26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Pekat Asap Tak Padamkan Semangat Petugas PLN

PALANGKA RAYA – Petugas PLN bekerja keras melakukan
pekerjaan rekonduktoring atau penggantian konduktor pada Saluran Udara Tegangan
Tinggi (SUTT) 150 kV Trisakti-Palangka Raya. 

Pekerjaan dengan risiko tinggi
itu dilakukan di tengah panasnya sengatan matahari dan pekatnya kabut asap
akibat kebakaran lahan yang terjadi di sebagian wilayah Kalteng. 

Penggantian konduktor ini
dilakukan untuk menambah kapasitas daya hantar listrik karena kapasitas arus
konduktor yang lama sudah tidak memenuhi kebutuhan operasional sistem. 

“Oleh karena itu, harus
dilakukan penggantian konduktor dengan kapasitas yang lebih besar. Sehingga
kualitas maupun kuantitas arus listrik yang mengalir semakin terjaga dan
handal,” ungkap Senior Manajer Pertanahan dan Komunikasi UIP
Kalbagteng, Albert Simarmata kepada kaltengpos.co.

Baca Juga :  Dinsos Kalteng Sediakan Hotline Service Aduan Bansos Tunai

Dia mengungkapkan, SUTT 150 kV
Trisakti-Palangka Raya ini terbentang sejauh 170,81 kilometer (km), yang
terdiri dari: SUTT Trisakti-Seberang Barito sepanjang 5,34 km, SUTT Seberang
Barito-Selat sepanjang 41,16 km, SUTT Selat-GIS Mintin sepanjang 27,51 km dan
SUTT GIS Mintin-Palangka Raya sepanjang 96,81 km.

“SUTT Trisakti – Palangka
Raya ini merupakan jaringan penghubung antara Kalimantan Selatan dan Kalimantan
Tengah,” ujar dia.  

Albert mengungkapkan, dalam
pekerjaan itu, bahaya dan risiko sudah menjadi konsekuensi pihaknya. Sekalipun
keluarga menyimpan resah namun tetap teriring doa saat mereka bekerja. Meskipun
begitu lelah yang datang selalu  diterjang dalam melakukan pengabdian ini.

“Karena kami adalah
pejuang-pejuang kegelapan untuk Indonesia benderang. Bagi kami terang adalah
harapan. Harapan keluarga, harapan masyarakat Kalimantan dan harapan kita semua
untuk Indonesia terang. Listrik untuk kehidupan yang lebih baik,”
ungkapnya. 

Baca Juga :  Setiap Posko Tim Satgas dan Perangkat Daerah agar Membuat Bilik Disinf

Dia mengaku, untuk melakukan
pekerjaan itu harus melalui medan berat. “Panas matahari tidak menjadi
penghalang bagi kami. Rawa yang dalam selalu kami terjang. Asap tebal yang
menyesakkan juga tidak memadamkan semangat kami. Semangat juang untuk
Kalimantan terang sebagai pengabdian kami kepada negeri tercinta,”
ungkapnya lagi. 

Menurut Albert, pihaknya bukanlah
siapa-siapa. “Kami turut berperan untuk perubahan untuk negeri. Tapi
inilah kami. Kami hanya mampu mengabdi kepada negeri sebagai pejuang
kegelapan,” tandasnya. (art/b/ol/nto)

PALANGKA RAYA – Petugas PLN bekerja keras melakukan
pekerjaan rekonduktoring atau penggantian konduktor pada Saluran Udara Tegangan
Tinggi (SUTT) 150 kV Trisakti-Palangka Raya. 

Pekerjaan dengan risiko tinggi
itu dilakukan di tengah panasnya sengatan matahari dan pekatnya kabut asap
akibat kebakaran lahan yang terjadi di sebagian wilayah Kalteng. 

Penggantian konduktor ini
dilakukan untuk menambah kapasitas daya hantar listrik karena kapasitas arus
konduktor yang lama sudah tidak memenuhi kebutuhan operasional sistem. 

“Oleh karena itu, harus
dilakukan penggantian konduktor dengan kapasitas yang lebih besar. Sehingga
kualitas maupun kuantitas arus listrik yang mengalir semakin terjaga dan
handal,” ungkap Senior Manajer Pertanahan dan Komunikasi UIP
Kalbagteng, Albert Simarmata kepada kaltengpos.co.

Baca Juga :  Dinsos Kalteng Sediakan Hotline Service Aduan Bansos Tunai

Dia mengungkapkan, SUTT 150 kV
Trisakti-Palangka Raya ini terbentang sejauh 170,81 kilometer (km), yang
terdiri dari: SUTT Trisakti-Seberang Barito sepanjang 5,34 km, SUTT Seberang
Barito-Selat sepanjang 41,16 km, SUTT Selat-GIS Mintin sepanjang 27,51 km dan
SUTT GIS Mintin-Palangka Raya sepanjang 96,81 km.

“SUTT Trisakti – Palangka
Raya ini merupakan jaringan penghubung antara Kalimantan Selatan dan Kalimantan
Tengah,” ujar dia.  

Albert mengungkapkan, dalam
pekerjaan itu, bahaya dan risiko sudah menjadi konsekuensi pihaknya. Sekalipun
keluarga menyimpan resah namun tetap teriring doa saat mereka bekerja. Meskipun
begitu lelah yang datang selalu  diterjang dalam melakukan pengabdian ini.

“Karena kami adalah
pejuang-pejuang kegelapan untuk Indonesia benderang. Bagi kami terang adalah
harapan. Harapan keluarga, harapan masyarakat Kalimantan dan harapan kita semua
untuk Indonesia terang. Listrik untuk kehidupan yang lebih baik,”
ungkapnya. 

Baca Juga :  Setiap Posko Tim Satgas dan Perangkat Daerah agar Membuat Bilik Disinf

Dia mengaku, untuk melakukan
pekerjaan itu harus melalui medan berat. “Panas matahari tidak menjadi
penghalang bagi kami. Rawa yang dalam selalu kami terjang. Asap tebal yang
menyesakkan juga tidak memadamkan semangat kami. Semangat juang untuk
Kalimantan terang sebagai pengabdian kami kepada negeri tercinta,”
ungkapnya lagi. 

Menurut Albert, pihaknya bukanlah
siapa-siapa. “Kami turut berperan untuk perubahan untuk negeri. Tapi
inilah kami. Kami hanya mampu mengabdi kepada negeri sebagai pejuang
kegelapan,” tandasnya. (art/b/ol/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru