26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Ayo Beli ! Harga Kerajinan Berbahan Dasar Purun Sangat Terjangkau

PALANGKA RAYA,
KALTENGPOS.CO-
Pandemi Covid-19 tak boleh menjadi alasan untuk berhenti
berkreativitas. Untuk mendukung roda perekonomian terus bergulir, warga
Kelurahan Menteng terus berkreasi dengan membuat segala macam olahan dari bahan
dasar purun.

Saat ini mulai merangkak bangkit dari keterpurukan ekonomi. Berbagai cara
mulai dirancang pemerintah agar geliat perekonomian kembali tumbuh. Seperti
halnya para penggeliat usaha yang bergerak di bidang kerajinan yang terus
berupaya mengembangkan hasil produk dengan meningkatkan kreatifitas dan
kualitas mengikuti trend yang tengah berkembang. Tak lupa, kearifan lokal seni
budaya Kalteng menjadi nilai jual.

Salah
satu pelaku usaha kerajinan tangan yang terus menjaga eksistensi budaya dan
kearifan lokal adalah Borneo Quenn Handmade Jewerly, yang membuka usahanya di
Jalan MH Thamrin. Di mana saat ini tengah mengembangkan hasil produk kerajinan
tangan berbahan dasar purun. Seperti tikar, keranjang atau bakul, dan sedotan.

Baca Juga :  Irawati Semangati Korban Kebakaran

Designer
Borneo Quenn Handmade Jewerly Kiki Adiwijaya saat dibincangi Kalteng Pos
(Grup kaltengpos.co)  mengatakan, saat ini ia tengah
fokus mengolah kerajinan tangan berbahan dasar purun. Ia menilai jika purun
dapat membantu mengangkat perekonomian masyarakat apabila dijalankan dengan
sungguh-sungguh.

“Sebenarnya
masyarakat kita asli Kalteng ini memiliki bakat yang luar biasa, khususnya
dalam kerajinan tangan anyam menganyam. Mereka harus diberdayakan, beri bekal
pelatihan, sehingga dapat turut membantu mengembangkan produk-produk yang
dihasilkan oleh para pelaku usaha, hingga berimbas pada pemulihan ekonomi,”
kata Kiki, Jumat (25/9).

Pihaknya
mendukung langkah Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya yang tengah melakukan
program dalam pengurangan sampah plastik. Ia pun memutuskan untuk mengolah
sedotan berbahan dasar purun. Kiki berharap hasil produknya tersebut mendapat
perhatian dari pemerintah dalam hal pemasaran.

Baca Juga :  SDM Kota Cantik Mumpuni, IPM Palangka Raya 80,3 Persen

“Tentunya
kami sangat berharap, pemerintah dapat turut serta membantu pelaku UMKM dalam
memasarkan produk. Sehingga ada keseimbangan dan terus terjalin kerja sama
antara pelaku UMKM dan pemerintah,” harap Kiki.

Ia
mengungkapkan jika memulai untuk memproduksi olahan berbahan purun baru awal tahun
2020. Memiliki karyawan lima orang. 
Untuk harga jual, sangat terjangkau bagi masyarakat kalangan bawah dan
sudah 15000 pcs tas keranjang telah terjual. “Harga relatif murah dan
terjangkau, sedotan purun 1 bungkus isi 100 pcs harganya Rp50 ribu, tas
keranjang kecil Rp10 ribu, sedang Rp15 ribu, dan besar Rp17 ribu. Untuk motif
hias keranjang, mulai dari Rp120 ribu hingga Rp170 ribu,” sebut Kiki

PALANGKA RAYA,
KALTENGPOS.CO-
Pandemi Covid-19 tak boleh menjadi alasan untuk berhenti
berkreativitas. Untuk mendukung roda perekonomian terus bergulir, warga
Kelurahan Menteng terus berkreasi dengan membuat segala macam olahan dari bahan
dasar purun.

Saat ini mulai merangkak bangkit dari keterpurukan ekonomi. Berbagai cara
mulai dirancang pemerintah agar geliat perekonomian kembali tumbuh. Seperti
halnya para penggeliat usaha yang bergerak di bidang kerajinan yang terus
berupaya mengembangkan hasil produk dengan meningkatkan kreatifitas dan
kualitas mengikuti trend yang tengah berkembang. Tak lupa, kearifan lokal seni
budaya Kalteng menjadi nilai jual.

Salah
satu pelaku usaha kerajinan tangan yang terus menjaga eksistensi budaya dan
kearifan lokal adalah Borneo Quenn Handmade Jewerly, yang membuka usahanya di
Jalan MH Thamrin. Di mana saat ini tengah mengembangkan hasil produk kerajinan
tangan berbahan dasar purun. Seperti tikar, keranjang atau bakul, dan sedotan.

Baca Juga :  Irawati Semangati Korban Kebakaran

Designer
Borneo Quenn Handmade Jewerly Kiki Adiwijaya saat dibincangi Kalteng Pos
(Grup kaltengpos.co)  mengatakan, saat ini ia tengah
fokus mengolah kerajinan tangan berbahan dasar purun. Ia menilai jika purun
dapat membantu mengangkat perekonomian masyarakat apabila dijalankan dengan
sungguh-sungguh.

“Sebenarnya
masyarakat kita asli Kalteng ini memiliki bakat yang luar biasa, khususnya
dalam kerajinan tangan anyam menganyam. Mereka harus diberdayakan, beri bekal
pelatihan, sehingga dapat turut membantu mengembangkan produk-produk yang
dihasilkan oleh para pelaku usaha, hingga berimbas pada pemulihan ekonomi,”
kata Kiki, Jumat (25/9).

Pihaknya
mendukung langkah Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya yang tengah melakukan
program dalam pengurangan sampah plastik. Ia pun memutuskan untuk mengolah
sedotan berbahan dasar purun. Kiki berharap hasil produknya tersebut mendapat
perhatian dari pemerintah dalam hal pemasaran.

Baca Juga :  SDM Kota Cantik Mumpuni, IPM Palangka Raya 80,3 Persen

“Tentunya
kami sangat berharap, pemerintah dapat turut serta membantu pelaku UMKM dalam
memasarkan produk. Sehingga ada keseimbangan dan terus terjalin kerja sama
antara pelaku UMKM dan pemerintah,” harap Kiki.

Ia
mengungkapkan jika memulai untuk memproduksi olahan berbahan purun baru awal tahun
2020. Memiliki karyawan lima orang. 
Untuk harga jual, sangat terjangkau bagi masyarakat kalangan bawah dan
sudah 15000 pcs tas keranjang telah terjual. “Harga relatif murah dan
terjangkau, sedotan purun 1 bungkus isi 100 pcs harganya Rp50 ribu, tas
keranjang kecil Rp10 ribu, sedang Rp15 ribu, dan besar Rp17 ribu. Untuk motif
hias keranjang, mulai dari Rp120 ribu hingga Rp170 ribu,” sebut Kiki

Terpopuler

Artikel Terbaru