28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Bukan Takut Tiongkok, Penyebab Nelayan Tidak Melaut di Perairan Natuna

Klaim Tiongkok terhadap Natuna tidak membuat takut para nelayan
untuk mencari ikan. Salah satunya adalah Mursalim Syah yang berprofesi sebagai
nelayan. Para nelayan biasa saja, bahkan tetap melaut walaupun adanya klaim
Natuna oleh Tiongkok ini.

“Jadi enggak berpengaruh. Nelayan kita tetap berlayar mencari
ikan,” ujar Mursalim kepada JawaPos.com, Jumat (10/1).

Pria yang akrab disapa Salim ini mengatakan, nelayan saat ini
tidak melaut karena saat ini Indonesia masuk ke musim penghujan dan madanya
cuaca ekstrim.‎ “Dengan situasi ekstrem, nah nelayan kita tidak sanggup keluar
sampai jauh. Jadi takut bukan karena adanya Tiongkok,” katanya.

Para nelayan juga bisa melaut selalu membawa ponselnya. Itu
dilakukan guna merekam ataupun mengambil foto apabila adanya kapal asing yang
masuk atau mencuri ikan di perairan Natuna. “Sehingga nantinya nelayan bisa
bicara sesuai fakta, bukan hanya dengar cerita. Tapi faktanya ada,” ungkapnya.

Baca Juga :  Makan Daging, Bumi Kian Panas

Adanya TNI yang menjaga perairan Natuna yang disambut positif
oleh para nelayan. Sehingga bisa mencari ikan dengan tenang. Hal ini juga untuk
menjaga perairan Natuna dari klaim Tiongkok. “Sanggat membantu, pemerintah
cepat tanggap mengahadapi situasi, dengan masyarakat kita merasa aman dengan
hadirnya TNI,” tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi
mengatakan, telah terjadi pelanggaran yang dilakukan kapal-kapal China di
wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di perairan Natuna, Kepulauan
Riau.

Retno menyampaikan, dalam United Nations Convention on the Law
of the Sea (UNCLOS) 1982 telah menetapkan bahwa perairan Natuna masuk ke dalam
Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI). Oleh karena itu ia meminta Tiongkok
mematuhi aturan tersebut. Retno juga mengatakan, dalam rapat koordinasi para
menteri sepakat untuk melakukan patroli di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
di perairan Natuna.(jpc)

Baca Juga :  Sultan Pahang Resmi Jadi Raja Baru Malaysia

 

Klaim Tiongkok terhadap Natuna tidak membuat takut para nelayan
untuk mencari ikan. Salah satunya adalah Mursalim Syah yang berprofesi sebagai
nelayan. Para nelayan biasa saja, bahkan tetap melaut walaupun adanya klaim
Natuna oleh Tiongkok ini.

“Jadi enggak berpengaruh. Nelayan kita tetap berlayar mencari
ikan,” ujar Mursalim kepada JawaPos.com, Jumat (10/1).

Pria yang akrab disapa Salim ini mengatakan, nelayan saat ini
tidak melaut karena saat ini Indonesia masuk ke musim penghujan dan madanya
cuaca ekstrim.‎ “Dengan situasi ekstrem, nah nelayan kita tidak sanggup keluar
sampai jauh. Jadi takut bukan karena adanya Tiongkok,” katanya.

Para nelayan juga bisa melaut selalu membawa ponselnya. Itu
dilakukan guna merekam ataupun mengambil foto apabila adanya kapal asing yang
masuk atau mencuri ikan di perairan Natuna. “Sehingga nantinya nelayan bisa
bicara sesuai fakta, bukan hanya dengar cerita. Tapi faktanya ada,” ungkapnya.

Baca Juga :  Makan Daging, Bumi Kian Panas

Adanya TNI yang menjaga perairan Natuna yang disambut positif
oleh para nelayan. Sehingga bisa mencari ikan dengan tenang. Hal ini juga untuk
menjaga perairan Natuna dari klaim Tiongkok. “Sanggat membantu, pemerintah
cepat tanggap mengahadapi situasi, dengan masyarakat kita merasa aman dengan
hadirnya TNI,” tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi
mengatakan, telah terjadi pelanggaran yang dilakukan kapal-kapal China di
wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di perairan Natuna, Kepulauan
Riau.

Retno menyampaikan, dalam United Nations Convention on the Law
of the Sea (UNCLOS) 1982 telah menetapkan bahwa perairan Natuna masuk ke dalam
Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI). Oleh karena itu ia meminta Tiongkok
mematuhi aturan tersebut. Retno juga mengatakan, dalam rapat koordinasi para
menteri sepakat untuk melakukan patroli di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
di perairan Natuna.(jpc)

Baca Juga :  Sultan Pahang Resmi Jadi Raja Baru Malaysia

 

Terpopuler

Artikel Terbaru