30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Demi Perdamaian, Panjat Gedung 68 Lantai

HONG KONG – Seorang pria asal Prancis, Alain Robert, memanjat
gedung berlantai 68 di Hong Kong pada Jumat guna membentangkan bendera simbol
rekonsiliasi antaraTiongkok dan Hong Kong.

Aksi heroiknya berlangsung di tengah peningkatan aksi protes
prodemokrasi selama beberapa pekan, yang tak menunjukkan tanda-tanda mereda.

Dengan tangan kosong dan tali pengikat, Robert memanjat Cheung
Kong Center, yang terletak di kawasan pusat bisnis dan membentangkan spanduk
besar di luar bangunan tersebut.

Di dalam spanduk terdapat gambar bendera Tiongkok di sebelah
kiri dengan bendera Hong Kong di ujung sebelah kanan. Kemudian di bawahnya
terdapat gambar tangan yang sedang bersalaman dengan dasar kain putih, yang
menandakan perdamaian.

Baca Juga :  Perempuan 73 Tahun di India Melahirkan Bayi Kembar

Aksi Robert dilakukan saat pengerahan massa yang lebih besar
diprediksikan terjadi pada akhir pekan. Tiongkok membandingkan aksi protes
tersebut dengan aksi terorisme dan memperingatkan pihaknya dapat menggunakan
kekuatan untuk meredakan massa, saat Presiden Amerika Serikat Donald Trump
mendesak Presiden Xi Jinping agar menemui pengunjuk rasa guna mengurangi
ketegangan selama beberapa pekan.

Itu
merupakan ketiga kalinya Robert memanjat Cheung Kong Center, milik Cheung Kong
Holdings. Ia dilarang memanjat bangunan di bekas jajahan Inggris tersebut
selama setahun pada Agustus lalu. Larangan itu pun berakhir dua pekan lalu.

Dengan berpakaian cerah berwarna ungu, merah muda dan hijau,
Robert akhirnya ditahan setelah melakukan aksinya dan dibawa ke kantor polisi
terdekat.

Baca Juga :  JCH Kalteng Memulai Tahapan Proses Haji

Dia kerap memanjat tanpa mengantongi izin resmi dan ditangkap
beberapa kali akibat aksinya tersebut. (reuters/ANT/jpnn)

HONG KONG – Seorang pria asal Prancis, Alain Robert, memanjat
gedung berlantai 68 di Hong Kong pada Jumat guna membentangkan bendera simbol
rekonsiliasi antaraTiongkok dan Hong Kong.

Aksi heroiknya berlangsung di tengah peningkatan aksi protes
prodemokrasi selama beberapa pekan, yang tak menunjukkan tanda-tanda mereda.

Dengan tangan kosong dan tali pengikat, Robert memanjat Cheung
Kong Center, yang terletak di kawasan pusat bisnis dan membentangkan spanduk
besar di luar bangunan tersebut.

Di dalam spanduk terdapat gambar bendera Tiongkok di sebelah
kiri dengan bendera Hong Kong di ujung sebelah kanan. Kemudian di bawahnya
terdapat gambar tangan yang sedang bersalaman dengan dasar kain putih, yang
menandakan perdamaian.

Baca Juga :  Perempuan 73 Tahun di India Melahirkan Bayi Kembar

Aksi Robert dilakukan saat pengerahan massa yang lebih besar
diprediksikan terjadi pada akhir pekan. Tiongkok membandingkan aksi protes
tersebut dengan aksi terorisme dan memperingatkan pihaknya dapat menggunakan
kekuatan untuk meredakan massa, saat Presiden Amerika Serikat Donald Trump
mendesak Presiden Xi Jinping agar menemui pengunjuk rasa guna mengurangi
ketegangan selama beberapa pekan.

Itu
merupakan ketiga kalinya Robert memanjat Cheung Kong Center, milik Cheung Kong
Holdings. Ia dilarang memanjat bangunan di bekas jajahan Inggris tersebut
selama setahun pada Agustus lalu. Larangan itu pun berakhir dua pekan lalu.

Dengan berpakaian cerah berwarna ungu, merah muda dan hijau,
Robert akhirnya ditahan setelah melakukan aksinya dan dibawa ke kantor polisi
terdekat.

Baca Juga :  JCH Kalteng Memulai Tahapan Proses Haji

Dia kerap memanjat tanpa mengantongi izin resmi dan ditangkap
beberapa kali akibat aksinya tersebut. (reuters/ANT/jpnn)

Terpopuler

Artikel Terbaru