33.8 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Produk Kerajinan Berbasis SDA Harus Dikembangkan

Kalteng
dikenal kaya akan sumber daya alam (SDA). Banyak hasil alam di Bumi Tambun
Bungai ini yang bisa dibuat menjadi produk-produk kerajinan seperti tas, batik,
anyaman, dan produk lainnya. Kerajinan lokal ini diperlihatkan kepada Ketua
Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Hj Mufidah Jusuf Kalla ketika
berkunjung ke Kota Cantik Palangka Raya. 


EMMANUEL LIU, Palangka Raya

 

DALAM rangka menyinergikan kegiatan Kementerian Koperasi dan UMKM dengan
Dekranas dan TP-PKK Kalteng, Ketua Umum Dekranas Hj Musfidah Jusuf Kalla
melakukan lawatan ke Kalteng, Senin (15/7). Saat tiba di VIP Room Bandara
Tjilik Riwut, rombongan istri Wakil Presiden Jusuf Kalla itu disambut dengan tarian
Kahanjak Atei.

Kedatangan Hj Mufidah disambut oleh Ketua Dekranasda Kalteng Yulistra Ivo
Ashari Sugianto Sabran, pejabat provinsi, pemko, serta forkopimda. Kunjungannya
ke Kalteng kali ini dalam rangka meresmikan Gedung Dekranasda di Jalan Imam
Bonjol, Palangka Raya.  

Ketua
Umum Dekranas Hj Mufidah Jusuf Kalla mengungkapkan, produk kerajinan
berbasis SDA harus dikembangkan.  “Industri
kerajinan merupakan bagian dari ekonomi kreatif yang berkembang cepat dan
sangat dekat dengan keseharian masyarakat sehingga dapat dijadikan mata
pencaharian. Termasuk di Kalteng ini,” kata Hj Mufidah usai peresmian.

Baca Juga :  Kaki Mengakar Kuat di Rumah, tapi Tangan Menggenggam Dunia

Menurutnya, Kalteng memiliki
banyak jenis SDA yang dapat diolah dan dikembangkan menjadi produk kerajinan
dengan mengangkat kekhasan daerah, seperti anyaman, batu-batuan, dan sumber lainnya
yang menjadi inspirasi bagi perkembangan industri kerajinan.

“Dengan berkembangnya
produk kerajinan lokal, maka persaingan akan semakin besar dan ketat.
Diperlukan upaya nyata untuk mendorong agar bisa bersaing dengan daerah lain,” ungkap
ibu kelahiran Sibolga, Sumatera Utara, 12 Februari 1943 silam.

Dirinya berharap,
kendati para pengrajin memiliki keterbatasan dalam upaya meningkatkan produk kerajinan
lokal, tetap diperlukan sinergisme dengan sejumlah pihak terkait dalam
mengatasi permasalahan.

“Dekranasda juga dapat
membantu pengembangan sektor pariwisata Kalteng. Menentukan produk kerajinan
yang akan dikembangkan harus cermat. Begitu pun dengan penentuan harga
penjualannya, agar mudah terjangkau oleh daya beli masyarakat,” imbuhnya.

Dalam kesempatan
tersebut, Hj Mufidah Jusuf Kalla meminta agar Dekranasda Kalteng selalu bersinergi
dan berkoodinasi baik instansi-instansi terkait, demi memaksimalkan upaya
pengembangan kerajinan lokal. Teknologi informasi yang kian maju saat ini mesti
bisa dimanfaatkan. Karena itu, pengembangan produk kerajinan lokal mesti bisa
mengikuti tren pasar agar tak kalah bersaing.

Baca Juga :  Ketika Karungut Jadi Sarana Sosialisasikan Internet Sehat dan Cerdas

“Para pelaku UMKM mesti
bisa memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pengembangan kerajinan, karena hasilnya
pun berdampak pada kemajuan dan kesejahteraan masyarakat luas,” harapnya.

Sementara itu, Ketua
Dekranasda Provinsi Kalteng Yulistra Ivo Azhari Sugianto Sabran mengungkapkan, pihaknya
akan terus berupaya mengembangkan dan melestarikan kerajinan lokal khas
Kalteng. Salah satunya adalah kerajinan benang bintik. Langkah ini, kata Ivo,
seiring dengan visi misi pemerintah daerah demi mencapai Kalteng BERKAH.

“Para pengrajin terus
menjual hasil produk dengan kekhasan daerah masing-masing agar semakin dikenal dunia.
Produk-produk tersebut mesti bisa dipertahankan,” ungkap Ivo dalam sambutannya
saat itu.

Diakui Ivo,
keberhasilan Dekranasda Provinsi Kalteng dalam mengembangkan produk daerah tak
lepas dari dukungan ibu wakil presiden beserta jajaran, serta support yang
diberikan Pemerintah Provinsi Kalteng.

“Ke depan kami akan lebih menggali potensi
kerajinan di Kalteng dan mengangkat kerajinan yang bersumber dari kearifan
lokal, seperti menganyam dan batik khas Dayak,” tutupnya. (*/ce/ala) 

Kalteng
dikenal kaya akan sumber daya alam (SDA). Banyak hasil alam di Bumi Tambun
Bungai ini yang bisa dibuat menjadi produk-produk kerajinan seperti tas, batik,
anyaman, dan produk lainnya. Kerajinan lokal ini diperlihatkan kepada Ketua
Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Hj Mufidah Jusuf Kalla ketika
berkunjung ke Kota Cantik Palangka Raya. 


EMMANUEL LIU, Palangka Raya

 

DALAM rangka menyinergikan kegiatan Kementerian Koperasi dan UMKM dengan
Dekranas dan TP-PKK Kalteng, Ketua Umum Dekranas Hj Musfidah Jusuf Kalla
melakukan lawatan ke Kalteng, Senin (15/7). Saat tiba di VIP Room Bandara
Tjilik Riwut, rombongan istri Wakil Presiden Jusuf Kalla itu disambut dengan tarian
Kahanjak Atei.

Kedatangan Hj Mufidah disambut oleh Ketua Dekranasda Kalteng Yulistra Ivo
Ashari Sugianto Sabran, pejabat provinsi, pemko, serta forkopimda. Kunjungannya
ke Kalteng kali ini dalam rangka meresmikan Gedung Dekranasda di Jalan Imam
Bonjol, Palangka Raya.  

Ketua
Umum Dekranas Hj Mufidah Jusuf Kalla mengungkapkan, produk kerajinan
berbasis SDA harus dikembangkan.  “Industri
kerajinan merupakan bagian dari ekonomi kreatif yang berkembang cepat dan
sangat dekat dengan keseharian masyarakat sehingga dapat dijadikan mata
pencaharian. Termasuk di Kalteng ini,” kata Hj Mufidah usai peresmian.

Baca Juga :  Kaki Mengakar Kuat di Rumah, tapi Tangan Menggenggam Dunia

Menurutnya, Kalteng memiliki
banyak jenis SDA yang dapat diolah dan dikembangkan menjadi produk kerajinan
dengan mengangkat kekhasan daerah, seperti anyaman, batu-batuan, dan sumber lainnya
yang menjadi inspirasi bagi perkembangan industri kerajinan.

“Dengan berkembangnya
produk kerajinan lokal, maka persaingan akan semakin besar dan ketat.
Diperlukan upaya nyata untuk mendorong agar bisa bersaing dengan daerah lain,” ungkap
ibu kelahiran Sibolga, Sumatera Utara, 12 Februari 1943 silam.

Dirinya berharap,
kendati para pengrajin memiliki keterbatasan dalam upaya meningkatkan produk kerajinan
lokal, tetap diperlukan sinergisme dengan sejumlah pihak terkait dalam
mengatasi permasalahan.

“Dekranasda juga dapat
membantu pengembangan sektor pariwisata Kalteng. Menentukan produk kerajinan
yang akan dikembangkan harus cermat. Begitu pun dengan penentuan harga
penjualannya, agar mudah terjangkau oleh daya beli masyarakat,” imbuhnya.

Dalam kesempatan
tersebut, Hj Mufidah Jusuf Kalla meminta agar Dekranasda Kalteng selalu bersinergi
dan berkoodinasi baik instansi-instansi terkait, demi memaksimalkan upaya
pengembangan kerajinan lokal. Teknologi informasi yang kian maju saat ini mesti
bisa dimanfaatkan. Karena itu, pengembangan produk kerajinan lokal mesti bisa
mengikuti tren pasar agar tak kalah bersaing.

Baca Juga :  Ketika Karungut Jadi Sarana Sosialisasikan Internet Sehat dan Cerdas

“Para pelaku UMKM mesti
bisa memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pengembangan kerajinan, karena hasilnya
pun berdampak pada kemajuan dan kesejahteraan masyarakat luas,” harapnya.

Sementara itu, Ketua
Dekranasda Provinsi Kalteng Yulistra Ivo Azhari Sugianto Sabran mengungkapkan, pihaknya
akan terus berupaya mengembangkan dan melestarikan kerajinan lokal khas
Kalteng. Salah satunya adalah kerajinan benang bintik. Langkah ini, kata Ivo,
seiring dengan visi misi pemerintah daerah demi mencapai Kalteng BERKAH.

“Para pengrajin terus
menjual hasil produk dengan kekhasan daerah masing-masing agar semakin dikenal dunia.
Produk-produk tersebut mesti bisa dipertahankan,” ungkap Ivo dalam sambutannya
saat itu.

Diakui Ivo,
keberhasilan Dekranasda Provinsi Kalteng dalam mengembangkan produk daerah tak
lepas dari dukungan ibu wakil presiden beserta jajaran, serta support yang
diberikan Pemerintah Provinsi Kalteng.

“Ke depan kami akan lebih menggali potensi
kerajinan di Kalteng dan mengangkat kerajinan yang bersumber dari kearifan
lokal, seperti menganyam dan batik khas Dayak,” tutupnya. (*/ce/ala) 

Terpopuler

Artikel Terbaru