33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Berdayakan Penjahit, Pemko Pesan 10.000 Masker Kain

PALANGKA RAYA-Sejak mewabahnya
Covid-19, usaha para pengusaha
kecil ikut
terdampak. Salah satunya tukang
jahit.
Pendapatan mereka menurun
drastis karena sepinya pesanan jahitan dari warga.
Untungnya, Pemko Palangka Raya memberdayakan mereka
untuk membuat masker dari kain. Ada
10.000 masker kain yang dipesan ke beberapa tukang jahit di Pasar Kameloh, Pasar
Kahayan
, dan  Pasar
Besar.

Salah satunya Munawir, penjahit yang membuka usah di Pasar Kameloh, Palangka
Raya. Pria yang sudah
lima belas tahun bergelut sebagai penjahit
ini
, membenarkan bahwa ia
dan beberapa rekan seprofesi yang berada
di Pasar Kameloh
, mendapat orderan masker kain
dari
pemko. Sekitar
10 orang penjahit
ketiban rezeki. Munawir
mengaku
sangat senang, karena ada yang dikerjakannya kala orderan dari konsumen mulai menghilang
seiring mewabahnya Covid-19.

“Dari 10.000
masker pesanan, kami (penjahit di Pasar Kameloh, red) mendapat jatah membuat 2.000
ribu masker kain, sedangkan yang lain dikerjakan oleh penjahit di Pasar Kahayan
dan Pasar Besar,” ucapnya kepada Kalteng Pos
(Grup Kaltengpos.co), kemarin
(16/4).

Baca Juga :  Jalin Kerjasama TNI-Polri untuk Menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyar

Senada disampaikan penjahit lain, Indra. Ia mengaku
mendapat jatah menjahit 400 masker
.

 â€œSementara ini baru terselesaikan 100 masker kain “ ujar Indra.

Dikatakannya, ia diberi waktu empat
hari untuk menyelesaikan pesanan  masker
kain
ini.

Adapun masker
kain pesanan
pemko yang dibuat oleh Indra tersebut berukuran
17×10 cm
, terbuat dari kain APL rangkap dua yang bagian dalamnya
dilapisi kain busa.

Sementara itu, salah satu penjahit di Pasar Kahayan,
Ahmad Sanusi
, mengaku sudah menyelesaikan pesanan dari pemko. Ada 100 masker kain yang sudah dikerjakannya.

Meski pesanan
pembuatan masker kain oleh pemko dalam jumlah yang banyak, tapi tidak semua
penjahit kebagian menerima orderan
. Salah satunya yakni Atok. Ia mengaku
bahwa dirinya tak tahu soal pesanan
pembuatan masker dari
pemko.

“Gak ada, di sini
gak ada yang dapat
. Kalau ada, bisa kami yang mengerjakannya,”
ujar Atok.

Pria yang
mengaku sudah lima tahun membuka usaha
menjahit di Pasar
Kahayan
ini, berharap bisa mendapatkan pesanan serupa
seperti
yang diterima rekan seprofesinya.

Baca Juga :  PSBB Kapuas ! Dibagi 3 Lokasi Besar, Dibangun 21 Pos Pengamanan

“Mudah
mudah ada perhatian yang merata untuk k
ami para
penjahit
, supaya ada pekerjaan di saat-saat
seperti ini
,” pinta Atok

Wali Kota
Palangka Raya Fairid Naparin men
yebutkan bahwa untuk pembuatan
10.000 masker kain yang
akan dibagikan kepada masyarakat merupakan
hasil karya penjahit lokal Kota Palangka Raya.

Wali kota
memepercayakan
penjahit lokal untuk mengerjakan pesanan 10.000 masker
kain tersebut. Hal itu cukup
beralasan.

Selain agar bisa
dilakukan pemantauan langsung
proses pembuatannya, juga sekaligus
memberdayakan para penjahit di Kota Cantik.

“Sengaja
kami percayakan penjahitan tersebut kepada penjahit lokal sebagai upaya
membantu mereka, karena mereka juga terdampak pandemi Covid-19,” ucapnya
dikutip dari unggahan di akun instagramnya.

Menurutnya,
memercayakan pembuatan masker kain ini kepada penjahit lokal, juag sebagai
salah satu bentuk kepedulian pemko kepada pelaku usaha kecil dan menengah. 

PALANGKA RAYA-Sejak mewabahnya
Covid-19, usaha para pengusaha
kecil ikut
terdampak. Salah satunya tukang
jahit.
Pendapatan mereka menurun
drastis karena sepinya pesanan jahitan dari warga.
Untungnya, Pemko Palangka Raya memberdayakan mereka
untuk membuat masker dari kain. Ada
10.000 masker kain yang dipesan ke beberapa tukang jahit di Pasar Kameloh, Pasar
Kahayan
, dan  Pasar
Besar.

Salah satunya Munawir, penjahit yang membuka usah di Pasar Kameloh, Palangka
Raya. Pria yang sudah
lima belas tahun bergelut sebagai penjahit
ini
, membenarkan bahwa ia
dan beberapa rekan seprofesi yang berada
di Pasar Kameloh
, mendapat orderan masker kain
dari
pemko. Sekitar
10 orang penjahit
ketiban rezeki. Munawir
mengaku
sangat senang, karena ada yang dikerjakannya kala orderan dari konsumen mulai menghilang
seiring mewabahnya Covid-19.

“Dari 10.000
masker pesanan, kami (penjahit di Pasar Kameloh, red) mendapat jatah membuat 2.000
ribu masker kain, sedangkan yang lain dikerjakan oleh penjahit di Pasar Kahayan
dan Pasar Besar,” ucapnya kepada Kalteng Pos
(Grup Kaltengpos.co), kemarin
(16/4).

Baca Juga :  Jalin Kerjasama TNI-Polri untuk Menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyar

Senada disampaikan penjahit lain, Indra. Ia mengaku
mendapat jatah menjahit 400 masker
.

 â€œSementara ini baru terselesaikan 100 masker kain “ ujar Indra.

Dikatakannya, ia diberi waktu empat
hari untuk menyelesaikan pesanan  masker
kain
ini.

Adapun masker
kain pesanan
pemko yang dibuat oleh Indra tersebut berukuran
17×10 cm
, terbuat dari kain APL rangkap dua yang bagian dalamnya
dilapisi kain busa.

Sementara itu, salah satu penjahit di Pasar Kahayan,
Ahmad Sanusi
, mengaku sudah menyelesaikan pesanan dari pemko. Ada 100 masker kain yang sudah dikerjakannya.

Meski pesanan
pembuatan masker kain oleh pemko dalam jumlah yang banyak, tapi tidak semua
penjahit kebagian menerima orderan
. Salah satunya yakni Atok. Ia mengaku
bahwa dirinya tak tahu soal pesanan
pembuatan masker dari
pemko.

“Gak ada, di sini
gak ada yang dapat
. Kalau ada, bisa kami yang mengerjakannya,”
ujar Atok.

Pria yang
mengaku sudah lima tahun membuka usaha
menjahit di Pasar
Kahayan
ini, berharap bisa mendapatkan pesanan serupa
seperti
yang diterima rekan seprofesinya.

Baca Juga :  PSBB Kapuas ! Dibagi 3 Lokasi Besar, Dibangun 21 Pos Pengamanan

“Mudah
mudah ada perhatian yang merata untuk k
ami para
penjahit
, supaya ada pekerjaan di saat-saat
seperti ini
,” pinta Atok

Wali Kota
Palangka Raya Fairid Naparin men
yebutkan bahwa untuk pembuatan
10.000 masker kain yang
akan dibagikan kepada masyarakat merupakan
hasil karya penjahit lokal Kota Palangka Raya.

Wali kota
memepercayakan
penjahit lokal untuk mengerjakan pesanan 10.000 masker
kain tersebut. Hal itu cukup
beralasan.

Selain agar bisa
dilakukan pemantauan langsung
proses pembuatannya, juga sekaligus
memberdayakan para penjahit di Kota Cantik.

“Sengaja
kami percayakan penjahitan tersebut kepada penjahit lokal sebagai upaya
membantu mereka, karena mereka juga terdampak pandemi Covid-19,” ucapnya
dikutip dari unggahan di akun instagramnya.

Menurutnya,
memercayakan pembuatan masker kain ini kepada penjahit lokal, juag sebagai
salah satu bentuk kepedulian pemko kepada pelaku usaha kecil dan menengah. 

Terpopuler

Artikel Terbaru