juga ditembakkan setelah pengunjuk rasa
mencoba melakukan aksi anarkis. Mereka juga telah menentang pembatasan
kerumunan terkait physical distancing Covid-19. Demonstran menghancurkan lampu
lalu lintas, membakar kertas dan ban, serta melemparkan batu bata yang diambil
dari trotoar.

Baca Juga :  Vaksin Covid-19 Milik Rusia Resmi Diproduksi

Kerusuhan juga berbuntut pada kerusakan
fasilitas umum dan toko-toko. Sementara setidaknya dua orang yang menentang
penghalang jalan diserang oleh kelompok-kelompok berpakaian hitam.

Akibat kericuhan tersebut, 10 orang dirawat di
rumah sakit, termasuk seorang wanita berusia 51 tahun dalam kondisi kritis.
Sembilan lainnya dalam kondisi stabil.

Aksi unjuk rasa pecah hanya beberapa jam
setelah Wakil Perdana Menteri Tiongkok Han Zheng yang bertanggung jawab atas
Hongkong, mengatakan kepada delegasi lokal bahwa penerapan undang-undang
keamanan nasional harus serius. Dan, Tiongkok akan memberlakukannya selamanya.

Pada sesi Kongres Rakyat Nasional yang sedang
berlangsung di Beijing, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi berusaha untuk
meredakan kekhawatiran tentang undang-undang baru itu dengan mengatakan itu
tidak akan merusak otonomi atau kebebasan kota Hongkong. Undang-undang yang
diusulkan hanya ditujukan pada kategori tindakan yang sangat sempit yang secara
serius membahayakan keamanan nasional seperti pengkhianatan, pemisahan diri,
penghasutan atau subversi.

Baca Juga :  Make a Wish di Cap Tangan Presiden Kazakhstan Nazarbayev

Undang-undang itu juga diklaim tidak akan
berdampak pada otonomi tingkat tinggi Hongkong, hak dan kebebasan penduduk
Hongkong, atau hak dan kepentingan sah investor asing di Hongkong.

“Ketimbang khawatir atas hal yang tidak perlu,
orang-orang harus lebih percaya diri pada masa depan Hongkong. Ini akan
meningkatkan sistem hukum Hongkong dan membawa lebih banyak stabilitas, aturan
hukum yang lebih kuat, dan lingkungan bisnis yang lebih baik ke Hongkong,”
sebut Wang.

Selama bentrokan, sekelompok orang berpakaian
serba hitam dihentikan dan digeledah ketika para pengunjuk rasa di dekatnya
berteriak ‘Bebaskan Hong Kong, Revolusi Zaman Kita’. Pengunjuk rasa juga
berteriak ‘Kemerdekaan Hongkong Satu-satunya jalan’. Polisi menembakkan cairan
merica ke arah kelompok massa di Gloucester Road.

 

Terpopuler

Artikel Terbaru