25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Meski Dukungan Mengalir, Halikin Belum Berani Mundur sebagai ASN

SAMPIT-Meskipun digadang
mendapat rekomendasi dari partai penguasa di dewan, serta direstui
banyak tokoh masyarakat hingga adat,
Halikinnor nampaknya masih belum berani gamblang mundur dan meletakkan status
aparatur sipil negara (ASN) serta jabatannya sebagai sekretaris daerah (sekda)
Kotim. Ia lebih memilih fokus menjalankan amanah yang dititipkan bupati
kepadanya, sembari menunggu keputusan pasti dari partai.

Menurut Halikin,
jika dipercaya oleh partai di legislatif Kotim, serta memenuhi ambang batas 20
persen atau 8 kursi dari 40 kursi di dewan, maka ia mendaftar ke KPU dan melepaskan
jabatan sekda itu. “Saya akan melepaskan jabatan saya sebagai sekda dan akan mengundurkan
diri menjadi ASN. Dan ini memang sudah risiko,” bebernya, Senin (24/2).

Baca Juga :  UMP Peroleh Hibah Pengembangan UMKM dari Kemendikbud RI

Dirinya juga tidak
berani berkomentar terkait isu ia digadang sebagai calon terkuat untuk
mendapatkan rekomendasi PDIP yang memiliki 7 kursi di DPRD Kotim. “Saya tidak
berani. Karena itu politik. Politik itu dinamis sekali, sebab per jam saja bisa
berubah,” beber dia.

Pun juga ia
takut salah bicara. Katanya, ia akan fokus sebagai sekda. “Sementara saya tetap
bekerja menjadi sekda, dan masalah rekom, semua bakal calon menunggu. Sebab
semuanya masih bakal calon,” paparnya.

Halikin juga
berterima kasih atas dukungan secara pribadi salah satu tokoh adat di Kotim,
yakni Untung TR. “Tapi dukungan beliau atas nama pribadi, bukan atas nama
lembaga adat Dayak. Jadi, saya rasa sebagai orang Dayak, wajar saja beliau
mendukung saya maju pada Pilkada Kotim 2020 ini,” jelasnya. (rif/ami
/nto)

Baca Juga :  Sugianto-Edy Fokus Mengembangkan Food Estate, Wujudkan Pembangunan yan

SAMPIT-Meskipun digadang
mendapat rekomendasi dari partai penguasa di dewan, serta direstui
banyak tokoh masyarakat hingga adat,
Halikinnor nampaknya masih belum berani gamblang mundur dan meletakkan status
aparatur sipil negara (ASN) serta jabatannya sebagai sekretaris daerah (sekda)
Kotim. Ia lebih memilih fokus menjalankan amanah yang dititipkan bupati
kepadanya, sembari menunggu keputusan pasti dari partai.

Menurut Halikin,
jika dipercaya oleh partai di legislatif Kotim, serta memenuhi ambang batas 20
persen atau 8 kursi dari 40 kursi di dewan, maka ia mendaftar ke KPU dan melepaskan
jabatan sekda itu. “Saya akan melepaskan jabatan saya sebagai sekda dan akan mengundurkan
diri menjadi ASN. Dan ini memang sudah risiko,” bebernya, Senin (24/2).

Baca Juga :  UMP Peroleh Hibah Pengembangan UMKM dari Kemendikbud RI

Dirinya juga tidak
berani berkomentar terkait isu ia digadang sebagai calon terkuat untuk
mendapatkan rekomendasi PDIP yang memiliki 7 kursi di DPRD Kotim. “Saya tidak
berani. Karena itu politik. Politik itu dinamis sekali, sebab per jam saja bisa
berubah,” beber dia.

Pun juga ia
takut salah bicara. Katanya, ia akan fokus sebagai sekda. “Sementara saya tetap
bekerja menjadi sekda, dan masalah rekom, semua bakal calon menunggu. Sebab
semuanya masih bakal calon,” paparnya.

Halikin juga
berterima kasih atas dukungan secara pribadi salah satu tokoh adat di Kotim,
yakni Untung TR. “Tapi dukungan beliau atas nama pribadi, bukan atas nama
lembaga adat Dayak. Jadi, saya rasa sebagai orang Dayak, wajar saja beliau
mendukung saya maju pada Pilkada Kotim 2020 ini,” jelasnya. (rif/ami
/nto)

Baca Juga :  Sugianto-Edy Fokus Mengembangkan Food Estate, Wujudkan Pembangunan yan

Terpopuler

Artikel Terbaru