33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Warga Resah, Piton Lima Meter Masuk Permukiman

PALANGKA
RAYA

– Fenomena ular masuk ke permukiman beberapa minggu di Kota cantik semakin
membuat keresahan masyarakat. Bertambah lagi, salah satunya ular piton
sepanjang kurang lima meter masuk ke permukiman warga, tepatnya kandang ayam,
Fetri Yadi, dan memangsa dua ekor ayam, di G.S Rubay Kompleks Universitas
Kristen Palangka Raya, Jalan RTA Milono, KM 9, 
Sabtu (22/6) sekitar pukul 21.00  wib.

Informasi yang dihimpun, Yadi  saat itu mendengar kegaduhan suara ayam di
belakang rumahnya. Ia melakukan pengecekan, mengambil senter untuk penerangan.
Ia terkejut setelah melihat bagian atas kandang ayam, terdapat ular yang sedang
melingkar kekenyangan setelah memasangsa ayam. 
Bagian perut yang terlihat membesar membuat semakin yakin ular tersebut
memangsa ayamnya.

Baca Juga :  Menakar Kontraksi Ekonomi Kalteng

Mendapati laporan ular masuk permukiman, Tim
Emergency Respon Palangka Raya (ERP) langsung datang ke lokasi kejadian. Tidak
berselang lama, proses evakuasi ular piton berhasil dilakukan, lalu dimasukan
ke dalam karung oleh tim relawan.

“Saat kami datang ular piton tersebut
ada di bagian atap Plafon rumah, Kita lakukan evakuasi kita dan menyerahkannya
langsung ke BKSDA Kalteng,untuk dilepasliarkan di habitatnya,” ucap Nago,
Koordinator Tim ERP.

Sementara itu Kepala Badan Konservasi dan
Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng, Adib Gunawan mengatakan, banyak masuknya ular
tersebut ke permukiman diperkirakan akibat rusaknya ekosistem dan makanan yang
berkurang.

“kemungkinan habitatnya banyak
terganggu, bagian juga Rantai makanan di alam terganggu, karena ular merupakan
salah satu pemangsa tertinggi. sehingga pastinya mencari ke permukiman. karena
ada makanan disitu, seperti ayam,” ujarnya.

Baca Juga :  Lucian K. Truscott

Adib menerangkan, dugaan lain adalah karena
musim. Cuaca suhu yang panas dapat menjadi salah satu penyebabnya, karena ular
biasanya akan mencari tempat yang lembab ke permukiman atau rumah.

Menurutnya, faktor dugaan lainnya berupa
karena hujan maupun banjir dan sungai Kahayan yang meluap adalah juga menjadi
pemicunya. Satwa ini terbawa hanyut hingga sampai ke permukiman warga.

“Kita harapkan jika ada ditemukan lagi
satwa di permukiman masyarakat dapat menghubungi BKSDA langsung, siap dalam 24
jam. Untuk hewan ular ini dapat dilepasliarkan ke Habitatnya kembali, bukan
berlaku untuk ular saja namun juga binatang lainnya,” pungkasnya. (ndo/ala)

PALANGKA
RAYA

– Fenomena ular masuk ke permukiman beberapa minggu di Kota cantik semakin
membuat keresahan masyarakat. Bertambah lagi, salah satunya ular piton
sepanjang kurang lima meter masuk ke permukiman warga, tepatnya kandang ayam,
Fetri Yadi, dan memangsa dua ekor ayam, di G.S Rubay Kompleks Universitas
Kristen Palangka Raya, Jalan RTA Milono, KM 9, 
Sabtu (22/6) sekitar pukul 21.00  wib.

Informasi yang dihimpun, Yadi  saat itu mendengar kegaduhan suara ayam di
belakang rumahnya. Ia melakukan pengecekan, mengambil senter untuk penerangan.
Ia terkejut setelah melihat bagian atas kandang ayam, terdapat ular yang sedang
melingkar kekenyangan setelah memasangsa ayam. 
Bagian perut yang terlihat membesar membuat semakin yakin ular tersebut
memangsa ayamnya.

Baca Juga :  Menakar Kontraksi Ekonomi Kalteng

Mendapati laporan ular masuk permukiman, Tim
Emergency Respon Palangka Raya (ERP) langsung datang ke lokasi kejadian. Tidak
berselang lama, proses evakuasi ular piton berhasil dilakukan, lalu dimasukan
ke dalam karung oleh tim relawan.

“Saat kami datang ular piton tersebut
ada di bagian atap Plafon rumah, Kita lakukan evakuasi kita dan menyerahkannya
langsung ke BKSDA Kalteng,untuk dilepasliarkan di habitatnya,” ucap Nago,
Koordinator Tim ERP.

Sementara itu Kepala Badan Konservasi dan
Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng, Adib Gunawan mengatakan, banyak masuknya ular
tersebut ke permukiman diperkirakan akibat rusaknya ekosistem dan makanan yang
berkurang.

“kemungkinan habitatnya banyak
terganggu, bagian juga Rantai makanan di alam terganggu, karena ular merupakan
salah satu pemangsa tertinggi. sehingga pastinya mencari ke permukiman. karena
ada makanan disitu, seperti ayam,” ujarnya.

Baca Juga :  Lucian K. Truscott

Adib menerangkan, dugaan lain adalah karena
musim. Cuaca suhu yang panas dapat menjadi salah satu penyebabnya, karena ular
biasanya akan mencari tempat yang lembab ke permukiman atau rumah.

Menurutnya, faktor dugaan lainnya berupa
karena hujan maupun banjir dan sungai Kahayan yang meluap adalah juga menjadi
pemicunya. Satwa ini terbawa hanyut hingga sampai ke permukiman warga.

“Kita harapkan jika ada ditemukan lagi
satwa di permukiman masyarakat dapat menghubungi BKSDA langsung, siap dalam 24
jam. Untuk hewan ular ini dapat dilepasliarkan ke Habitatnya kembali, bukan
berlaku untuk ular saja namun juga binatang lainnya,” pungkasnya. (ndo/ala)

Terpopuler

Artikel Terbaru