31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Similikiti yang Mengobati

Semangat
berinovasi dari Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin juga menjalar hingga ke
jajarannya. Sederhana tapi bermakna, karya yang bernama Similikiti jadi bukti
kepedulian pemko terhadap kesehatan warganya.

APRIANDO,
Palangka Raya

KERTAS
antrean berwarna itu digenggam para pasien di Puskesmas Bukit Hindu. Di
baliknya, tertulis sedikit informasi berisi pesan kesehatan. Pesan gerakan
cerdas menggunakan obat yang diberi nama Sudut Farmasi-Komunikasi,Informasi dan
Edukasi di Etiket dan Nomor Antri (Similikiti).Pesan yang merupakan sebuah
inovasi sederhana tapi bermakna dari Winna Eka Tiari, salah seorang aparatur
sipil negara (ASN) Pemko Palangka Raya yang bekerja di Puskesmas Bukit Hindu.

Atas
inovasinya ini, ia mendapat penghargaan teladan I tenaga kefarmasian teladan
puskesmas dari Pemprov Kalteng yang diserahkan pada Upacara Peringatan HUT
ke-74 RI yang digelar Pemprov Kalteng di Lapangan Sanaman Mantikei, Sabtu lalu
(17/8).

Baca Juga :  Upaya Nyata Dinsos Kalteng Menekan Penyebaran Covid-19

Selasa
(20/8), Kalteng Pos menemui Winna di Puskesmas Bukit Hindu.Wanita berparas
cantik tersebut saat itu sedang sibuk melayani pasien di bagian farmasi. Di
sela-sela kesibukannya, wanita beranak dua ini menceritakan bahwa dirinya tidak
menyangka mendapatkan penghargaan itu dan mengakui bahwa proses yang dilalui
cukup panjang.

“Awalnya
saya melihat banyak masyarakat yang berkunjung ke puskesmas, namun mereka sering
bertanya-tanya berapa kali (Harus minum obat sehari, red). Kadang kan hanya
tertulis 1×3 sehari,” katanya sembari tersenyum.

Winna
menerangkan, dirinya kemudian punya suatu ide yang dituangkan dalam gerakan
cerdas menggunakan obat farmasi. Karena selama ini, lanjutnya, masyarakat
mengambil obat, hanya dipanggil begitu saja, kemudian pergi.Namun di Puskesmas Bukit
Hindu, pihaknya di bagian farmasi memberikan nomor antrean yang dibaliknya ada
informasi tentang obat-obatan. “Sembari pasien duduk menunggu, saya kasih nomor
antrean yang terselip informasi-informasi obat,” ujarnya.

Baca Juga :  Sugianto-Edy Unggul di Tempat Walikota Palangka Raya Mencoblos

Selain
itu, lanjutnya, informasi tersebut merupakan sesuatu yang sederhana namun
bermanfaat bagi banyak orang. Misalnya seperti mengapa obat maag harus diminum
sebelum makan, kemudian informasi obat kolesterol yang diminum saat malam dan sebelum
tidur.“Sehari ada sekitar 60 nomor antre. Informasi saya buat di kertas
berwarna jadi lebih menarik ibu-ibu.Materinya tidak berat, jadi bisa sambil
nunggu di ruang tiket,” ucapnya.

Di pengambilan
obat, pihaknya juga menyelipkan kertasberisi nomor telepon. “Jadi masyarakat
yang tidak paham terkait berapa kali harus minum obat, dapat menghubungi
langsung nomor tersebut,” ujarnya.Namun, lanjutnya, pihaknya
hanya membuka untuk WhatsApp dan SMS. “Karena jika menggunakan WA, dapat di
screenshot hasilnya bisa diprint serta dimasukkan ke lembar penggunaan
informasi obat,” pungkasnya. (*/ami/CTK)

Semangat
berinovasi dari Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin juga menjalar hingga ke
jajarannya. Sederhana tapi bermakna, karya yang bernama Similikiti jadi bukti
kepedulian pemko terhadap kesehatan warganya.

APRIANDO,
Palangka Raya

KERTAS
antrean berwarna itu digenggam para pasien di Puskesmas Bukit Hindu. Di
baliknya, tertulis sedikit informasi berisi pesan kesehatan. Pesan gerakan
cerdas menggunakan obat yang diberi nama Sudut Farmasi-Komunikasi,Informasi dan
Edukasi di Etiket dan Nomor Antri (Similikiti).Pesan yang merupakan sebuah
inovasi sederhana tapi bermakna dari Winna Eka Tiari, salah seorang aparatur
sipil negara (ASN) Pemko Palangka Raya yang bekerja di Puskesmas Bukit Hindu.

Atas
inovasinya ini, ia mendapat penghargaan teladan I tenaga kefarmasian teladan
puskesmas dari Pemprov Kalteng yang diserahkan pada Upacara Peringatan HUT
ke-74 RI yang digelar Pemprov Kalteng di Lapangan Sanaman Mantikei, Sabtu lalu
(17/8).

Baca Juga :  Upaya Nyata Dinsos Kalteng Menekan Penyebaran Covid-19

Selasa
(20/8), Kalteng Pos menemui Winna di Puskesmas Bukit Hindu.Wanita berparas
cantik tersebut saat itu sedang sibuk melayani pasien di bagian farmasi. Di
sela-sela kesibukannya, wanita beranak dua ini menceritakan bahwa dirinya tidak
menyangka mendapatkan penghargaan itu dan mengakui bahwa proses yang dilalui
cukup panjang.

“Awalnya
saya melihat banyak masyarakat yang berkunjung ke puskesmas, namun mereka sering
bertanya-tanya berapa kali (Harus minum obat sehari, red). Kadang kan hanya
tertulis 1×3 sehari,” katanya sembari tersenyum.

Winna
menerangkan, dirinya kemudian punya suatu ide yang dituangkan dalam gerakan
cerdas menggunakan obat farmasi. Karena selama ini, lanjutnya, masyarakat
mengambil obat, hanya dipanggil begitu saja, kemudian pergi.Namun di Puskesmas Bukit
Hindu, pihaknya di bagian farmasi memberikan nomor antrean yang dibaliknya ada
informasi tentang obat-obatan. “Sembari pasien duduk menunggu, saya kasih nomor
antrean yang terselip informasi-informasi obat,” ujarnya.

Baca Juga :  Sugianto-Edy Unggul di Tempat Walikota Palangka Raya Mencoblos

Selain
itu, lanjutnya, informasi tersebut merupakan sesuatu yang sederhana namun
bermanfaat bagi banyak orang. Misalnya seperti mengapa obat maag harus diminum
sebelum makan, kemudian informasi obat kolesterol yang diminum saat malam dan sebelum
tidur.“Sehari ada sekitar 60 nomor antre. Informasi saya buat di kertas
berwarna jadi lebih menarik ibu-ibu.Materinya tidak berat, jadi bisa sambil
nunggu di ruang tiket,” ucapnya.

Di pengambilan
obat, pihaknya juga menyelipkan kertasberisi nomor telepon. “Jadi masyarakat
yang tidak paham terkait berapa kali harus minum obat, dapat menghubungi
langsung nomor tersebut,” ujarnya.Namun, lanjutnya, pihaknya
hanya membuka untuk WhatsApp dan SMS. “Karena jika menggunakan WA, dapat di
screenshot hasilnya bisa diprint serta dimasukkan ke lembar penggunaan
informasi obat,” pungkasnya. (*/ami/CTK)

Terpopuler

Artikel Terbaru