26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Pemko Masih Belum Ingin Terapkan New Normal

PALANGKA
RAYA – Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengatakan, salah satu indikator yang
harus dipenuhi adalah dengan menurunnya kasus positif secara konsisten minimal
selama 14 hari secara berturut-turut. Meski begitu, kata Fairid, itupun tidak
langsung diterapkan, namun secara bertahap.

Pemerintah
Kota (Pemko) Palangka Raya masih belum ingin menerapkan new normal. Pasalnya
hingga saat ini Kota Cantik belum memenuhi indikator sesuai kajian akademis dan
epidemiologi.

“New
Normal kapan dimulai? Nanti kalau sudah siap. Siapnya kapan? Itu memiliki
indikator-indikator. Salah satunya, menurunnya kasus persebaran Covid-19 selama
dua minggu secara konsisten,” ujarnya, kemarin (22/6).

Wali
kota mengungkapkan, untuk menerapkan new normal, pihaknya akan mengkaji
terlebih dahulu secara akademis dan epidemiolodi. “Kita kan memiliki kajian
akademis dan ada juga yang namanya kajian epidemiologi. Apabila indikator
tersebut telah mencukupi, baru kita memasuki tatanan new normal,” kata
Fairid.

Baca Juga :  Jalin Kerjasama TNI-Polri untuk Menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyar

Tetapi
saat ini, lanjutnya, masih terjadi kenaikan-kenaikan angka pasien positif
Covid-19 di Kota Palangka Raya setiap hari, sehingga Kota Cantik masih belum
masuk diindikator new normal.

Wali
kota termuda ini menjelaskan, pihaknya terus berupaya untuk menekan persebaran
di Palangka Raya. Mulai dari perluasan penanganan hingga menyembuhkan pasien
yang sudah dinyatakan positif.

PALANGKA
RAYA – Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengatakan, salah satu indikator yang
harus dipenuhi adalah dengan menurunnya kasus positif secara konsisten minimal
selama 14 hari secara berturut-turut. Meski begitu, kata Fairid, itupun tidak
langsung diterapkan, namun secara bertahap.

Pemerintah
Kota (Pemko) Palangka Raya masih belum ingin menerapkan new normal. Pasalnya
hingga saat ini Kota Cantik belum memenuhi indikator sesuai kajian akademis dan
epidemiologi.

“New
Normal kapan dimulai? Nanti kalau sudah siap. Siapnya kapan? Itu memiliki
indikator-indikator. Salah satunya, menurunnya kasus persebaran Covid-19 selama
dua minggu secara konsisten,” ujarnya, kemarin (22/6).

Wali
kota mengungkapkan, untuk menerapkan new normal, pihaknya akan mengkaji
terlebih dahulu secara akademis dan epidemiolodi. “Kita kan memiliki kajian
akademis dan ada juga yang namanya kajian epidemiologi. Apabila indikator
tersebut telah mencukupi, baru kita memasuki tatanan new normal,” kata
Fairid.

Baca Juga :  Jalin Kerjasama TNI-Polri untuk Menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyar

Tetapi
saat ini, lanjutnya, masih terjadi kenaikan-kenaikan angka pasien positif
Covid-19 di Kota Palangka Raya setiap hari, sehingga Kota Cantik masih belum
masuk diindikator new normal.

Wali
kota termuda ini menjelaskan, pihaknya terus berupaya untuk menekan persebaran
di Palangka Raya. Mulai dari perluasan penanganan hingga menyembuhkan pasien
yang sudah dinyatakan positif.

Terpopuler

Artikel Terbaru