33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Jangan Telat Bayar Insentif RT, RW dan Aparatur Desa

SAMPIT,PROKALTENG.CO Anggota
DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Riskon Fabiansyah meminta pemerintah
daerah jangan sampai telat untuk melakukan 
pembayaran insentif para Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW) dan
aparatur desa di daerah ini. Pasalnya peran dari RT dan RW di masyarakat
sangatlah signifikan, karena RT/RW dinilai sebagai ujung tombak agar
kepemerintahan bisa berjalan di
tingkat masyarakat.

“Para RT dan RW
sudah bekerja. Artinya jangan sampai keringat mereka tidak dihargai dan itu
harus dibayarkan jangan sampai telat. Termasuk juga insentif aparutur desa,
karena saat melakukan reses di beberapa Kelurahan dan Desa ada RT, RW maupun
apartur desa yang ada di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, yang  mengeluhkan insentif tersebut,” ujarnya,
Minggu (7/3).

Baca Juga :  Jangan Hilangkan Lagi Anggaran Pokir Anggota DPRD

Politikus muda Partai
Golkar ini juga berharap masalah ini harus menjadi prioritas kepala daerah yang
baru, bagaimana Kepala Daerah mencari solusi agar Insentif para RT, RW dan
aparat desa dapat dibayarkan tepat waktu. Dewan juga berharap ke depannya pada
saat penyusunan RPJMD Kabupaten Kotim Tahun 2022 nanti, insentif para aparat
RT, RW dan aparat desa menjadi salah satu prioritas untuk ditingkatkan.

“Mengingat ke depan
akan lebih banyak lagi beban kerja yang dipikul mereka dalam menjalankan tugas
sebagai ujung tombak pelayanan masyarakat,” kata Riskon.

Dirinya juga mengatakan
pada masa ekonomi yang serba sulit seperti saat ini, pihaknya  mengingatkan agar pemerintah daerah  harus cerdas dalam memilih proyek yang akan
dijadikan prioritas agar bisa menghemat anggaran. Sehingga proyek- proyek yang
tidak bersentuhan langusng dengan masyarakat itu patut diabaikan.

Baca Juga :  Cegah Kembali Merebaknya Covid-19,Tingkatkan Disiplin Prokes

“Proyek-proyek yang tidak menyentuh
langsung ke masyarakat itu yang harus diabaikan, Anggaran kita harus realistis.
Kita harus hitung berapa sebenarnya pemasukan, baik dari dana transfer maupun
PAD. Jadi kita tahu mana yang harus diprioritaskan mana yang harus
diabaikan,” tutupnya.

SAMPIT,PROKALTENG.CO Anggota
DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Riskon Fabiansyah meminta pemerintah
daerah jangan sampai telat untuk melakukan 
pembayaran insentif para Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW) dan
aparatur desa di daerah ini. Pasalnya peran dari RT dan RW di masyarakat
sangatlah signifikan, karena RT/RW dinilai sebagai ujung tombak agar
kepemerintahan bisa berjalan di
tingkat masyarakat.

“Para RT dan RW
sudah bekerja. Artinya jangan sampai keringat mereka tidak dihargai dan itu
harus dibayarkan jangan sampai telat. Termasuk juga insentif aparutur desa,
karena saat melakukan reses di beberapa Kelurahan dan Desa ada RT, RW maupun
apartur desa yang ada di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, yang  mengeluhkan insentif tersebut,” ujarnya,
Minggu (7/3).

Baca Juga :  Jangan Hilangkan Lagi Anggaran Pokir Anggota DPRD

Politikus muda Partai
Golkar ini juga berharap masalah ini harus menjadi prioritas kepala daerah yang
baru, bagaimana Kepala Daerah mencari solusi agar Insentif para RT, RW dan
aparat desa dapat dibayarkan tepat waktu. Dewan juga berharap ke depannya pada
saat penyusunan RPJMD Kabupaten Kotim Tahun 2022 nanti, insentif para aparat
RT, RW dan aparat desa menjadi salah satu prioritas untuk ditingkatkan.

“Mengingat ke depan
akan lebih banyak lagi beban kerja yang dipikul mereka dalam menjalankan tugas
sebagai ujung tombak pelayanan masyarakat,” kata Riskon.

Dirinya juga mengatakan
pada masa ekonomi yang serba sulit seperti saat ini, pihaknya  mengingatkan agar pemerintah daerah  harus cerdas dalam memilih proyek yang akan
dijadikan prioritas agar bisa menghemat anggaran. Sehingga proyek- proyek yang
tidak bersentuhan langusng dengan masyarakat itu patut diabaikan.

Baca Juga :  Cegah Kembali Merebaknya Covid-19,Tingkatkan Disiplin Prokes

“Proyek-proyek yang tidak menyentuh
langsung ke masyarakat itu yang harus diabaikan, Anggaran kita harus realistis.
Kita harus hitung berapa sebenarnya pemasukan, baik dari dana transfer maupun
PAD. Jadi kita tahu mana yang harus diprioritaskan mana yang harus
diabaikan,” tutupnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru