33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Ilmuwan Temukan Mutasi Virus Corona Kebal Vaksin

PROKALTENG.CO – Ilmuwan India menemukan mutasi virus corona yang
kebal terhadap vaksin. Meski demikian, temuan itu masih bersifat sementara dan
perlu penelitian lanjutan.

Shahid Jameel, Pimpinan
Konsorsium Genetika SARS-CoV-2 (INSACOG) sebuah forum ilmuwan India mengatakan
ditemukan mutasi kecil pada beberapa sampel virus corona yang dapat menghindari
respons imun. Namun, ditegaskannya temuan tersebut masih perlu dikaji lagi.

“Kami melihat beberapa mutasi
muncul pada beberapa sampel yang mungkin dapat menghindari tanggapan
kekebalan,” kata Shahid Jameel seperti dikutip Reuters, Sabtu (1/5).

Meski demikian, Shahid tak
menyebutkan secara rinci, apakah mutasi tersebut terlihat pada varian India
atau yang lainnya.

“Anda tidak dapat memastikannya.
Kecuali jika Anda membiakkan virus itu dan mengujinya di lab. Pada tahap ini,
tidak ada alasan untuk percaya bahwa virus itu berkembang atau dapat
membahayakan, tapi kami menandainya, sehingga kami terus memantau,” ucapnya.

Baca Juga :  Jenderal Pengawal Raja Salman Tewas Ditembak, 5 Pasukan Keamanan Luka

Kini para ilmuwan India tengah
mempelajari penyebab varian B1617 yang terdeteksi pertama kali di negara
tersebut. Varian itu diduga menjadi penyebab jumlah kasus yang terus meningkat.

Diketahui, INSACOG merupakan
forum yang dibentuk pemerintah India. Forum ini juga menggandeng sepuluh
laboratorium penelitian nasional.

PROKALTENG.CO – Ilmuwan India menemukan mutasi virus corona yang
kebal terhadap vaksin. Meski demikian, temuan itu masih bersifat sementara dan
perlu penelitian lanjutan.

Shahid Jameel, Pimpinan
Konsorsium Genetika SARS-CoV-2 (INSACOG) sebuah forum ilmuwan India mengatakan
ditemukan mutasi kecil pada beberapa sampel virus corona yang dapat menghindari
respons imun. Namun, ditegaskannya temuan tersebut masih perlu dikaji lagi.

“Kami melihat beberapa mutasi
muncul pada beberapa sampel yang mungkin dapat menghindari tanggapan
kekebalan,” kata Shahid Jameel seperti dikutip Reuters, Sabtu (1/5).

Meski demikian, Shahid tak
menyebutkan secara rinci, apakah mutasi tersebut terlihat pada varian India
atau yang lainnya.

“Anda tidak dapat memastikannya.
Kecuali jika Anda membiakkan virus itu dan mengujinya di lab. Pada tahap ini,
tidak ada alasan untuk percaya bahwa virus itu berkembang atau dapat
membahayakan, tapi kami menandainya, sehingga kami terus memantau,” ucapnya.

Baca Juga :  Jenderal Pengawal Raja Salman Tewas Ditembak, 5 Pasukan Keamanan Luka

Kini para ilmuwan India tengah
mempelajari penyebab varian B1617 yang terdeteksi pertama kali di negara
tersebut. Varian itu diduga menjadi penyebab jumlah kasus yang terus meningkat.

Diketahui, INSACOG merupakan
forum yang dibentuk pemerintah India. Forum ini juga menggandeng sepuluh
laboratorium penelitian nasional.

Terpopuler

Artikel Terbaru