28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Jaga Lingkungan, Khemal Sebut Pentingnya Kesadaran Masyarakat

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Intensitas hujan yang masih tinggi menyebabkan sejumlah wilayah di Kota Palangkaraya terus tergenang banjir. Salah satu penyebabnya adalah tertutupnya sistem drainase di sejumlah ruas jalan. Sehingga dapat memicu terjadinya banjir.

Menyoroti hal ini, anggota Komisi B DPRD Kota Palangkaraya, H.M Khemal Nasery, mengatakan perlunya kesadaran diri dari masyarakat. Kondisi sistem drainase yang tertutup bangunan menjadi hal yang sangat memprihatinkan.

“Seharusnya masyarakat menerapkan aturan SGH. Perhatikan aturan dalam mendirikan bangunan yang harus berapa meter dari badan jalan,” ujar Khemal belum lama ini.

Menurutnya, sulitnya memberikan kesadaran kepada masyarakat menjadi faktor utama. Bahkan untuk memperhatikan hal-hal kecil pun, banyak masyarakat yang masih lalai. Seperti tidak membuang sampah di parit atau drainase. Hal kecil itu pun masih sulit diterapkan kepada masyarakat.

Baca Juga :  Palangka Raya Terendam Air saat Hujan, Wali Kota Ogah Dibilang Banjir

Fraksi Partai Golkar meminta masyarakat untuk peduli terhadap lingkungannya. Jangan hanya mengharapkan Pemko yang membersihkannya. Karena ini, harus melalui kesadaran dari masyarakat yang dibangun dan dipelihara.

“Ya, apakah satu minggu sekali selokan atau drainase itu dibersihkan. Supaya airnya tetap mengalir,” pintanya.

Di sisi lain, jika masyarakat tidak menyadari hal tersebut, maka akan terjadi sedimentasi, pendangkalan. Akibatnya, air tidak mengalir dengan lancar. Akhirnya, air akan meluap keluar. Itu sebabnya banyak ruas jalan di Palangkaraya yang tergenang air.

“Coba bayangkan, di era kepemimpinan Wali Kota Palangkaraya Fairid Naparin, pada tahun 2022. Drainase di Jalan Temanggung Tilung dinormalisasi. Hujan lebat, empat sampai lima jam, tidak banjir. Lah kalau sekarang, mulai banjir lagi. Karena masyarakatnya tidak sadar dan tidak merawat,” katanya.

Baca Juga :  Masyarakat Diajak untuk Sadar Bayar Pajak

Dengan demikian, ia meminta pentingnya membangun kesadaran bersama. Agar tidak memunculkan asumsi buruk kepada pemerintah. “Kalau hujan lebat, nanti teriak lagi. Di mana kinerja pemerintah. Padahal itu akibat ketidaksadaran masyarakat itu sendiri,” pungkasnya.(ana/hnd)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Intensitas hujan yang masih tinggi menyebabkan sejumlah wilayah di Kota Palangkaraya terus tergenang banjir. Salah satu penyebabnya adalah tertutupnya sistem drainase di sejumlah ruas jalan. Sehingga dapat memicu terjadinya banjir.

Menyoroti hal ini, anggota Komisi B DPRD Kota Palangkaraya, H.M Khemal Nasery, mengatakan perlunya kesadaran diri dari masyarakat. Kondisi sistem drainase yang tertutup bangunan menjadi hal yang sangat memprihatinkan.

“Seharusnya masyarakat menerapkan aturan SGH. Perhatikan aturan dalam mendirikan bangunan yang harus berapa meter dari badan jalan,” ujar Khemal belum lama ini.

Menurutnya, sulitnya memberikan kesadaran kepada masyarakat menjadi faktor utama. Bahkan untuk memperhatikan hal-hal kecil pun, banyak masyarakat yang masih lalai. Seperti tidak membuang sampah di parit atau drainase. Hal kecil itu pun masih sulit diterapkan kepada masyarakat.

Baca Juga :  Palangka Raya Terendam Air saat Hujan, Wali Kota Ogah Dibilang Banjir

Fraksi Partai Golkar meminta masyarakat untuk peduli terhadap lingkungannya. Jangan hanya mengharapkan Pemko yang membersihkannya. Karena ini, harus melalui kesadaran dari masyarakat yang dibangun dan dipelihara.

“Ya, apakah satu minggu sekali selokan atau drainase itu dibersihkan. Supaya airnya tetap mengalir,” pintanya.

Di sisi lain, jika masyarakat tidak menyadari hal tersebut, maka akan terjadi sedimentasi, pendangkalan. Akibatnya, air tidak mengalir dengan lancar. Akhirnya, air akan meluap keluar. Itu sebabnya banyak ruas jalan di Palangkaraya yang tergenang air.

“Coba bayangkan, di era kepemimpinan Wali Kota Palangkaraya Fairid Naparin, pada tahun 2022. Drainase di Jalan Temanggung Tilung dinormalisasi. Hujan lebat, empat sampai lima jam, tidak banjir. Lah kalau sekarang, mulai banjir lagi. Karena masyarakatnya tidak sadar dan tidak merawat,” katanya.

Baca Juga :  Masyarakat Diajak untuk Sadar Bayar Pajak

Dengan demikian, ia meminta pentingnya membangun kesadaran bersama. Agar tidak memunculkan asumsi buruk kepada pemerintah. “Kalau hujan lebat, nanti teriak lagi. Di mana kinerja pemerintah. Padahal itu akibat ketidaksadaran masyarakat itu sendiri,” pungkasnya.(ana/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru