30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Semua Pasien Positif Virus Korona di Makau Berhasil Disembuhkan

SAAT wabah virus Korona jenis baru atau COVID-19 makin meluas di
luar Tiongkok, kabar melegakan datang dari Makau. Wilayah dengan status sebagai
Daerah Administratif Khusus sebagai konsekuensi kebijakan Satu Negara Dua
Sistem di Tiongkok tersebut mengumumkan bahwa semua pasien positif virus Korona
di wilayah mereka berhasil disembuhkan.

Pasien positif virus Korona
terakhir di Makau yang berhasil sembuh sudah dipulangkan dari rumah sakit pada
Jumat (6/3). Wilayah yang menjadi pusat kasino itu melaporkan tidak mencatat
infeksi baru selama lebih dari satu bulan.

Otoritas kesehatan Makau
mengumumkan bahwa pasien terakhir virus Korona yang berhasil disembuhkan adalah
wanita berusia 64 tahun. Dia kemudian dikirim ke pusat kesehatan umum untuk
isolasi lebih lanjut pada sore harinya. Ini artinya, semua pasien virus Korona
di Makau berhasil sembuh. Makau mencatat 10 pasien positif virus Korona dan
sekarang semua sembuh serta tak ada kasus infeksi baru.

Makau menyusul Vietnam yang juga
berhasil menyembuhkan semua pasien virus Korona. Vietnam juga melaporkan tak
muncul kasus baru.

Baca Juga :  Israel Bombardir Gaza Tanpa Henti, Korban Tewas Mencapai 1.200 Orang

“Sekarang, Makau tidak memiliki
pasien, nol kasus serius, nol kematian, dan nol infeksi di rumah sakit,” sebut
Lei Chin-ion, Direktur Biro Kesehatan Makau seperti dilansir South China
Morning Post.

Sejak 4 Februari 2020, Makau
belum mencatat adanya infeksi baru virus Korona. Lei menyebut keberhasilan itu
merupakan upaya keras dari pekerja garis depan di biro kesehatan dan dukungan
dari departemen lain. Sejak Makau mengkonfirmasi kasus pertamanya pada 22
Januari 2020, langkah-langkah untuk memerangi virus mematikan itu langsung
dilakukan.

Salah satu kebijakan yang dipuji
secara luas adalah sistem jatah terkait ketersediaan masker. Itu dilakukan
Makau untuk mencegah orang menimbun masker bedah. Warga hanya dapat membeli
maksimal 10 masker setiap 10 hari di apotek yang telah ditunjuk. Sisi baiknya,
semua warga bisa mendapatkan masker karena harganya tetap normal.

Baca Juga :  Data Terbaru: 41 Orang Meninggal, 1.300 Terjangkit Virus Corona

Kebijakan di Makau berbeda dengan
di Hongkong. Di sana, pembeli memborong stok di rak-rak yang mengakibatkan
harga masker meroket. Hal itu membuat orang-orang termasuk orang tua rela
mengantre selama berjam-jam dalam cuaca dingin hanya untuk mendapatkan
persediaan masker yang terbatas. Bahkan, banyak yang tidak mampu membeli karena
harganya meroket.

Polisi Makau juga melakukan
langkah tegas. Polsisi menggeledah hotel dan mendeportasi orang-orang dari
provinsi Hubei, Tiongkok, pusat penyebaran wabah virus Korona.

Sebelumnya, saat virus Korona
menjangkiti Makau, kota tersebut menjadi sepi. Padahal, pusat judi tersebut
sebelumnya selalu ramai. Chief Executive Ho Iat-seng memutuskan menangguhkan
kasino dan operasional perjudian lainnya termasuk bar, bioskop, dan panti pijat
selama 15 hari sejak 4 Februari. Itu dilakukan untuk menahan penyebaran virus.

Makau sebagai pusat perjudian
terbesar di dunia memiliki 41 kasino dan mempekerjakan lebih dari 57.000 staf
penuh waktu berdasar data pada 2018. (JPC/KPC)

SAAT wabah virus Korona jenis baru atau COVID-19 makin meluas di
luar Tiongkok, kabar melegakan datang dari Makau. Wilayah dengan status sebagai
Daerah Administratif Khusus sebagai konsekuensi kebijakan Satu Negara Dua
Sistem di Tiongkok tersebut mengumumkan bahwa semua pasien positif virus Korona
di wilayah mereka berhasil disembuhkan.

Pasien positif virus Korona
terakhir di Makau yang berhasil sembuh sudah dipulangkan dari rumah sakit pada
Jumat (6/3). Wilayah yang menjadi pusat kasino itu melaporkan tidak mencatat
infeksi baru selama lebih dari satu bulan.

Otoritas kesehatan Makau
mengumumkan bahwa pasien terakhir virus Korona yang berhasil disembuhkan adalah
wanita berusia 64 tahun. Dia kemudian dikirim ke pusat kesehatan umum untuk
isolasi lebih lanjut pada sore harinya. Ini artinya, semua pasien virus Korona
di Makau berhasil sembuh. Makau mencatat 10 pasien positif virus Korona dan
sekarang semua sembuh serta tak ada kasus infeksi baru.

Makau menyusul Vietnam yang juga
berhasil menyembuhkan semua pasien virus Korona. Vietnam juga melaporkan tak
muncul kasus baru.

Baca Juga :  Israel Bombardir Gaza Tanpa Henti, Korban Tewas Mencapai 1.200 Orang

“Sekarang, Makau tidak memiliki
pasien, nol kasus serius, nol kematian, dan nol infeksi di rumah sakit,” sebut
Lei Chin-ion, Direktur Biro Kesehatan Makau seperti dilansir South China
Morning Post.

Sejak 4 Februari 2020, Makau
belum mencatat adanya infeksi baru virus Korona. Lei menyebut keberhasilan itu
merupakan upaya keras dari pekerja garis depan di biro kesehatan dan dukungan
dari departemen lain. Sejak Makau mengkonfirmasi kasus pertamanya pada 22
Januari 2020, langkah-langkah untuk memerangi virus mematikan itu langsung
dilakukan.

Salah satu kebijakan yang dipuji
secara luas adalah sistem jatah terkait ketersediaan masker. Itu dilakukan
Makau untuk mencegah orang menimbun masker bedah. Warga hanya dapat membeli
maksimal 10 masker setiap 10 hari di apotek yang telah ditunjuk. Sisi baiknya,
semua warga bisa mendapatkan masker karena harganya tetap normal.

Baca Juga :  Data Terbaru: 41 Orang Meninggal, 1.300 Terjangkit Virus Corona

Kebijakan di Makau berbeda dengan
di Hongkong. Di sana, pembeli memborong stok di rak-rak yang mengakibatkan
harga masker meroket. Hal itu membuat orang-orang termasuk orang tua rela
mengantre selama berjam-jam dalam cuaca dingin hanya untuk mendapatkan
persediaan masker yang terbatas. Bahkan, banyak yang tidak mampu membeli karena
harganya meroket.

Polisi Makau juga melakukan
langkah tegas. Polsisi menggeledah hotel dan mendeportasi orang-orang dari
provinsi Hubei, Tiongkok, pusat penyebaran wabah virus Korona.

Sebelumnya, saat virus Korona
menjangkiti Makau, kota tersebut menjadi sepi. Padahal, pusat judi tersebut
sebelumnya selalu ramai. Chief Executive Ho Iat-seng memutuskan menangguhkan
kasino dan operasional perjudian lainnya termasuk bar, bioskop, dan panti pijat
selama 15 hari sejak 4 Februari. Itu dilakukan untuk menahan penyebaran virus.

Makau sebagai pusat perjudian
terbesar di dunia memiliki 41 kasino dan mempekerjakan lebih dari 57.000 staf
penuh waktu berdasar data pada 2018. (JPC/KPC)

Terpopuler

Artikel Terbaru