26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Pemulangan WTS Tertunda

PALANGKA
RAYA – Pemko Palangka Raya masih terus mempersiapkan pemulangan parawanita tuna
susila (WTS) di salah satu lokalisasi dipal 12, Jalan Tjilik Riwut. Penutupan
lokalisasi dan pemulangan para WTS ini masih tertunda disebabkan masih belum
turunnya dana dari pemerintah pusat.

Wali
Kota Palangka Raya Fairid Naparin menegaskan, bila dana dari pusat sudah
pihaknya terima, maka pemulangan para WTS akan dilakukan secepatnya. “Kami
masih menunggu dana transfer dari pusat, untuk tindaklanjutnya ke depan itu
akan dilakukan secara bertahap.Ini tetap harus dilakukan, karena sudah menjadi
program bahwa pada akhir tahunsemua lokalisasi di Indonesia sudah harus ditutup,”
katanya usai mengikuti kegiatan di Kalampangan, Kamis (8/8).

Fairid
menerangkan, bukan hanya pal 12 saja yang menjadi perhatian pihaknya, namun dugaan
prostitusi terselubung yang berada di Jalan Mahir Mahar (lingkar luar) juga kemungkinan
disterilkan.

Baca Juga :  Klaster Pasar Besar Palangka Raya Capai 73 Orang, Wali Kota Jelaskan M

“Baru
kemarin (beberapa waktu lalu, red), kami mengadakan pertemuan dengan FKUB dan
MUI membahas lokasi tersebut.Ada beberapa masukan, salah satunya warung
remang-remang di lingkar luar,” ujarnya.

Orang
nomor satu di Kota Palangka Raya tersebut menerangkan, dari hasil pertemuan itu
ada saran untuk memulangkan para WTS di pal 12 dan juga di lingkar luar.

Menurut
dia, khusus untuk saran di lingkar luar ini, masih ditampung oleh pemko. Sebab,
diperlukan pengkajian agar pemulangannya bisa dilakukan bersama-sama dengan
yang di pal 12.

Hal
itu menyusul, tambahnya, pemerintah pusat hanya mentransfer dana untuk
pemulangan WTS di pal 12. Bila hanya yang di pal 12 yang dipulangkan, tambah
wali kota termuda ini, bisa menimbulkan dampak lainnya, terlebih di lingkar
luar juga belum terdata dengan jelas jumlah WTS-nya. Memulangkan WTS ini juga,
timpal Fairid, tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Namun juga, harus
diimbangi dengan memberikan keahlian kerja lainnya sehingga kelak punya
kemampuan untuk berusaha selain menjadi WTS. “Kami harus benar-benar matang,
sehingga pemulangan para WTS ini nanti tidak sia-sia yang mengakibatkan ia
kembali lagi ke pekerjaan semulanya,” jelas Fairid.

Baca Juga :  Guru Dipastikan Sejahtera Bersama HARATI

Sementara
itu,Kepala Dinas Sosial Palangka Raya Akhmad Fauliansyah menuturkan,pihaknya
masih menunggu kabar dari pemerintah pusat.“Kami masih menunggu kabar. Jika
tidak salah,tahun 2019 ini pusat hanya menganggarkan 500 WTSyang difokuskan
pada lima tempat di Indonesia.Yang jelas, kami masih melakukan konfirmasi apakah
mendapatkan jatah atau tidak,” ujarnya. (ndo/ami/iha/CTK)

PALANGKA
RAYA – Pemko Palangka Raya masih terus mempersiapkan pemulangan parawanita tuna
susila (WTS) di salah satu lokalisasi dipal 12, Jalan Tjilik Riwut. Penutupan
lokalisasi dan pemulangan para WTS ini masih tertunda disebabkan masih belum
turunnya dana dari pemerintah pusat.

Wali
Kota Palangka Raya Fairid Naparin menegaskan, bila dana dari pusat sudah
pihaknya terima, maka pemulangan para WTS akan dilakukan secepatnya. “Kami
masih menunggu dana transfer dari pusat, untuk tindaklanjutnya ke depan itu
akan dilakukan secara bertahap.Ini tetap harus dilakukan, karena sudah menjadi
program bahwa pada akhir tahunsemua lokalisasi di Indonesia sudah harus ditutup,”
katanya usai mengikuti kegiatan di Kalampangan, Kamis (8/8).

Fairid
menerangkan, bukan hanya pal 12 saja yang menjadi perhatian pihaknya, namun dugaan
prostitusi terselubung yang berada di Jalan Mahir Mahar (lingkar luar) juga kemungkinan
disterilkan.

Baca Juga :  Klaster Pasar Besar Palangka Raya Capai 73 Orang, Wali Kota Jelaskan M

“Baru
kemarin (beberapa waktu lalu, red), kami mengadakan pertemuan dengan FKUB dan
MUI membahas lokasi tersebut.Ada beberapa masukan, salah satunya warung
remang-remang di lingkar luar,” ujarnya.

Orang
nomor satu di Kota Palangka Raya tersebut menerangkan, dari hasil pertemuan itu
ada saran untuk memulangkan para WTS di pal 12 dan juga di lingkar luar.

Menurut
dia, khusus untuk saran di lingkar luar ini, masih ditampung oleh pemko. Sebab,
diperlukan pengkajian agar pemulangannya bisa dilakukan bersama-sama dengan
yang di pal 12.

Hal
itu menyusul, tambahnya, pemerintah pusat hanya mentransfer dana untuk
pemulangan WTS di pal 12. Bila hanya yang di pal 12 yang dipulangkan, tambah
wali kota termuda ini, bisa menimbulkan dampak lainnya, terlebih di lingkar
luar juga belum terdata dengan jelas jumlah WTS-nya. Memulangkan WTS ini juga,
timpal Fairid, tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Namun juga, harus
diimbangi dengan memberikan keahlian kerja lainnya sehingga kelak punya
kemampuan untuk berusaha selain menjadi WTS. “Kami harus benar-benar matang,
sehingga pemulangan para WTS ini nanti tidak sia-sia yang mengakibatkan ia
kembali lagi ke pekerjaan semulanya,” jelas Fairid.

Baca Juga :  Guru Dipastikan Sejahtera Bersama HARATI

Sementara
itu,Kepala Dinas Sosial Palangka Raya Akhmad Fauliansyah menuturkan,pihaknya
masih menunggu kabar dari pemerintah pusat.“Kami masih menunggu kabar. Jika
tidak salah,tahun 2019 ini pusat hanya menganggarkan 500 WTSyang difokuskan
pada lima tempat di Indonesia.Yang jelas, kami masih melakukan konfirmasi apakah
mendapatkan jatah atau tidak,” ujarnya. (ndo/ami/iha/CTK)

Terpopuler

Artikel Terbaru