27.3 C
Jakarta
Tuesday, April 30, 2024

Simak Doa Mustajab pada Bulan Suci Ramadan, Jangan Sampai Terlewat!

BULAN Ramadhan menjadi bulan yang penuh berkah dan ampunan dari Allah SWT untuk meminta keberkahan dan ampunan.

Salah satunya adalah dengan berdoa merupakan bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam yang ada di seluruh dunia.

Pada bulan Ramadhan umat muslim berlomba-lomba untuk berlomba mencari pahala dari Allah Swt.

Kesempatan baik bagi seluruh umat-Nya untuk memperbanyak amalan dan memohon ampunan dosa.

Allah SWT memberikan masing-masing waktu dengan keutamaan dan kemuliaan yang berbeda dalam menjalankan ibadah.

Antara lain terdapat waktu-waktu yang sangat baik untuk berdoa, yang mana pada waktu tersebut doa akan mudah terkabulkan oleh Allah SWT. Waktu tersebutlah waktu yang mustajab.

Terlebih di bulan Ramadhan yang penuh berkah dan ampunan, akan sangat disayangkan jika kita melewati waktu mustajab di bulan ini.

Berikut ini akan kita bahas waktu-waktu mustajab untuk berdoa yang khusus ada di bulan Ramadhan.

Bulan puasa atau syahrul shiyam, bulan turunnya Al-Qur’an (syahrul Qur’an), dan juga bulan diijabahnya doa (syahrud du’a).

Ramadhan adalah bulan wajib berpuasa bagi umat Islam, sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 183.

Dikutip dari nu.or.id Ramadhan disebut Syahrul Qur’an, karena peristiwa Nuzulul Qur’an pertama kali terjadi bulan Ramadhan (QS Al Baqarah: 185) di Gua Hira, Rasul Muhammad pertama kali menerima wahyu Allah lantaran Malaikat Jibril.

Ramadhan dinamakan juga Syahrud Du’a, karena di bulan Ramadhan ini, Allah mengijabah, mengabulkan, dan menerima (mustajab) bagi hamba Allah yang memohon (berdo’a) kepada-Nya (QS Al Baqarah: 186).

Allah swt berfirman dalam QS Al-Baqarah ayat 186:

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

Artinya: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.

Selain itu, pintu-pintu langit terbuka lebar bagi siapa saja hamba Allah yang berdo’a kepada-Nya.

Jadi tak heran bulan ini mempunyai waktu-waktu mustajab (dikabulkannya do’a). Dikutip dari banten.nu.or.id memaparkan :

  1. Waktu Sahur
Baca Juga :  Wabup Ajak Warga Gumas Menyambut Bulan Ramadan dengan Toleransi

Rasulullah SAW bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

Artinya: “Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” [HR. Bukhari, no. 1145 dan Muslim, no. 758].

Sudah diketahui bersama bahwa sepertiga malam adalah waktu dikabulkannya do’a dan waktu paling utama untuk melakukan ibadah lainnya, seperti sholat tahajud .

Jika biasanya orang-orang terlelap tidur, susah untuk bangun melakukan sholat tahajud dan berdoa di malam hari, lain halnya di bulan Ramadhan ini.

Mereka terjaga di waktu sahur untuk menyantap makanan sebagai energi puasa sehari penuh di esok harinya.

Waktu sahur ini sama dengan waktu sepertiga malam. Jadi, di bulan Ramadhan umat muslim sangat beruntung bisa terjaga di malam hari sehingga bisa memanfaatkan waktu sahur ini untuk berdo’a dan ibadah lainnya.

  1. Saat Berpuasa

Rasulullah SAW bersabda:

ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا اللَّهُ فَوْقَ الْغَمَامِ وَيَفْتَحُ لَهَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ وَعِزَّتِي لَأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ

Artinya: “Tiga orang yang doa mereka tidak tertolak, yaitu; seorang yang berpuasa hingga berbuka, seorang imam (penguasa) yang adil dan do’anya orang yang dizalimi. Allah akan mengangkat do’anya ke atas awan, dan membukakan baginya pintu-pintu langit, seraya berfirman: “Demi kemuliaan-Ku, sungguh Aku akan menolongmu meski beberapa saat lamanya.” [H.R. Imam Tirmidzi 3522]

Imam Nawawi rahimahullah dalam Al-Majmu’ mengatakan bahwa orang yang sedang berpuasa dianjurkan untuk memperbanyak do’a

يُسْتَحَبُّ لِلصَّائِمِ أَنْ يَدْعُوَ فِي حَالِ صَوْمِهِ بِمُهِمَّاتِ الْآخِرَةِ وَالدُّنْيَا لَهُ وَلِمَنْ يُحِبُّ وَلِلْمُسْلِمِينَ

Artinya: “Disunnahkan bagi orang yang berpuasa untuk berdoa dalam keadaan sedang berpuasa, dengan berbagai hajat akhirat dan hajat duniawi. Juga mendoakan orang-orang yang dicintai dan mendoakan kaum Muslimin.”[Imam Nawawi, Al- Majmu’ Syarh Muhadzdzab, Daar El Fikr, Juz 6, hal. 375]

  1. Saat Berbuka Puasa
Baca Juga :  Perbaiki Diri dengan Memohon Tertutup Aib di Bulan Ramadan

Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ للصَائِم عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ

Artinya: “Sungguh orang yang berpuasa mempunyai doa yang dikabulkan dan tidak akan ditolak tatkala berbuka puasa. ” [HR Ibnu Majah no. 1743]

Waktu mustajab untuk berdoa

Pada waktu tersebut, doa seorang hamba berpeluang besar dikabulkan oleh Allah. Hal itu sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya, Allah membebaskan beberapa orang pada setiap hari dan malam (Ramadhan), setiap hamba di antara mereka ada doa yang dikabulkan” (HR. Ahmad).

Waktu mustajab untuk berdoa yaitu ketika berbuka puasa, waktu sahur puasa, malam lailatul qadar, dan malam-malam akhir Ramadhan.

Namun demikian, pada umumnya hari-hari selama Ramadhan, yang terbagi pada tiga fase di setiap fase ada doa-doa yang diijabah.

  1. Bersuci dari hadats besar dan kecil.

2.Tempatnya suci dan mustajab, mendukung mustajab, masjid, mushola, dan tempat tertentu, menghadap kiblat.

  1. Dimulai dengan memuji dan bersyukur kepada Allah swt, bershalawat kepada Rasulullah.
  2. Memelankan suara
  3. Khusyuk, tidak terburu-buru, rutin, bukan doa kagetan. Kecuali dalam hal tertentu.
  4. Berdoa penuh harapan (ada rasa takut, cemas, tapi penuh harapan), bukan memaksa Tuhan.
  5. Berdoa penuh keyakinan.
  6. Berdoa dengan sungguh-sungguh, dengan petunjuk-Nya.

Tempat doa yang mustajab, yaitu kalau di tanah suci, tempat-tempat mustajabah di Masjidil Haram, di Ka’bah (Hajar Aswad, pintu Multazam, Hijir Ismail, Maqam Ibrahim, Rukun Yamani, dan Mizab), Bukit Shafa dan Marwah.

Jika di Madinah yaitu Masjid Nabawi dan Raudhah. Kalau di tanah air atau Indonesia tempat-tempat doa yang mustajab yaitu di masjid, mushola, dan majelis dzikir yang masih memiliki hubungan dengan Ka’bah di Masjidil Haram atau arah kiblat bagi umat Islam menunaikan ibadah termasuk berdoa kepada Allah.

Namun demikian, tempat berdoa yang esensial berada di hati orang yang berdoa yakni dengan ikhlas, sabar, tawakal, khauf dan raja’. (jpc)

BULAN Ramadhan menjadi bulan yang penuh berkah dan ampunan dari Allah SWT untuk meminta keberkahan dan ampunan.

Salah satunya adalah dengan berdoa merupakan bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam yang ada di seluruh dunia.

Pada bulan Ramadhan umat muslim berlomba-lomba untuk berlomba mencari pahala dari Allah Swt.

Kesempatan baik bagi seluruh umat-Nya untuk memperbanyak amalan dan memohon ampunan dosa.

Allah SWT memberikan masing-masing waktu dengan keutamaan dan kemuliaan yang berbeda dalam menjalankan ibadah.

Antara lain terdapat waktu-waktu yang sangat baik untuk berdoa, yang mana pada waktu tersebut doa akan mudah terkabulkan oleh Allah SWT. Waktu tersebutlah waktu yang mustajab.

Terlebih di bulan Ramadhan yang penuh berkah dan ampunan, akan sangat disayangkan jika kita melewati waktu mustajab di bulan ini.

Berikut ini akan kita bahas waktu-waktu mustajab untuk berdoa yang khusus ada di bulan Ramadhan.

Bulan puasa atau syahrul shiyam, bulan turunnya Al-Qur’an (syahrul Qur’an), dan juga bulan diijabahnya doa (syahrud du’a).

Ramadhan adalah bulan wajib berpuasa bagi umat Islam, sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 183.

Dikutip dari nu.or.id Ramadhan disebut Syahrul Qur’an, karena peristiwa Nuzulul Qur’an pertama kali terjadi bulan Ramadhan (QS Al Baqarah: 185) di Gua Hira, Rasul Muhammad pertama kali menerima wahyu Allah lantaran Malaikat Jibril.

Ramadhan dinamakan juga Syahrud Du’a, karena di bulan Ramadhan ini, Allah mengijabah, mengabulkan, dan menerima (mustajab) bagi hamba Allah yang memohon (berdo’a) kepada-Nya (QS Al Baqarah: 186).

Allah swt berfirman dalam QS Al-Baqarah ayat 186:

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

Artinya: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.

Selain itu, pintu-pintu langit terbuka lebar bagi siapa saja hamba Allah yang berdo’a kepada-Nya.

Jadi tak heran bulan ini mempunyai waktu-waktu mustajab (dikabulkannya do’a). Dikutip dari banten.nu.or.id memaparkan :

  1. Waktu Sahur
Baca Juga :  Wabup Ajak Warga Gumas Menyambut Bulan Ramadan dengan Toleransi

Rasulullah SAW bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

Artinya: “Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” [HR. Bukhari, no. 1145 dan Muslim, no. 758].

Sudah diketahui bersama bahwa sepertiga malam adalah waktu dikabulkannya do’a dan waktu paling utama untuk melakukan ibadah lainnya, seperti sholat tahajud .

Jika biasanya orang-orang terlelap tidur, susah untuk bangun melakukan sholat tahajud dan berdoa di malam hari, lain halnya di bulan Ramadhan ini.

Mereka terjaga di waktu sahur untuk menyantap makanan sebagai energi puasa sehari penuh di esok harinya.

Waktu sahur ini sama dengan waktu sepertiga malam. Jadi, di bulan Ramadhan umat muslim sangat beruntung bisa terjaga di malam hari sehingga bisa memanfaatkan waktu sahur ini untuk berdo’a dan ibadah lainnya.

  1. Saat Berpuasa

Rasulullah SAW bersabda:

ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا اللَّهُ فَوْقَ الْغَمَامِ وَيَفْتَحُ لَهَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ وَعِزَّتِي لَأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ

Artinya: “Tiga orang yang doa mereka tidak tertolak, yaitu; seorang yang berpuasa hingga berbuka, seorang imam (penguasa) yang adil dan do’anya orang yang dizalimi. Allah akan mengangkat do’anya ke atas awan, dan membukakan baginya pintu-pintu langit, seraya berfirman: “Demi kemuliaan-Ku, sungguh Aku akan menolongmu meski beberapa saat lamanya.” [H.R. Imam Tirmidzi 3522]

Imam Nawawi rahimahullah dalam Al-Majmu’ mengatakan bahwa orang yang sedang berpuasa dianjurkan untuk memperbanyak do’a

يُسْتَحَبُّ لِلصَّائِمِ أَنْ يَدْعُوَ فِي حَالِ صَوْمِهِ بِمُهِمَّاتِ الْآخِرَةِ وَالدُّنْيَا لَهُ وَلِمَنْ يُحِبُّ وَلِلْمُسْلِمِينَ

Artinya: “Disunnahkan bagi orang yang berpuasa untuk berdoa dalam keadaan sedang berpuasa, dengan berbagai hajat akhirat dan hajat duniawi. Juga mendoakan orang-orang yang dicintai dan mendoakan kaum Muslimin.”[Imam Nawawi, Al- Majmu’ Syarh Muhadzdzab, Daar El Fikr, Juz 6, hal. 375]

  1. Saat Berbuka Puasa
Baca Juga :  Perbaiki Diri dengan Memohon Tertutup Aib di Bulan Ramadan

Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ للصَائِم عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ

Artinya: “Sungguh orang yang berpuasa mempunyai doa yang dikabulkan dan tidak akan ditolak tatkala berbuka puasa. ” [HR Ibnu Majah no. 1743]

Waktu mustajab untuk berdoa

Pada waktu tersebut, doa seorang hamba berpeluang besar dikabulkan oleh Allah. Hal itu sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya, Allah membebaskan beberapa orang pada setiap hari dan malam (Ramadhan), setiap hamba di antara mereka ada doa yang dikabulkan” (HR. Ahmad).

Waktu mustajab untuk berdoa yaitu ketika berbuka puasa, waktu sahur puasa, malam lailatul qadar, dan malam-malam akhir Ramadhan.

Namun demikian, pada umumnya hari-hari selama Ramadhan, yang terbagi pada tiga fase di setiap fase ada doa-doa yang diijabah.

  1. Bersuci dari hadats besar dan kecil.

2.Tempatnya suci dan mustajab, mendukung mustajab, masjid, mushola, dan tempat tertentu, menghadap kiblat.

  1. Dimulai dengan memuji dan bersyukur kepada Allah swt, bershalawat kepada Rasulullah.
  2. Memelankan suara
  3. Khusyuk, tidak terburu-buru, rutin, bukan doa kagetan. Kecuali dalam hal tertentu.
  4. Berdoa penuh harapan (ada rasa takut, cemas, tapi penuh harapan), bukan memaksa Tuhan.
  5. Berdoa penuh keyakinan.
  6. Berdoa dengan sungguh-sungguh, dengan petunjuk-Nya.

Tempat doa yang mustajab, yaitu kalau di tanah suci, tempat-tempat mustajabah di Masjidil Haram, di Ka’bah (Hajar Aswad, pintu Multazam, Hijir Ismail, Maqam Ibrahim, Rukun Yamani, dan Mizab), Bukit Shafa dan Marwah.

Jika di Madinah yaitu Masjid Nabawi dan Raudhah. Kalau di tanah air atau Indonesia tempat-tempat doa yang mustajab yaitu di masjid, mushola, dan majelis dzikir yang masih memiliki hubungan dengan Ka’bah di Masjidil Haram atau arah kiblat bagi umat Islam menunaikan ibadah termasuk berdoa kepada Allah.

Namun demikian, tempat berdoa yang esensial berada di hati orang yang berdoa yakni dengan ikhlas, sabar, tawakal, khauf dan raja’. (jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru