26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Penggunaan Tiga Vaksin Covid Ini Tinggal Tunggu Izin WHO

PROKALTENG.CO – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan membuat
keputusan apakah memberikan persetujuan penggunaan darurat untuk tiga vaksin
covid-19 yakni Pfizer, Moderna dan AstraZeneca.

Kepala Ilmuwan WHO Soumya
Swaminathan mengatakan, bahwa izin itu akan diberikan dalam beberapa minggu
mendatang. Menurutnya, mereka juga dapat meninjau kandidat Moderna dan
AstraZeneca dalam beberapa minggu.

Persetujuan WHO memungkinkan
vaksin digunakan di beberapa negara di mana regulator medis nasional belum
dapat mengevaluasinya.

“Setidaknya 10 perusahaan telah
menyatakan minat atau mengajukan permintaan persetujuan darurat untuk kandidat
vaksin,” ujar Swaminathan, seperti dikutip AFP, Sabtu (12/12).

Vaksin Pfizer telah menerima
persetujuan darurat di Inggris dan Kanada serta terbaru di Amerika Serikat.
Warga di Inggris menjadi yang pertama divaksinasi minggu ini.

Direktur Jenderal WHO Tedros
Adhanom Ghebreyesus mengatakan, hampir satu miliar dosis vaksin telah diamankan
untuk program COVAX. Inisiatif dari WHO itu memberikan suntikan bagi
negara-negara miskin dan menengah, dengan 189 negara berpartisipasi.

Baca Juga :  Pilpres AS: Biden Menang Sementara, Donald Trump Tak Terima

WHO menggambarkan kehadiran
vaksin sebagai perkembangan besar. Tetapi berulang kali menekankan bahwa
dibutuhkan waktu lama sebelum vaksin dapat diluncurkan di seluruh dunia.

Sementara itu, epidemi memburuk
di sebagian besar dunia, dan negara-negara harus terus mengambil langkah lain
untuk mengekang infeksi, seperti pengujian, pelacakan, isolasi kasus, dan jarak
sosial.

“WHO mencatat, bahwa kematian
akibat virus korona telah meningkat 60 persen dalam enam minggu terakhir,” ujar
Tedros.

Sejauh ini, Badan Pengawas Obat
dan Makanan AS (FDA) pada Jumat (11/12/2020) telah mengizinkan penggunaan
vaksin Covid buatan Pfizer Inc. Inokulasi (penyuntikan) pertama diharapkan akan
dimulai dalam beberapa hari mendatang.

Keluarnya izin dari FDA tersebut
diharapkan menjadi titik balik pandemi virus corona di Amerika Serikat. Wabah
Covid-19 telah membunuh lebih dari 292.000 orang di negeri Paman Sam.

FDA memberikan otorisasi penggunaan
darurat untuk vaksin corona buatan Pfizer—yang dikembangkan dengan perusahaan
mitra dari Jerman, BioNTech.

Baca Juga :  Partai Demokrat Dapat Lampu Hijau Lakukan Pemakzulan

Hasil uji coba tahap akhir
menunjukkan, vaksin tersebut terbukti 95 persen manjur dalam mencegah penyakit
Covid-19. Tingkat efektivitas yang menjanjikan itu membuat vaksin tersebut
diminati banyak negara.

Salah satunya Kerajaan Arab Saudi
yang telah secara resmi mendaftarkan izin penggunaan darurat (UEA/ Emergency
Use Authoritation) vaksin Pfizer dan BioNTech.

Otoritas Makanan dan Obat Arab
Saudi mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin Pfizer pada Kamis (10/12).
Izin tersebut memungkinkan otoritas kesehatan mengimpor dan menggunakan vaksin
Pfizer bagi penduduk Arab Saudi.

Mengutip Associated Press, Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengatakan akan
mengumumkan rencana pendistribusian vaksinasi terhadap 34 juta warganya.

Saudi mengatakan jika cuaca menjadi
tantangan utama untuk penyuntikan vaksin Pfizer. Seperti diketahui, vaksin
harus disimpan dan dikirim pada suhu sangat dingin minus 70 derajat Celcius.

PROKALTENG.CO – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan membuat
keputusan apakah memberikan persetujuan penggunaan darurat untuk tiga vaksin
covid-19 yakni Pfizer, Moderna dan AstraZeneca.

Kepala Ilmuwan WHO Soumya
Swaminathan mengatakan, bahwa izin itu akan diberikan dalam beberapa minggu
mendatang. Menurutnya, mereka juga dapat meninjau kandidat Moderna dan
AstraZeneca dalam beberapa minggu.

Persetujuan WHO memungkinkan
vaksin digunakan di beberapa negara di mana regulator medis nasional belum
dapat mengevaluasinya.

“Setidaknya 10 perusahaan telah
menyatakan minat atau mengajukan permintaan persetujuan darurat untuk kandidat
vaksin,” ujar Swaminathan, seperti dikutip AFP, Sabtu (12/12).

Vaksin Pfizer telah menerima
persetujuan darurat di Inggris dan Kanada serta terbaru di Amerika Serikat.
Warga di Inggris menjadi yang pertama divaksinasi minggu ini.

Direktur Jenderal WHO Tedros
Adhanom Ghebreyesus mengatakan, hampir satu miliar dosis vaksin telah diamankan
untuk program COVAX. Inisiatif dari WHO itu memberikan suntikan bagi
negara-negara miskin dan menengah, dengan 189 negara berpartisipasi.

Baca Juga :  Pilpres AS: Biden Menang Sementara, Donald Trump Tak Terima

WHO menggambarkan kehadiran
vaksin sebagai perkembangan besar. Tetapi berulang kali menekankan bahwa
dibutuhkan waktu lama sebelum vaksin dapat diluncurkan di seluruh dunia.

Sementara itu, epidemi memburuk
di sebagian besar dunia, dan negara-negara harus terus mengambil langkah lain
untuk mengekang infeksi, seperti pengujian, pelacakan, isolasi kasus, dan jarak
sosial.

“WHO mencatat, bahwa kematian
akibat virus korona telah meningkat 60 persen dalam enam minggu terakhir,” ujar
Tedros.

Sejauh ini, Badan Pengawas Obat
dan Makanan AS (FDA) pada Jumat (11/12/2020) telah mengizinkan penggunaan
vaksin Covid buatan Pfizer Inc. Inokulasi (penyuntikan) pertama diharapkan akan
dimulai dalam beberapa hari mendatang.

Keluarnya izin dari FDA tersebut
diharapkan menjadi titik balik pandemi virus corona di Amerika Serikat. Wabah
Covid-19 telah membunuh lebih dari 292.000 orang di negeri Paman Sam.

FDA memberikan otorisasi penggunaan
darurat untuk vaksin corona buatan Pfizer—yang dikembangkan dengan perusahaan
mitra dari Jerman, BioNTech.

Baca Juga :  Partai Demokrat Dapat Lampu Hijau Lakukan Pemakzulan

Hasil uji coba tahap akhir
menunjukkan, vaksin tersebut terbukti 95 persen manjur dalam mencegah penyakit
Covid-19. Tingkat efektivitas yang menjanjikan itu membuat vaksin tersebut
diminati banyak negara.

Salah satunya Kerajaan Arab Saudi
yang telah secara resmi mendaftarkan izin penggunaan darurat (UEA/ Emergency
Use Authoritation) vaksin Pfizer dan BioNTech.

Otoritas Makanan dan Obat Arab
Saudi mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin Pfizer pada Kamis (10/12).
Izin tersebut memungkinkan otoritas kesehatan mengimpor dan menggunakan vaksin
Pfizer bagi penduduk Arab Saudi.

Mengutip Associated Press, Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengatakan akan
mengumumkan rencana pendistribusian vaksinasi terhadap 34 juta warganya.

Saudi mengatakan jika cuaca menjadi
tantangan utama untuk penyuntikan vaksin Pfizer. Seperti diketahui, vaksin
harus disimpan dan dikirim pada suhu sangat dingin minus 70 derajat Celcius.

Terpopuler

Artikel Terbaru