33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Bikin Adem, Momen Menyejukkan Mahasiswa dengan Aparat Berdampingan Doa

PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO – Jika sebelumnya di Gedung DPRD
Kalteng
aksi unjuk rasa penolakan RUU Cipta Kerja Omnibus Law
berjalan tidak  kondusif
dan ricuh, namun Jumat (9/10) pagi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
Kalimantan Tengah melakukan aksi dengan cara yang berbeda.

Aksi yang digelar sejumlah
mahasiswa kali ini terlihat
damai dan sesuai dengan protokol kesehatan.  Para aktivitis PMII itu pun
diterima dengan baik dan diperbolehkan masuk ke halaman gedung DPRD Kalteng.

Dibarengi hal tersebut, aparat keamanan tampak santaa dalam melakukan pengamanan. Bahkan sejumlah anggota
Polisi dan TNI
berbaur dengan mahasiswa
mengikuti agenda doa bersama dan membaca sholawat badar.

Direktur Samapta Polda Kateng Kombes Pol Susilo Wardono melalui
Kepala Bagian Operasional AKBP Ahmad Yani, menyampaikan aksi damai
yang dilakukan PMII ini berbeda dari
aksi-aksi sebelumnya.

Baca Juga :  Disperindag Terus Pantau Produk Berbahaya

“Kali ini massa kami perbolehkan masuk ke halaman DPRD, namun
dengan tetap pemeriksaan yang cukup ketat ,” jelas Yani.

Yani menuturkan, bahwa aksi yang dilakukan
PMII kali ini, melakukan doa bersama dan tausiyah terbuka. Mereka berdoa
bersama dengan anggota kepolisian dan TNI yang melakukan penjagaan di
gedung DPRD tersebut.

 

“Kami sebagai aparat keamanan sangat berterima kasih atas
aksi damai yang dilakukan para mahasiswa hari ini.  Dan kami mengharapkan aksi damai kali ini
dapat menjadi barometer dan contoh bagi para massa demonstran lainny,”
tegasnya.

Sementara itu, Surya Noor selaku Ketua PMII Kalteng menyebutkan bahwa aksi yang dilakukan itu sebagai bentuk penolakan
para mahasiswa kepada wakil rakyat yang mengesahkan RUU Omnibus Law
padaada 5  Oktober lalu.

Baca Juga :  Maquinn harumkan Indonesia lewat Fashion Film Realm of Silence

“Orasi akan jadi satu karena point
tuntutannya sama. Tapi sholawatannya yang banyak. Kita ikhtiar sambil doa.
Inilah bentuk aksi yang berbeda,” ungkapnya. 

PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO – Jika sebelumnya di Gedung DPRD
Kalteng
aksi unjuk rasa penolakan RUU Cipta Kerja Omnibus Law
berjalan tidak  kondusif
dan ricuh, namun Jumat (9/10) pagi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
Kalimantan Tengah melakukan aksi dengan cara yang berbeda.

Aksi yang digelar sejumlah
mahasiswa kali ini terlihat
damai dan sesuai dengan protokol kesehatan.  Para aktivitis PMII itu pun
diterima dengan baik dan diperbolehkan masuk ke halaman gedung DPRD Kalteng.

Dibarengi hal tersebut, aparat keamanan tampak santaa dalam melakukan pengamanan. Bahkan sejumlah anggota
Polisi dan TNI
berbaur dengan mahasiswa
mengikuti agenda doa bersama dan membaca sholawat badar.

Direktur Samapta Polda Kateng Kombes Pol Susilo Wardono melalui
Kepala Bagian Operasional AKBP Ahmad Yani, menyampaikan aksi damai
yang dilakukan PMII ini berbeda dari
aksi-aksi sebelumnya.

Baca Juga :  Disperindag Terus Pantau Produk Berbahaya

“Kali ini massa kami perbolehkan masuk ke halaman DPRD, namun
dengan tetap pemeriksaan yang cukup ketat ,” jelas Yani.

Yani menuturkan, bahwa aksi yang dilakukan
PMII kali ini, melakukan doa bersama dan tausiyah terbuka. Mereka berdoa
bersama dengan anggota kepolisian dan TNI yang melakukan penjagaan di
gedung DPRD tersebut.

 

“Kami sebagai aparat keamanan sangat berterima kasih atas
aksi damai yang dilakukan para mahasiswa hari ini.  Dan kami mengharapkan aksi damai kali ini
dapat menjadi barometer dan contoh bagi para massa demonstran lainny,”
tegasnya.

Sementara itu, Surya Noor selaku Ketua PMII Kalteng menyebutkan bahwa aksi yang dilakukan itu sebagai bentuk penolakan
para mahasiswa kepada wakil rakyat yang mengesahkan RUU Omnibus Law
padaada 5  Oktober lalu.

Baca Juga :  Maquinn harumkan Indonesia lewat Fashion Film Realm of Silence

“Orasi akan jadi satu karena point
tuntutannya sama. Tapi sholawatannya yang banyak. Kita ikhtiar sambil doa.
Inilah bentuk aksi yang berbeda,” ungkapnya. 

Terpopuler

Artikel Terbaru