28.4 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

India vs Pakistan Bentrok di Kashmir

NEW DELHI – Bentrokan akhirnya terjadi di Kashmir. Angkatan
bersenjata Pakistan mengklaim bahwa tiga personelnya tewas dalam baku tembak
dengan tentara India di wilayah perbatasan yang dikenal dengan sebutan Line of
Control (LOC), Kamis (16/8).

Juru bicara militer Pakistan, Mayor Jenderal Asif Ghafoor juga
menyebut lima tentara India tewas. “Baku tembak yang terputus-putus
berlanjut,” tulis Ghafoor seperti dimuat Al Jazeera.

Namun seorang juru bicara militer India membantah pernyataan
tersebut. “Tidak ada korban. Pernyataan ini salah,” kata juru bicara
itu seperti dikutip Reuters.

India mengklaim baku tembak itu bermula ketika Pakistan melanggar
gencatan senjata antara kedua negara di LoC yang dijaga ketat. Baku tembak itu
terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan setelah
pemerintah India pekan lalu mencabut status otonomi khusus untuk Kashmir.

Baca Juga :  Darurat Covid-19! ICU Penuh, Pasien Meninggal di Rumah

Keputusan India menghalangi hak negara bagian Jammu dan Kashmir
yang mayoritas Muslim untuk membingkai hukumnya sendiri dan memungkinkan orang
yang bukan penduduk untuk membeli properti di sana. Saluran telepon, internet
dan jaringan televisi telah diblokir dan ada pembatasan pergerakan.

PM Pakistan Imran Khan menyebut India telah melakukan kesalahan
fatal terkait Kashmir. Dia pun berjanji akan membela seluruh warga Kashmir dari
penindasan.

Pernyataan itu disampaikan Khan saat mengunjungi Azad Kashmir,
wilayah Kashmir yang dikelola Pakistan, bersama dengan sejumlah anggota
parlemen. Menurut dia, PM India Narendra Modi telah salah langkah karena
mencabut status otonomi khusus Kashmir.

“Modi telah melakukan kesalahan strategis. Dia telah
memainkan kartu terakhirnya,” ujar Khan di Muzzafarabad, ibukota Azad
Kashmir, Rabu (14/8).

Baca Juga :  Malaysia Perpanjang Lockdown Hingga Batas Waktu Tak Ditentukan

Khan mengingatkan bahwa keputusan Modi dan Partai Nasionalis-Hindu
Bharatiya Janata (BJP) untuk mencabut otonomi khusus dan mengisolasi Kashmir
merupakan sebuah kesalahan besar. Sebab dengan pencabutan otonomi khusus
tersebut, Modi telah membawa kasus Kashmir ke dunia internasional.

Pernyataan tersebut seperti sengaja dikeluarkan Khan di Kashmir
untuk menunjukkan solidaritas. Apalagi hal itu disampaikan tepat di hari
kemerdekaan Pakistan.

Lebih lanjut, India diperingatkan untuk tidak menyerang Kashmir
yang dikelola oleh Pakistan, Azad Kashmir. Apalagi jika serangan dilancarkan
sebatas untuk mengalihkan perhatian dunia dari pelanggaran HAM di Kashmir yang
dikelola oleh India pasca isolasi. “Kami telah memutuskan bahwa jika India
melakukan segala jenis pelanggaran, kami akan berjuang sampai akhir,”
tegas Khan. (rmol/jpnn)

 

NEW DELHI – Bentrokan akhirnya terjadi di Kashmir. Angkatan
bersenjata Pakistan mengklaim bahwa tiga personelnya tewas dalam baku tembak
dengan tentara India di wilayah perbatasan yang dikenal dengan sebutan Line of
Control (LOC), Kamis (16/8).

Juru bicara militer Pakistan, Mayor Jenderal Asif Ghafoor juga
menyebut lima tentara India tewas. “Baku tembak yang terputus-putus
berlanjut,” tulis Ghafoor seperti dimuat Al Jazeera.

Namun seorang juru bicara militer India membantah pernyataan
tersebut. “Tidak ada korban. Pernyataan ini salah,” kata juru bicara
itu seperti dikutip Reuters.

India mengklaim baku tembak itu bermula ketika Pakistan melanggar
gencatan senjata antara kedua negara di LoC yang dijaga ketat. Baku tembak itu
terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan setelah
pemerintah India pekan lalu mencabut status otonomi khusus untuk Kashmir.

Baca Juga :  Darurat Covid-19! ICU Penuh, Pasien Meninggal di Rumah

Keputusan India menghalangi hak negara bagian Jammu dan Kashmir
yang mayoritas Muslim untuk membingkai hukumnya sendiri dan memungkinkan orang
yang bukan penduduk untuk membeli properti di sana. Saluran telepon, internet
dan jaringan televisi telah diblokir dan ada pembatasan pergerakan.

PM Pakistan Imran Khan menyebut India telah melakukan kesalahan
fatal terkait Kashmir. Dia pun berjanji akan membela seluruh warga Kashmir dari
penindasan.

Pernyataan itu disampaikan Khan saat mengunjungi Azad Kashmir,
wilayah Kashmir yang dikelola Pakistan, bersama dengan sejumlah anggota
parlemen. Menurut dia, PM India Narendra Modi telah salah langkah karena
mencabut status otonomi khusus Kashmir.

“Modi telah melakukan kesalahan strategis. Dia telah
memainkan kartu terakhirnya,” ujar Khan di Muzzafarabad, ibukota Azad
Kashmir, Rabu (14/8).

Baca Juga :  Malaysia Perpanjang Lockdown Hingga Batas Waktu Tak Ditentukan

Khan mengingatkan bahwa keputusan Modi dan Partai Nasionalis-Hindu
Bharatiya Janata (BJP) untuk mencabut otonomi khusus dan mengisolasi Kashmir
merupakan sebuah kesalahan besar. Sebab dengan pencabutan otonomi khusus
tersebut, Modi telah membawa kasus Kashmir ke dunia internasional.

Pernyataan tersebut seperti sengaja dikeluarkan Khan di Kashmir
untuk menunjukkan solidaritas. Apalagi hal itu disampaikan tepat di hari
kemerdekaan Pakistan.

Lebih lanjut, India diperingatkan untuk tidak menyerang Kashmir
yang dikelola oleh Pakistan, Azad Kashmir. Apalagi jika serangan dilancarkan
sebatas untuk mengalihkan perhatian dunia dari pelanggaran HAM di Kashmir yang
dikelola oleh India pasca isolasi. “Kami telah memutuskan bahwa jika India
melakukan segala jenis pelanggaran, kami akan berjuang sampai akhir,”
tegas Khan. (rmol/jpnn)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru