30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Berjalan Khidmat dan Memperhatikan Protokol Kesehatan

Tahun ini, perayaan
Hari Raya Galungan jatuh pada 16 September 2020. Dirayakan di tengah pandemi
Covid-19. Meski Demikian, tak mengurangi khidmat dalam melaksanakan upacara
keagamaan.

 

YUDA PRAWIRA, Palangka
Raya

 

HARI Raya Galungan
memiliki makna rasa syukur atas kemenangan Dharma (Kebenaran) melawan Adharma
(Kejahatan) melalui restu Sang Hyang Widi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa). Galungan
dirayakan oleh umat Hindu setiap enam bulan atau 210 hari dengan menggunakan
perhitungan kalender Bali.

Hari Raya Galungan
adalah momen untuk memperingati terciptanya alam semesta, dan sebagai ucapan
syukur atas apa yang sudah diberikan, umat Hindu melakukan persembahan dan
persembahyangan pada Sang Hyang Widhi Wasa.

Baca Juga :  Sugianto-Edy Siapkan Program, Gagasan dan Ide Brilian untuk Kemajuan K

Begitu pula yang
terlihat pada umat Hindu di Kota Palangka Raya. Meski tengah dihadapi pandemic
Covid-19, upacara keagamaan persembahyangan yang dipimpin oleh Pinandita I Made
Suparma dan Pinandita Oka Swastika di Pura Pitamaha Padma Bhuana ini tetap
berjalan dengan tertib,aman dan sehat.

Pinandita I Made
Suparma usai memimpin upacara keagamaan kepada Kalteng Pos mengatakan, serangkaian
acara dalam menyambut Hari Raya Galungan tetap mengedepankan protokol
kesehatan. Seperti halnya sebelum kegiatan persembahyangan dimulai, umat
diarahkan panitia untuk mencuci tangannya menggunakan sabun, kemudian suhu
tubuh diperiksa, dan tempat duduk diberi jarak. 

“Kami telah memasang
tanda untuk menjaga jarak antarumat saat akan melakukan persembahyangan.
Panitia juga menyemprotkan disinfektan ke seluruh Pura. Hal ini kami lakukan
agar upacara dalam rangka memperingati Hari Raya Galungan dapat berjalan dengan
aman, serta menjamin kesehatan umat,” Ucap Suparma, Rabu (16/9).

Baca Juga :  Lagi, Warga Kasongan Ditemukan Gantung Diri

Selain memanjatkan rasa syukur tambahnya, di
momen Hari Raya Galungan ini kami juga memohon kepada Sang Hyang Widhi agar
pandemi virus corona dapat segera berlalu. Seluruh masyarakat di Indonesia pada
umumnya sangat berharap bisa kembali beraktivitas kembali dengan normal. Untuk
mewujudkan, masyarakat harus mematuhi dan mentaati protokol kesehatan yang
dikeluarkan pemerintah

Tahun ini, perayaan
Hari Raya Galungan jatuh pada 16 September 2020. Dirayakan di tengah pandemi
Covid-19. Meski Demikian, tak mengurangi khidmat dalam melaksanakan upacara
keagamaan.

 

YUDA PRAWIRA, Palangka
Raya

 

HARI Raya Galungan
memiliki makna rasa syukur atas kemenangan Dharma (Kebenaran) melawan Adharma
(Kejahatan) melalui restu Sang Hyang Widi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa). Galungan
dirayakan oleh umat Hindu setiap enam bulan atau 210 hari dengan menggunakan
perhitungan kalender Bali.

Hari Raya Galungan
adalah momen untuk memperingati terciptanya alam semesta, dan sebagai ucapan
syukur atas apa yang sudah diberikan, umat Hindu melakukan persembahan dan
persembahyangan pada Sang Hyang Widhi Wasa.

Baca Juga :  Sugianto-Edy Siapkan Program, Gagasan dan Ide Brilian untuk Kemajuan K

Begitu pula yang
terlihat pada umat Hindu di Kota Palangka Raya. Meski tengah dihadapi pandemic
Covid-19, upacara keagamaan persembahyangan yang dipimpin oleh Pinandita I Made
Suparma dan Pinandita Oka Swastika di Pura Pitamaha Padma Bhuana ini tetap
berjalan dengan tertib,aman dan sehat.

Pinandita I Made
Suparma usai memimpin upacara keagamaan kepada Kalteng Pos mengatakan, serangkaian
acara dalam menyambut Hari Raya Galungan tetap mengedepankan protokol
kesehatan. Seperti halnya sebelum kegiatan persembahyangan dimulai, umat
diarahkan panitia untuk mencuci tangannya menggunakan sabun, kemudian suhu
tubuh diperiksa, dan tempat duduk diberi jarak. 

“Kami telah memasang
tanda untuk menjaga jarak antarumat saat akan melakukan persembahyangan.
Panitia juga menyemprotkan disinfektan ke seluruh Pura. Hal ini kami lakukan
agar upacara dalam rangka memperingati Hari Raya Galungan dapat berjalan dengan
aman, serta menjamin kesehatan umat,” Ucap Suparma, Rabu (16/9).

Baca Juga :  Lagi, Warga Kasongan Ditemukan Gantung Diri

Selain memanjatkan rasa syukur tambahnya, di
momen Hari Raya Galungan ini kami juga memohon kepada Sang Hyang Widhi agar
pandemi virus corona dapat segera berlalu. Seluruh masyarakat di Indonesia pada
umumnya sangat berharap bisa kembali beraktivitas kembali dengan normal. Untuk
mewujudkan, masyarakat harus mematuhi dan mentaati protokol kesehatan yang
dikeluarkan pemerintah

Terpopuler

Artikel Terbaru