25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Ruang Isolasi Covid-19 di RS Terbakar, 64 Pasien Tewas

PROKALTENG.CO – Ruang isolasi Covid-19 di RS Al Hussein Provinsi Nasiriyah, Irak, terbakar. Hingga saat ini, setidaknya telah 64 orang dinyatakan tewas akibat peristiwa yang terjadi Senin (12/7/2021) malam tersebut.

"64 (jenazah) diambil dan 39 diidentifikasi, lalu diserahkan," kata sumber di Departemen Ilmu Forensik Dhi Qar, mengutip AFP, Selasa (13/7/2021).

Usai kejadian, korban diketahui sebanyak 41. Jumlah tersebut kemudian bertambah menjadi 64 orang.

Menurut petugas medis insiden itu bermula dari ledakan tabung oksigen.

Mayoritas korban menggunakan alat bantu napas. Insiden ini merupakan kebakaran kedua di Irak dalam kurun waktu tiga bulan.

"Tim medis dan kerabat korban kesulitan mengidentifikasi sisa jenazah," ujar sumber tersebut.

Baca Juga :  Wanita Ini Mengaku Nikahi Arwah Michael Jackson

Ia juga mengatakan bahwa jumlah korban tewas mungkin akan bertambah karena dikhawatirkan lebih banyak mayat yang tertimbun di bawah reruntuhan.

Sementara menurut Kementerian Dalam Negeri Irak, kebakaran berawal dari api di ruang temporer yang bersebelahan dengan gedung utama. Namun, pihaknya tak merinci lebih lanjut penyebab kebakaran. Di luar rumah sakit, puluhan orang berunjuk rasa menuntut pertanggungjawaban para pejabat.

"Para pelaku harus dicegah. Negara harus mengambil tindakan yang diperlukan untuk menghadapi koruptor," kata seorang demonstran. Presiden Irak Barham Salih menyalahkan malapetaka di RS Al Hussein karena kasus korupsi yang terjadi.

"Korupsi yang terus-menerus dan salah urus yang meremehkan kehidupan rakyat Irak," tutur Barham di akun Twitter.

Baca Juga :  PM Israel Ancam Hancurkan Suriah

Dia mengingat kebakaran yang terjadi April lalu di sebuah rumah sakit Covid-19 juga dipicu oleh ledakan tabung oksigen yang disimpan dengan buruk. Insiden itu menewaskan 82 orang dan 110 orang lainnya mengalami luka-luka.

PROKALTENG.CO – Ruang isolasi Covid-19 di RS Al Hussein Provinsi Nasiriyah, Irak, terbakar. Hingga saat ini, setidaknya telah 64 orang dinyatakan tewas akibat peristiwa yang terjadi Senin (12/7/2021) malam tersebut.

"64 (jenazah) diambil dan 39 diidentifikasi, lalu diserahkan," kata sumber di Departemen Ilmu Forensik Dhi Qar, mengutip AFP, Selasa (13/7/2021).

Usai kejadian, korban diketahui sebanyak 41. Jumlah tersebut kemudian bertambah menjadi 64 orang.

Menurut petugas medis insiden itu bermula dari ledakan tabung oksigen.

Mayoritas korban menggunakan alat bantu napas. Insiden ini merupakan kebakaran kedua di Irak dalam kurun waktu tiga bulan.

"Tim medis dan kerabat korban kesulitan mengidentifikasi sisa jenazah," ujar sumber tersebut.

Baca Juga :  Wanita Ini Mengaku Nikahi Arwah Michael Jackson

Ia juga mengatakan bahwa jumlah korban tewas mungkin akan bertambah karena dikhawatirkan lebih banyak mayat yang tertimbun di bawah reruntuhan.

Sementara menurut Kementerian Dalam Negeri Irak, kebakaran berawal dari api di ruang temporer yang bersebelahan dengan gedung utama. Namun, pihaknya tak merinci lebih lanjut penyebab kebakaran. Di luar rumah sakit, puluhan orang berunjuk rasa menuntut pertanggungjawaban para pejabat.

"Para pelaku harus dicegah. Negara harus mengambil tindakan yang diperlukan untuk menghadapi koruptor," kata seorang demonstran. Presiden Irak Barham Salih menyalahkan malapetaka di RS Al Hussein karena kasus korupsi yang terjadi.

"Korupsi yang terus-menerus dan salah urus yang meremehkan kehidupan rakyat Irak," tutur Barham di akun Twitter.

Baca Juga :  PM Israel Ancam Hancurkan Suriah

Dia mengingat kebakaran yang terjadi April lalu di sebuah rumah sakit Covid-19 juga dipicu oleh ledakan tabung oksigen yang disimpan dengan buruk. Insiden itu menewaskan 82 orang dan 110 orang lainnya mengalami luka-luka.

Terpopuler

Artikel Terbaru