31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

DPRD Kota: Mitigasi Kelangkaan Bahan Pokok Jelang Nataru

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kota Palangkaraya mengalami lonjakan angka inflasi tertinggi jelang nataru di wilayah se Kalimantan, pada Oktober 2023 sekitar 0,57 Persen. Data tersebut dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah.

Anggota DPRD Kota Palangkaraya, Noorkhalis Ridha, S.Sos menyampaikan, Dewan Legislatif turut mengapresiasi Pemko untuk antisipasi lonjakan kenaikan angka inflasi yang terjadi di Kota Palangkaraya.

Menurut Ridha, langkah-langkah dalam upaya menekan angka inflasi harus terus di galakkan, hal tersebut dilakukan guna mencukupi kebutuhan pangan selaku kebutuhan primer. Salah satu program Pemko yang perlu mendapat apresiasi yakni adalah Operasi Pasar (Opsar).

“Tentu kita mendorong Pemko untuk melakukan langkah-langkah antisipatif terkait dengan tingginya inflasi di Kota Palangkarya, dan itu dilakukan secara berkala dan terus menerus. Salah satunya melalui operasi pasar. Disamping itu juga, inflasi ini disebabkan oleh daya beli masyarakat rendah akibat dari kenaikkan harga,” ujarnya.

Baca Juga :  CFD Dinilai Mampu Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

Fraksi Partai PAN tersebut mengungkapkan, terkait mendekati Natal dan Tahun Baru (Nataru), diharap perlu adanya antisipasi dalam ketersediaan stok pangan dan kelangkaan dalam suatu komoditi pangan. Hal ini sangat berkaitan, mengingat  menjadi agenda tahunan menjelang Nataru harga sembako kian meledak.

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan mengenai kenaikan harga sembako Nataru dipicu karena peningkatan permintaan konsumen. Untuk itu, diperlukan mitigasi hal-hal yang berkaitan dengan kelangkaan-kelangkaan Barang Kebutuhan Pokok (Bapok) tertentu sudah dilakukan dan cukup optimal.

“Ya, pemerintah juga harus mengantisipasi ketersediaan bahan pokok di Kota Palangkaraya, ditambah lagi dengan semakin dekatnya momen Nataru. Sehingga ketersediaan pasokan makanan dan bahan pokok harus menjadi perhatian,” pungkasnya. (tim)

Baca Juga :  Dewan Sarankan Agar Sampah Bisa Dimanfaatkan Menjadi Barang Bernilai Ekonomi

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kota Palangkaraya mengalami lonjakan angka inflasi tertinggi jelang nataru di wilayah se Kalimantan, pada Oktober 2023 sekitar 0,57 Persen. Data tersebut dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah.

Anggota DPRD Kota Palangkaraya, Noorkhalis Ridha, S.Sos menyampaikan, Dewan Legislatif turut mengapresiasi Pemko untuk antisipasi lonjakan kenaikan angka inflasi yang terjadi di Kota Palangkaraya.

Menurut Ridha, langkah-langkah dalam upaya menekan angka inflasi harus terus di galakkan, hal tersebut dilakukan guna mencukupi kebutuhan pangan selaku kebutuhan primer. Salah satu program Pemko yang perlu mendapat apresiasi yakni adalah Operasi Pasar (Opsar).

“Tentu kita mendorong Pemko untuk melakukan langkah-langkah antisipatif terkait dengan tingginya inflasi di Kota Palangkarya, dan itu dilakukan secara berkala dan terus menerus. Salah satunya melalui operasi pasar. Disamping itu juga, inflasi ini disebabkan oleh daya beli masyarakat rendah akibat dari kenaikkan harga,” ujarnya.

Baca Juga :  CFD Dinilai Mampu Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

Fraksi Partai PAN tersebut mengungkapkan, terkait mendekati Natal dan Tahun Baru (Nataru), diharap perlu adanya antisipasi dalam ketersediaan stok pangan dan kelangkaan dalam suatu komoditi pangan. Hal ini sangat berkaitan, mengingat  menjadi agenda tahunan menjelang Nataru harga sembako kian meledak.

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan mengenai kenaikan harga sembako Nataru dipicu karena peningkatan permintaan konsumen. Untuk itu, diperlukan mitigasi hal-hal yang berkaitan dengan kelangkaan-kelangkaan Barang Kebutuhan Pokok (Bapok) tertentu sudah dilakukan dan cukup optimal.

“Ya, pemerintah juga harus mengantisipasi ketersediaan bahan pokok di Kota Palangkaraya, ditambah lagi dengan semakin dekatnya momen Nataru. Sehingga ketersediaan pasokan makanan dan bahan pokok harus menjadi perhatian,” pungkasnya. (tim)

Baca Juga :  Dewan Sarankan Agar Sampah Bisa Dimanfaatkan Menjadi Barang Bernilai Ekonomi

Terpopuler

Artikel Terbaru