25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Pengunjung Masih Sepi, Pendapatan Hanya Cukup Menutupi Biaya Operasion

Demi dapur terus ngebul, pemilik wahana bermain di
Pujasera  memilih membuka usahanya
kembali. Meski, riuhnya tawa dan kegembiraan anak-anak yang menikmati wahana
belum terlihat.

 

AGUS JAYA, Palangka
Raya

 

“LIHAT kebun ku penuh dengan
bunga, ada yang putih dan ada yang merah. Setiap hari ku siram semua, Mawar,
melati semuanya indah”  penggalan lirik
lagu anak-anak berjudul Lihat Kebunku karya Pak Kasur
mengiringi wahana bermain
komedi putar yang dinaiki satu orang bocah. Malam itu, Jumat (26/6). Di tempat
hiburan dan jajanan Pujasera, Jalan Yos Sudarso.

Kerlap-kerlip lampu hias membuat malam itu
berwarna. Malam itu sepi sekali. Hanya ibu dan dua anaknya yang kebetulan
berkunjung. O
perator
permainan
itu mengaku pengunjung begitu
sepi.

“Sepi mas, enggak
ada pengunjungnya
,“ucap Erlani, pemilik
dari wahana permainan komedi putar.

Setelah lebih dua
bulan
tutup, Pujasera dibuka
lagi sekitar
tiga pekan yang lalu.

Adapun alasan Erlani membuka kembali
wahana permainan anak anak ini karena terpaksa akibat desakan kebutuhan ekonomi
yang harus ditanggung.
Bagaimana pun, dapur harus tetap ngebul.

“Bahan dapurnya
sudah habis
,” ucap bapak dari empat orang anak ini kepada Kalteng Pos (Grup prokalteng.co).

Dengan dibantu tiga orang karyawan yang
masih tersisa, Erlani mencoba menjalankan kembali usaha
. Meski, sampai saat ini, masih jarang sekali warga yang
datang
.

“Mungkin,
orang banyak masih takut datang ke luar rumah membawa anak-anak seperti ke
tempat ini
,”sebutnya.

Akibatnya sepinya pengunjung,
pendapatan yang ia peroleh pun hanya cukup untuk menutupi biaya operasional
taman hiburan tersebut. Bahkan  Erlani
mengaku sering tekor. Sehingga ia dan karyawan harus gigit jari.

Erlani sendiri sebenarnya ingin
mengikuti instruksi pemerintah
, dengan tetap menutup usahanya. Terlebih kasus Covid-19 di Palangka Raya masih belum
terkendali. Namun,
tidak ada pilihan lain. Pekerjaan lain
tidak ada.

Baca Juga :  Menyongsong Kebiasaan Baru, Asmindo Kalteng Mengajak Seluruh Masyaraka

Erlani mengaku selama
menutup usahanya tidak ada sama sekali bantuan
sosial
datang dari pemerintah. Pernah bersama
teman
temannya sesama pemilik
UMKM yang membuka usaha di
Pujasera sudah
menyampaikan permohonan kepada pemerintah agar mereka  mendapat bantuan sosial sebagai masyarakat
yang terdampak akibat p
andemi Covid19.

Permohonan untuk memperoleh bantuan
sosial itu mereka sampaikan baik secara langsung ke Dinas Sosial
Kota
Palangka Raya
maupun melalui pihak Perusda Banama
Tingang selaku pengelola Pujasera. Namun
permohonan yang mereka ajukan sampai saat ini belum mendapatkan perhatian dari
pihak yang terkait.

Sepinya pengunjung
juga dirasakan
pemilik
wahana permainan odong
odong, Ngatio. “Dulu waktu disuruh
tutup ,di
sini ini sepi seperti kaya di kuburan mas,“
kata pria yang akrab dipanggil pakde Tio ini.

Pria yang
mengaku tinggal di
Jalan Tengku Umar ini menyebut wahana
permainan odong
odong miliknya kembali melayani bersamaan
waktunya dengan permainan komedi putar miliki Erlani.
Sepi? Iya. Pengunjung masih bisa dihitung dengan jari setiap harinya.

“Sengaja saya
buka,
berharap barang kali ada bisa dapat
penghasilan untuk bertahan,
ini sambil
melakukan servis kecil
kecilan supaya odongodong
ini tidak berkarat karena lama tidak dipakai
,” ucapnya.

Demi menarik minat anakanak
untuk  datang ke
tempat
itu,
Ngatio memasang tarif  Rp10 ribu sepuasnya.

Menurut Ngatio ini ini dilakukan
sebagai upaya promosi sekaligus memberikan hiburan dan kegembiraan bagi anak
anak yang mungkin telah jenuh gara
gara lama
tinggal di rumah akibat pedemi covid ini.

Selain demi untuk mendapatkan
penghasilan untuk dirinya sendiri, Ngatio juga mengatakan bahwa dibukanya
tempat hiburan permainan ini juga atas permintaan dari beberapa pedagang
makanan yang masih berjualan di sekitar tempat tersebut.

Baca Juga :  Kapolsek Pahandut Bantu Mbah Murijah Berobat ke RS

“Karena awalnya ada permintaan dari
teman teman pemilik warung makan yang masih membuka usaha disini agar tempat
permainan juga di buka untuk menarik pengunjung datang.

Namun Ngatio mengakui bahwa usaha
tersebut belum membuahkan hasil yang menggembirakan, terbukti masih sepi nya orang
yang datang ke
tempat tersebut.

Bahkan garagara
suasana yang masih sepi ini
,sebagian warung makan
yang ada di
tempat tersebut memilih untuk menutup
warungnya. Sedangkan yang lain memilih untuk memindahkan usaha warung makannya ke
 pinggir
Jalan  Yos Sudarso.

Ngatio sendiri mengaku bingung dengan
kelanjutan usahanya di
tempat tersebut.
Apalagi saat mendengar kabar bahwa Palangka Raya akan kembali melakukan PSBB
lagi.
Tentunya ini akan berdampak lagi dengan usaha tempat hiburan anak
anak
dan kegiatan usaha rumah makan yang ada di lingkungan
Pujasera
tersebut.

Baik Ngatio maupun
Erlani berharap kembali ada perhatian dan bantuan dari pemerintah kota bagi
pelaku UMKM di
Pujasera ini. Apalagi menurut mereka,
UMKM yang berada di lingkungan Pujasera tersebut adalah bagian dari binaan Perusda
Banama Tingang Makmur sendiri.

“Jadi kami mohon bapak gubernur
Kalteng dan bapak wali
kota ikut membantu
kami di
sini,” ungkap
Ngatio dengan penuh harap.

Ngatio juga sempat mengaku  garagara pusing
karena tidak memiliki uang akibat dirinya tidak bekerja,
ia
sempat nekat membawa seluruh anak
anaknya ke
Polda Kalteng untuk meminta bantuan sosial dari pihak Polda Kalteng.

“Itu dilakukan demi untuk
bisa membeli susu dan biaya hidup anak
anak saya
yang masih kecil
,” ujar Ngatio menceritakan pengalaman
tersebut.

Untungnya
pihak aparat kepolisian dari Polda Kalteng bersedia mengulurkan bantua
n waktu itu.

Demi dapur terus ngebul, pemilik wahana bermain di
Pujasera  memilih membuka usahanya
kembali. Meski, riuhnya tawa dan kegembiraan anak-anak yang menikmati wahana
belum terlihat.

 

AGUS JAYA, Palangka
Raya

 

“LIHAT kebun ku penuh dengan
bunga, ada yang putih dan ada yang merah. Setiap hari ku siram semua, Mawar,
melati semuanya indah”  penggalan lirik
lagu anak-anak berjudul Lihat Kebunku karya Pak Kasur
mengiringi wahana bermain
komedi putar yang dinaiki satu orang bocah. Malam itu, Jumat (26/6). Di tempat
hiburan dan jajanan Pujasera, Jalan Yos Sudarso.

Kerlap-kerlip lampu hias membuat malam itu
berwarna. Malam itu sepi sekali. Hanya ibu dan dua anaknya yang kebetulan
berkunjung. O
perator
permainan
itu mengaku pengunjung begitu
sepi.

“Sepi mas, enggak
ada pengunjungnya
,“ucap Erlani, pemilik
dari wahana permainan komedi putar.

Setelah lebih dua
bulan
tutup, Pujasera dibuka
lagi sekitar
tiga pekan yang lalu.

Adapun alasan Erlani membuka kembali
wahana permainan anak anak ini karena terpaksa akibat desakan kebutuhan ekonomi
yang harus ditanggung.
Bagaimana pun, dapur harus tetap ngebul.

“Bahan dapurnya
sudah habis
,” ucap bapak dari empat orang anak ini kepada Kalteng Pos (Grup prokalteng.co).

Dengan dibantu tiga orang karyawan yang
masih tersisa, Erlani mencoba menjalankan kembali usaha
. Meski, sampai saat ini, masih jarang sekali warga yang
datang
.

“Mungkin,
orang banyak masih takut datang ke luar rumah membawa anak-anak seperti ke
tempat ini
,”sebutnya.

Akibatnya sepinya pengunjung,
pendapatan yang ia peroleh pun hanya cukup untuk menutupi biaya operasional
taman hiburan tersebut. Bahkan  Erlani
mengaku sering tekor. Sehingga ia dan karyawan harus gigit jari.

Erlani sendiri sebenarnya ingin
mengikuti instruksi pemerintah
, dengan tetap menutup usahanya. Terlebih kasus Covid-19 di Palangka Raya masih belum
terkendali. Namun,
tidak ada pilihan lain. Pekerjaan lain
tidak ada.

Baca Juga :  Menyongsong Kebiasaan Baru, Asmindo Kalteng Mengajak Seluruh Masyaraka

Erlani mengaku selama
menutup usahanya tidak ada sama sekali bantuan
sosial
datang dari pemerintah. Pernah bersama
teman
temannya sesama pemilik
UMKM yang membuka usaha di
Pujasera sudah
menyampaikan permohonan kepada pemerintah agar mereka  mendapat bantuan sosial sebagai masyarakat
yang terdampak akibat p
andemi Covid19.

Permohonan untuk memperoleh bantuan
sosial itu mereka sampaikan baik secara langsung ke Dinas Sosial
Kota
Palangka Raya
maupun melalui pihak Perusda Banama
Tingang selaku pengelola Pujasera. Namun
permohonan yang mereka ajukan sampai saat ini belum mendapatkan perhatian dari
pihak yang terkait.

Sepinya pengunjung
juga dirasakan
pemilik
wahana permainan odong
odong, Ngatio. “Dulu waktu disuruh
tutup ,di
sini ini sepi seperti kaya di kuburan mas,“
kata pria yang akrab dipanggil pakde Tio ini.

Pria yang
mengaku tinggal di
Jalan Tengku Umar ini menyebut wahana
permainan odong
odong miliknya kembali melayani bersamaan
waktunya dengan permainan komedi putar miliki Erlani.
Sepi? Iya. Pengunjung masih bisa dihitung dengan jari setiap harinya.

“Sengaja saya
buka,
berharap barang kali ada bisa dapat
penghasilan untuk bertahan,
ini sambil
melakukan servis kecil
kecilan supaya odongodong
ini tidak berkarat karena lama tidak dipakai
,” ucapnya.

Demi menarik minat anakanak
untuk  datang ke
tempat
itu,
Ngatio memasang tarif  Rp10 ribu sepuasnya.

Menurut Ngatio ini ini dilakukan
sebagai upaya promosi sekaligus memberikan hiburan dan kegembiraan bagi anak
anak yang mungkin telah jenuh gara
gara lama
tinggal di rumah akibat pedemi covid ini.

Selain demi untuk mendapatkan
penghasilan untuk dirinya sendiri, Ngatio juga mengatakan bahwa dibukanya
tempat hiburan permainan ini juga atas permintaan dari beberapa pedagang
makanan yang masih berjualan di sekitar tempat tersebut.

Baca Juga :  Kapolsek Pahandut Bantu Mbah Murijah Berobat ke RS

“Karena awalnya ada permintaan dari
teman teman pemilik warung makan yang masih membuka usaha disini agar tempat
permainan juga di buka untuk menarik pengunjung datang.

Namun Ngatio mengakui bahwa usaha
tersebut belum membuahkan hasil yang menggembirakan, terbukti masih sepi nya orang
yang datang ke
tempat tersebut.

Bahkan garagara
suasana yang masih sepi ini
,sebagian warung makan
yang ada di
tempat tersebut memilih untuk menutup
warungnya. Sedangkan yang lain memilih untuk memindahkan usaha warung makannya ke
 pinggir
Jalan  Yos Sudarso.

Ngatio sendiri mengaku bingung dengan
kelanjutan usahanya di
tempat tersebut.
Apalagi saat mendengar kabar bahwa Palangka Raya akan kembali melakukan PSBB
lagi.
Tentunya ini akan berdampak lagi dengan usaha tempat hiburan anak
anak
dan kegiatan usaha rumah makan yang ada di lingkungan
Pujasera
tersebut.

Baik Ngatio maupun
Erlani berharap kembali ada perhatian dan bantuan dari pemerintah kota bagi
pelaku UMKM di
Pujasera ini. Apalagi menurut mereka,
UMKM yang berada di lingkungan Pujasera tersebut adalah bagian dari binaan Perusda
Banama Tingang Makmur sendiri.

“Jadi kami mohon bapak gubernur
Kalteng dan bapak wali
kota ikut membantu
kami di
sini,” ungkap
Ngatio dengan penuh harap.

Ngatio juga sempat mengaku  garagara pusing
karena tidak memiliki uang akibat dirinya tidak bekerja,
ia
sempat nekat membawa seluruh anak
anaknya ke
Polda Kalteng untuk meminta bantuan sosial dari pihak Polda Kalteng.

“Itu dilakukan demi untuk
bisa membeli susu dan biaya hidup anak
anak saya
yang masih kecil
,” ujar Ngatio menceritakan pengalaman
tersebut.

Untungnya
pihak aparat kepolisian dari Polda Kalteng bersedia mengulurkan bantua
n waktu itu.

Terpopuler

Artikel Terbaru