27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Penderita ISPA Tercatat Sebanyak 3.394 Orang

PALANGKA RAYA- Kepala
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Suyuti Syamsul menyebutkan, jumlah penderita
infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada September minggu kedua tercatat
sebanyak 3.394 orang. Angka ini mengalami kenaikan 495 orang dari minggu
pertama September yang hanya 2.899 orang.

Sesuai instruksi
Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran untuk melakukan upaya-upaya selama berstatus
tanggap darurat ini seperti penguatan jejaring layanan kesehatan antara Dinkes
Kalteng, kabupaten/kota, RSt dan kantor kesehatan pelabuhan.

“Kami juga membentuk
Emergency Mobile Team (EMT) yang memberikan pelayanan kesehatan kepada petugas
lapangan dan penduduk sekitar yang terdampak. Total warga masyarakat yang telah
dilayani sejak Agustus sampai saat ini berjumlah 2.400 orang,” ungkapnya.

Saat ini, lanjutnya,
sudah dibangun ruang sehat dengan fasilitas oksigen di 194 tempat se-Kalteng
baik yang berlokasi. Rinciannya, 159 buah di puskesmas, 20 buah di  rumah sakit dan 15 buah ruang lain yang
dimanfaatkan.

Baca Juga :  Patuhi Rambu Lalu Lintas agar Keselamatan Terjamin

Terhadap instruksi dari
gubernur terhadap pembebasan biaya bagi pasien terdampak tidak melalui prosdur,
cukup datang dan akan dilayani secara gratis. Penggratisan ini akan berlangsung
selama kabut asap di Kalteng masih berlangsung.

“Kami juga siap
melakukan evaluasi bagi masyarakat yang memang membutuhkan penanganan untuk
dilakukan evakuasi, tapi sampai saat ini belum ada permintaan,”tegasnya.

Nantinya, lanjut
Suyuti, jika memang perlu dilakukan evakuasi maka akan diungsikan ke RSUD dr
Doris Sylvanus, jika tidak mencukupi maka bisa di Hotel Dandang Tingang. “Evakuasi
bagi masyarakat yang mungkin rumahnya terkepung asap dan perlu penanganan,”
ucapnya.

Sementara itu, terkait
dana, pihaknya menyebut menggunakan dana tidak terduga. Sampai saat ini pun
tidak ada bantuan dari korporasi bahkan terhadap pendistribusian logistik.
“Tidak ada bantuan dari korporasi, baik itu dana maupun logistik,” katanya.

Baca Juga :  Saat Menjadi Bupati, Ujang Iskandar Banyak Beri Kemajuan Untuk Kotawar

Suyuti juga menyebutkan,
terhadap pihak ketiga yang ingin membangun fasilitas kesehatan agar
berkoordinaasi dengan Dinkes Kalteng. Tetapi, sampai saat ini tenaga kesehatan
sudah cukup untuk menangani dampak karhutla ini.

Sementara itu, Plt
Direktur RS dr Doris Sylvanus Yayu Indriaty menyebutkan, tren pasien di Doris
mengalami kenaikan tiga kali lipat dari Agustus. Terdiri dari penderita ISPA,
asma, PPOK dan lainnya.

“Saat ini sudah ada 613
pasien di Doris terkait ini,” tegasnya.

Yayu menyebutkan,
golongan usia yang paling banyak terdampak kabut asap yakni ISPA berada di usia
0-5 tahun. Sedangkan pasien lainnya banyak juga yang sebelumnya memiliki
riwayat kronis lainnya.

“Tetapi memang asap ini
berpengaruh terhadap penyakitnya,” kata Yayu.
(abw/ram)

PALANGKA RAYA- Kepala
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Suyuti Syamsul menyebutkan, jumlah penderita
infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada September minggu kedua tercatat
sebanyak 3.394 orang. Angka ini mengalami kenaikan 495 orang dari minggu
pertama September yang hanya 2.899 orang.

Sesuai instruksi
Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran untuk melakukan upaya-upaya selama berstatus
tanggap darurat ini seperti penguatan jejaring layanan kesehatan antara Dinkes
Kalteng, kabupaten/kota, RSt dan kantor kesehatan pelabuhan.

“Kami juga membentuk
Emergency Mobile Team (EMT) yang memberikan pelayanan kesehatan kepada petugas
lapangan dan penduduk sekitar yang terdampak. Total warga masyarakat yang telah
dilayani sejak Agustus sampai saat ini berjumlah 2.400 orang,” ungkapnya.

Saat ini, lanjutnya,
sudah dibangun ruang sehat dengan fasilitas oksigen di 194 tempat se-Kalteng
baik yang berlokasi. Rinciannya, 159 buah di puskesmas, 20 buah di  rumah sakit dan 15 buah ruang lain yang
dimanfaatkan.

Baca Juga :  Patuhi Rambu Lalu Lintas agar Keselamatan Terjamin

Terhadap instruksi dari
gubernur terhadap pembebasan biaya bagi pasien terdampak tidak melalui prosdur,
cukup datang dan akan dilayani secara gratis. Penggratisan ini akan berlangsung
selama kabut asap di Kalteng masih berlangsung.

“Kami juga siap
melakukan evaluasi bagi masyarakat yang memang membutuhkan penanganan untuk
dilakukan evakuasi, tapi sampai saat ini belum ada permintaan,”tegasnya.

Nantinya, lanjut
Suyuti, jika memang perlu dilakukan evakuasi maka akan diungsikan ke RSUD dr
Doris Sylvanus, jika tidak mencukupi maka bisa di Hotel Dandang Tingang. “Evakuasi
bagi masyarakat yang mungkin rumahnya terkepung asap dan perlu penanganan,”
ucapnya.

Sementara itu, terkait
dana, pihaknya menyebut menggunakan dana tidak terduga. Sampai saat ini pun
tidak ada bantuan dari korporasi bahkan terhadap pendistribusian logistik.
“Tidak ada bantuan dari korporasi, baik itu dana maupun logistik,” katanya.

Baca Juga :  Saat Menjadi Bupati, Ujang Iskandar Banyak Beri Kemajuan Untuk Kotawar

Suyuti juga menyebutkan,
terhadap pihak ketiga yang ingin membangun fasilitas kesehatan agar
berkoordinaasi dengan Dinkes Kalteng. Tetapi, sampai saat ini tenaga kesehatan
sudah cukup untuk menangani dampak karhutla ini.

Sementara itu, Plt
Direktur RS dr Doris Sylvanus Yayu Indriaty menyebutkan, tren pasien di Doris
mengalami kenaikan tiga kali lipat dari Agustus. Terdiri dari penderita ISPA,
asma, PPOK dan lainnya.

“Saat ini sudah ada 613
pasien di Doris terkait ini,” tegasnya.

Yayu menyebutkan,
golongan usia yang paling banyak terdampak kabut asap yakni ISPA berada di usia
0-5 tahun. Sedangkan pasien lainnya banyak juga yang sebelumnya memiliki
riwayat kronis lainnya.

“Tetapi memang asap ini
berpengaruh terhadap penyakitnya,” kata Yayu.
(abw/ram)

Terpopuler

Artikel Terbaru