25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Jangan Ada Penimbunan, Stok Bahan Pokok Mesti Dipantau

PALANGKA RAYA,
KALTENGPOS.CO
Meningkatnya
harga komuditas bahan pangan beberapa hari terakhir, seperti cabe, kentang,
wortel, dan kol di pasaran mendapat perhatian dari banyak pihak. Salah satunya
Wakil Ketua I Komisi B DPRD Kota Palangka Raya Susi Idawati.

Susi menjelaskan,
naiknya harga sejumlah kebutuhan pokok tersebut dikarenakan stok di Kota
Palangka Raya mulai menipis. Pasalnya, komoditi seperti cabe, kentang, wortel,
dan kol masih didatangkan dari daerah luar.

“Informasi yang saya
dapatkan, naiknya harga beberapa bahan pokok tersebut dikarenakan keterlambatan
pengiriman. Mengingat saat ini sebagian besar wilayah di Indonesia tengah
memasuki musim penghujan, otomatis gelombang pasang, kapal bermuatan komoditi
itupun masih belum berani mengirimkan pasokannya,” jelas Susi, saat dibincangi
Kalteng Pos, Kamis (17/12).

Baca Juga :  DPRD Kota Palangka Raya Audiensi dengan KPK Bahas Hal Ini

Sedangkan untuk
komoditi bahan pangan lainnya lanjutnya, untuk sementara masih stabil.
Pemerintah kota (pemko) melalui instansi terkait, yakni Dinas Perdagangan
Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian (DPKUKMP) diminta terus melakukan
pemantuan terhadap komoditi lainnya.

“DPKUKMP beberapa waktu
lalu melakukan pengecekan langsung, memantau ketersediaan bahan pokok dan
lonjakan harga. Sedangkan untuk penimbunan, hal tersebut sangat kecil dilakukan
oleh oknum, meskipun terjadi pemerintah tidak akan tinggal diam,” terang politikus
Partai NasDem tersebut.

Selebihnya ia berharap,
kelangkaan serta mahalnya sejumlah bahan pangan dapat segera teratasi. Susi
menilai masyarakat tentunya merasa berat, dengan adanya lonjakan harga
tersebut. Mengingat perekonomian saat ini sangat besar terkena  dampak Covid-19.

Baca Juga :  Disiplin Prokes Cara Paling Ampuh

“Semoga bahan-bahan yang mengalami kelangkaan
dapat secepatnya bisa teratasi. Kembali saya ingatkan bagi para pengepul
bahan-bahan pokok agar tidak melakukan penimbunan.  Jika kedapatan, pemerintah akan memberikan
sanksi. Insya Allah bahan-bahan akan selalu kami pantau,” tutupnya.

PALANGKA RAYA,
KALTENGPOS.CO
Meningkatnya
harga komuditas bahan pangan beberapa hari terakhir, seperti cabe, kentang,
wortel, dan kol di pasaran mendapat perhatian dari banyak pihak. Salah satunya
Wakil Ketua I Komisi B DPRD Kota Palangka Raya Susi Idawati.

Susi menjelaskan,
naiknya harga sejumlah kebutuhan pokok tersebut dikarenakan stok di Kota
Palangka Raya mulai menipis. Pasalnya, komoditi seperti cabe, kentang, wortel,
dan kol masih didatangkan dari daerah luar.

“Informasi yang saya
dapatkan, naiknya harga beberapa bahan pokok tersebut dikarenakan keterlambatan
pengiriman. Mengingat saat ini sebagian besar wilayah di Indonesia tengah
memasuki musim penghujan, otomatis gelombang pasang, kapal bermuatan komoditi
itupun masih belum berani mengirimkan pasokannya,” jelas Susi, saat dibincangi
Kalteng Pos, Kamis (17/12).

Baca Juga :  DPRD Kota Palangka Raya Audiensi dengan KPK Bahas Hal Ini

Sedangkan untuk
komoditi bahan pangan lainnya lanjutnya, untuk sementara masih stabil.
Pemerintah kota (pemko) melalui instansi terkait, yakni Dinas Perdagangan
Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian (DPKUKMP) diminta terus melakukan
pemantuan terhadap komoditi lainnya.

“DPKUKMP beberapa waktu
lalu melakukan pengecekan langsung, memantau ketersediaan bahan pokok dan
lonjakan harga. Sedangkan untuk penimbunan, hal tersebut sangat kecil dilakukan
oleh oknum, meskipun terjadi pemerintah tidak akan tinggal diam,” terang politikus
Partai NasDem tersebut.

Selebihnya ia berharap,
kelangkaan serta mahalnya sejumlah bahan pangan dapat segera teratasi. Susi
menilai masyarakat tentunya merasa berat, dengan adanya lonjakan harga
tersebut. Mengingat perekonomian saat ini sangat besar terkena  dampak Covid-19.

Baca Juga :  Disiplin Prokes Cara Paling Ampuh

“Semoga bahan-bahan yang mengalami kelangkaan
dapat secepatnya bisa teratasi. Kembali saya ingatkan bagi para pengepul
bahan-bahan pokok agar tidak melakukan penimbunan.  Jika kedapatan, pemerintah akan memberikan
sanksi. Insya Allah bahan-bahan akan selalu kami pantau,” tutupnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru