31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Intervensi Pasar agar Harga Rotan Tidak Turun Naik

SAMPIT, PROKALTENG.CO–  Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Dadang Siswanto SH meminta pemerintah melakukan intervensi pasar agar harga rotan tidak turun naik seperti saat ini, sehingga berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan para petani dan pelaku usaha sektor rotan.

“Masalah ini juga perlu kepedulian pemerintah Kabupaten, Provinsi bahkan pusat untuk melihat secara jernih kondisi masyarakat yang menggantungkan hidup di sektor rotan. Masyarakat sangat berharap pemerintah membuat regulasi yang mampu meningkatkan kembali sektor rotan khususnya di Kabupaten Kotim ini,” kata Dadang saat di bincangi Rabu (29/12).

Menurutnya sektor rotan terpuruk setelah pemerintah memberlakukan larangan ekspor rotan mentah sejak akhir tahun 2011 lalu, Akibatnya harga anjlok karena permintaan rotan menurun drastis lantaran kebutuhan rotan mentah dalam negeri sangat kecil.

Baca Juga :  Momen HUT RI, Bangkit dari Keterpurukan

“Persoalan ini berawal dari keputusan pemerintah yang menyatakan rotan merupakan hasil hutan, Alasan mereka banyaknya kebun rotan masyarakat yang masuk dalam kawasan hutan,” ucap Dadang yang merupakan Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional di DPRD Kabupaten Kotim.

Dirinya mengatakan dengan di katakan rotan hasil hutan, maka hal ini yang membuat pemanfaatan rotan harus disertai Surat Keterangan Hasil Hutan Bukan Kayu yang dikeluarkan pemerintah. Padahal rotan di daerah ini merupakan hasil budidaya yang telah ditekuni masyarakat khususnya di daerah ini secara turun-temurun.

“Rotan ini adalah tanaman budidaya, bukan lagi sebagai tanaman yang hidup sendiri di hutan, saya sangat menyayangkan kondisi ini. Selama ini sektor rotan berkontribusi besar terhadap penyerapan tenaga kerja dan perekonomian masyarakat, tanpa merepotkan pemerintah karena sektor ini dijalankan secara swadaya oleh masyarakat,” ujar Dadang yang juga merupakan Ketua Asosiasi Petani Rotan (Aspero) Kabupaten Kotim.

Baca Juga :  Intervensi Pasar Dapat Dilakukan Melalui Pasar Murah

Ia juga menyebutkan, saat ini ada sekitar 5.000 kepala keluarga dan 30 pengusaha rotan yang terhimpun dalam asosiasi yang dipimpinnya. Rotan mempunyai peran strategis untuk kehidupan ekonomi masyarakat lokal dan selama ini mereka tidak pernah meminta bantuan kepada pemerintah seperti permintaan pupuk, bibit dan lain sebagainya, padahal sektor ini sangat membantu masyarakat.(bah)

SAMPIT, PROKALTENG.CO–  Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Dadang Siswanto SH meminta pemerintah melakukan intervensi pasar agar harga rotan tidak turun naik seperti saat ini, sehingga berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan para petani dan pelaku usaha sektor rotan.

“Masalah ini juga perlu kepedulian pemerintah Kabupaten, Provinsi bahkan pusat untuk melihat secara jernih kondisi masyarakat yang menggantungkan hidup di sektor rotan. Masyarakat sangat berharap pemerintah membuat regulasi yang mampu meningkatkan kembali sektor rotan khususnya di Kabupaten Kotim ini,” kata Dadang saat di bincangi Rabu (29/12).

Menurutnya sektor rotan terpuruk setelah pemerintah memberlakukan larangan ekspor rotan mentah sejak akhir tahun 2011 lalu, Akibatnya harga anjlok karena permintaan rotan menurun drastis lantaran kebutuhan rotan mentah dalam negeri sangat kecil.

Baca Juga :  Momen HUT RI, Bangkit dari Keterpurukan

“Persoalan ini berawal dari keputusan pemerintah yang menyatakan rotan merupakan hasil hutan, Alasan mereka banyaknya kebun rotan masyarakat yang masuk dalam kawasan hutan,” ucap Dadang yang merupakan Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional di DPRD Kabupaten Kotim.

Dirinya mengatakan dengan di katakan rotan hasil hutan, maka hal ini yang membuat pemanfaatan rotan harus disertai Surat Keterangan Hasil Hutan Bukan Kayu yang dikeluarkan pemerintah. Padahal rotan di daerah ini merupakan hasil budidaya yang telah ditekuni masyarakat khususnya di daerah ini secara turun-temurun.

“Rotan ini adalah tanaman budidaya, bukan lagi sebagai tanaman yang hidup sendiri di hutan, saya sangat menyayangkan kondisi ini. Selama ini sektor rotan berkontribusi besar terhadap penyerapan tenaga kerja dan perekonomian masyarakat, tanpa merepotkan pemerintah karena sektor ini dijalankan secara swadaya oleh masyarakat,” ujar Dadang yang juga merupakan Ketua Asosiasi Petani Rotan (Aspero) Kabupaten Kotim.

Baca Juga :  Intervensi Pasar Dapat Dilakukan Melalui Pasar Murah

Ia juga menyebutkan, saat ini ada sekitar 5.000 kepala keluarga dan 30 pengusaha rotan yang terhimpun dalam asosiasi yang dipimpinnya. Rotan mempunyai peran strategis untuk kehidupan ekonomi masyarakat lokal dan selama ini mereka tidak pernah meminta bantuan kepada pemerintah seperti permintaan pupuk, bibit dan lain sebagainya, padahal sektor ini sangat membantu masyarakat.(bah)

Terpopuler

Artikel Terbaru