30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Serunya Mengikuti Kontes, Bazar, dan Lelang Durian di Kabupaten Blitar

Kabupaten Blitar punya event untuk memperkenalkan durian
lokalnya. Salah satunya, kontes, bazar, dan lelang durian unggul. Acara di Desa
Sumberasri itu kali ketiga diadakan.

—————

RATUSAN
durian
berukuran jumbo memenuhi belasan stan di lapangan Desa Sumberasri Sabtu (8/2)
lalu. Para pemilik pohon durian di desa tersebut unjuk kebolehan dalam merawat
durian. Mereka mengikuti kontes durian lokal yang digagas para pemuda setempat.

Selain mengikuti kontes, para pemilik pohon menjajakan
durian hasil panen di area perkebunan. Mereka juga menjual buah-buahan lain.
Misalnya, petai, avokad, atau buah naga. Selain itu, mereka menawarkan aneka
bibit buah-buahan yang dianggap unggul.

Panitia juga mengadakan sejumlah acara lain untuk
memeriahkan event tersebut. Salah satunya adalah arak-arakan tumpeng durian.
Setelah prosesi selesai, tumpeng itu lantas diperebutkan para pengunjung di
lokasi bazar dan lelang. Selain durian, tumpeng tersebut berisi buah lainnya.

Baca Juga :  Pohon Hidup di Halaman Gereja Bersolek

Meski begitu, para pengunjung tetap hati-hati saat ingin
mengambilnya. Maklum, buah durian memiliki kulit yang cukup tajam sehingga
dapat memicu luka jika mereka harus benar-benar berebut.

 

Event itu tergolong baru. Tahun ini adalah perhelatan
ketiga. Acara tersebut selalu diselenggarakan saat musim durian di Desa
Sumberasri. ’’Mudah-mudahan bisa menjadi agenda rutin tahunan,’’ kata Budi
Kuswantono, ketua panitia kontes, bazar, dan lelang durian.

Dia menyatakan, ide pergelaran event itu tidak terlepas
dari begitu banyaknya durian unggul asal Blitar, tidak terkecuali dari
Sumberasri. Sayangnya, sejauh ini hanya beberapa durian yang sudah memiliki hak
paten. Misalnya, durian badugul dari Kecamatan Talun. ’’Sebenarnya di desa ini
banyak durian unggul. Tapi, sebagian besar belum punya nama dan hak paten,’’
jelas Budi.

Baca Juga :  Perkuat Mitigasi, Minta Kejujuran Klien

Dia mencontohkan, ada satu varietas yang disebut durian 69.
Namun, pada kontes tahun ini, petani durian tersebut tidak bisa hadir. Budi
optimistis event itu akan membuat petani berlomba-lomba memelihara bibit durian
unggul. Dengan begitu, lambat laun pasti ada durian khas asli Sumberasri yang
bisa dibanggakan.

Dalam event tersebut, durian-durian yang disajikan dianggap
warga memiliki kualitas unggul. Ukurannya juga besar-besar. Bahkan, ada yang
beratnya sampai 7 kilogram. Dilihat sekilas, karakternya menyerupai durian
jenis montong. Berwarna kuning dengan daging yang cukup tebal.

Sementara itu, Bupati Rijanto yang membuka Kontes dan
Lelang Durian Unggul berharap kegiatan itu bisa rutin diadakan. Dia juga mendorong
masyarakat makin intens menanam buah. ’’Desa ini punya potensi durian, manggis,
avokad, dan yang lain,’’ tuturnya.(jpc)

Kabupaten Blitar punya event untuk memperkenalkan durian
lokalnya. Salah satunya, kontes, bazar, dan lelang durian unggul. Acara di Desa
Sumberasri itu kali ketiga diadakan.

—————

RATUSAN
durian
berukuran jumbo memenuhi belasan stan di lapangan Desa Sumberasri Sabtu (8/2)
lalu. Para pemilik pohon durian di desa tersebut unjuk kebolehan dalam merawat
durian. Mereka mengikuti kontes durian lokal yang digagas para pemuda setempat.

Selain mengikuti kontes, para pemilik pohon menjajakan
durian hasil panen di area perkebunan. Mereka juga menjual buah-buahan lain.
Misalnya, petai, avokad, atau buah naga. Selain itu, mereka menawarkan aneka
bibit buah-buahan yang dianggap unggul.

Panitia juga mengadakan sejumlah acara lain untuk
memeriahkan event tersebut. Salah satunya adalah arak-arakan tumpeng durian.
Setelah prosesi selesai, tumpeng itu lantas diperebutkan para pengunjung di
lokasi bazar dan lelang. Selain durian, tumpeng tersebut berisi buah lainnya.

Baca Juga :  Pohon Hidup di Halaman Gereja Bersolek

Meski begitu, para pengunjung tetap hati-hati saat ingin
mengambilnya. Maklum, buah durian memiliki kulit yang cukup tajam sehingga
dapat memicu luka jika mereka harus benar-benar berebut.

 

Event itu tergolong baru. Tahun ini adalah perhelatan
ketiga. Acara tersebut selalu diselenggarakan saat musim durian di Desa
Sumberasri. ’’Mudah-mudahan bisa menjadi agenda rutin tahunan,’’ kata Budi
Kuswantono, ketua panitia kontes, bazar, dan lelang durian.

Dia menyatakan, ide pergelaran event itu tidak terlepas
dari begitu banyaknya durian unggul asal Blitar, tidak terkecuali dari
Sumberasri. Sayangnya, sejauh ini hanya beberapa durian yang sudah memiliki hak
paten. Misalnya, durian badugul dari Kecamatan Talun. ’’Sebenarnya di desa ini
banyak durian unggul. Tapi, sebagian besar belum punya nama dan hak paten,’’
jelas Budi.

Baca Juga :  Perkuat Mitigasi, Minta Kejujuran Klien

Dia mencontohkan, ada satu varietas yang disebut durian 69.
Namun, pada kontes tahun ini, petani durian tersebut tidak bisa hadir. Budi
optimistis event itu akan membuat petani berlomba-lomba memelihara bibit durian
unggul. Dengan begitu, lambat laun pasti ada durian khas asli Sumberasri yang
bisa dibanggakan.

Dalam event tersebut, durian-durian yang disajikan dianggap
warga memiliki kualitas unggul. Ukurannya juga besar-besar. Bahkan, ada yang
beratnya sampai 7 kilogram. Dilihat sekilas, karakternya menyerupai durian
jenis montong. Berwarna kuning dengan daging yang cukup tebal.

Sementara itu, Bupati Rijanto yang membuka Kontes dan
Lelang Durian Unggul berharap kegiatan itu bisa rutin diadakan. Dia juga mendorong
masyarakat makin intens menanam buah. ’’Desa ini punya potensi durian, manggis,
avokad, dan yang lain,’’ tuturnya.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru