30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Keluar dari Zona Nyaman

TIDAK seperti kebanyakan
orang, Ketua Adwindo Kalteng Dani Julianto memilih cara yang berbeda untuk
menikmati keindahan pariwisata di ibu kota Kabupaten Kotawaringin Timur,
Sampit. Dia bersama dengan Putri Pariwisata Kotawaringin Timur 2019 Amany,
memilih keluar dari zona nyaman. Mereka menikmati objek wisata Patung Ikan
Jelawat melalui jalur Sungai Mentaya.

“Ketika kita telah melakukan
sesuatu yang berbeda, pasti kita akan mendapatkan pembelajaran dan hasil yang
berbeda juga,” kata Dani.

Menurut dia, perjalanannya
menggunakan perahu motor (kelotok) adalah sebuah perjalanan yang sederhana,
membahagiakan dan memberi pelajaran. Menurut dia, objek wisata Patung Ikon
Jelawat ini jika dilihat langsung melalui jalur darat, pasti tempatnya sangat
bersih dan tidak ada sampah. “Tapi jika kita melihat ikon tersebut melalui
jalur sungai, kita akan melihat sesuatu berbeda dan tidak enak untuk dilihat
yaitu banyaknya sampah,” ungkap dia.

Baca Juga :  RSUD Doris Terima Kunjungan BPRSP

Mereka pun, menyerukan untuk
seluruh generasi muda sadar akan kebersihan wisata dan lingkungan di daerah.

“Jangan hanya menjadi
penikmat keindahan alam saja, tetapi juga harus bisa mencintai, melestarikan
dan menjaga alam dengan cara tidak membuang sampah sembarangan. Mencintai alam
merupakan perwujudan keindahan dari kita ketika kalian sedang jatuh cinta, maka
semuanya akan terlihat indah. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan peduli,”
ungkap Amany. (ami)

TIDAK seperti kebanyakan
orang, Ketua Adwindo Kalteng Dani Julianto memilih cara yang berbeda untuk
menikmati keindahan pariwisata di ibu kota Kabupaten Kotawaringin Timur,
Sampit. Dia bersama dengan Putri Pariwisata Kotawaringin Timur 2019 Amany,
memilih keluar dari zona nyaman. Mereka menikmati objek wisata Patung Ikan
Jelawat melalui jalur Sungai Mentaya.

“Ketika kita telah melakukan
sesuatu yang berbeda, pasti kita akan mendapatkan pembelajaran dan hasil yang
berbeda juga,” kata Dani.

Menurut dia, perjalanannya
menggunakan perahu motor (kelotok) adalah sebuah perjalanan yang sederhana,
membahagiakan dan memberi pelajaran. Menurut dia, objek wisata Patung Ikon
Jelawat ini jika dilihat langsung melalui jalur darat, pasti tempatnya sangat
bersih dan tidak ada sampah. “Tapi jika kita melihat ikon tersebut melalui
jalur sungai, kita akan melihat sesuatu berbeda dan tidak enak untuk dilihat
yaitu banyaknya sampah,” ungkap dia.

Baca Juga :  RSUD Doris Terima Kunjungan BPRSP

Mereka pun, menyerukan untuk
seluruh generasi muda sadar akan kebersihan wisata dan lingkungan di daerah.

“Jangan hanya menjadi
penikmat keindahan alam saja, tetapi juga harus bisa mencintai, melestarikan
dan menjaga alam dengan cara tidak membuang sampah sembarangan. Mencintai alam
merupakan perwujudan keindahan dari kita ketika kalian sedang jatuh cinta, maka
semuanya akan terlihat indah. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan peduli,”
ungkap Amany. (ami)

Terpopuler

Artikel Terbaru