33.8 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

UPR dan Poltekkes Buat Bilik Sterilisasi dan Rumah Singgah

PALANGKA RAYA- Bentuk
dukungan melawan virus corona datang dari berbagai pihak. Meski bentuk
dkungannya berbeda-beda, namun memiliki tujuan yang sama, yakni menyudahi
penyebaran lebih meluas.

Di tengah
kepanikan masyarakat terhadap Covid-19, anak-anak muda turut peduli dan
membantu dengan karya. Termasuk kepedulian sosial terhadap para garda terdepan
penanganan Covid-19, mereka para perawat di Rumah Sakit Umum dr Doris Sylvanus
(RSDS) Palangka Raya.

Mereka adalah Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sarana Kreatifitas Tekhnologi dan Informasi (SAKTI)
Universitas Palangka Raya (UPR) dan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
(Poltekes Kemenkes) Palangka Raya. UKM SAKTI ini ciptakan bilik sterilisasi
yang saat ini sangat dibutuhkan pemerintah dalam memutus rantai penyebaran
covid-19 di Kalteng.

Sementara Poltekes
Kemenkes Palangka Raya siapkan rumah singgah bagi para tenaga medis yang
memilih tidak pulang ke rumah usai bertugas di ruang isolasi di RSDS Palangka
Raya. Tujuan mereka juga sama, memutus rantai penyebaran covid-19 di rumah
mereka. Agar keluarga yang saat ini berada di rumah saja tetap sehat dan
terlindungi, lantaran para medis yang saat ini bertaruh nyawa melawan covid-19
juga sudah berstatuskan sebagai orang dalam pemantauan (ODP).

Kamis (26/3) anak-anak
yang tergabung dalam UKM SAKTI UPR melaunching karya bilik sterilisasi
disinfektan di UPR. Diapresiasi serta di launching langsung oleh rektor UPR
Andrie Elia Embang.

Andrie, mengatakan
bahwa karya yang telah diciptakan oleh anak-anak muda di UPR ini dalam rangka
kepedulian dan keikutsertaan dalam menanggulangi covid-19 di Kalteng dan Kota
Palangka Raya pada khususnya. Inovasi ini tentu dapat menjadi sumbangsih untuk
Indonesia melawan wabah yang saat ini menyerang Bumi Pertiwi ini.

Baca Juga :  PDP Covid-19 Bertambah 13 Orang, Didominasi Wilayah Barito

“Semoga yang diciptakan
oleh anak-anak Bumi Tambun Bungai ini bisa membantu Indonesia menanggulangi Covid-19
dalam rangka memutus rantai penyebaran di Kalteng,” katanya Andrie.

Seperti diketahui,
bilik ini berbentuk ruang persegi yang secara otomatis saat seseorang masuk
dalam bilik tersebut maka dapat menyemprotkan disinfektan untuk sterilisasi.
Bahkan, kelebihan dari bilik karya anak-anak UPR ini dikembangkan dengan cek
suhu tubuh secara otomatis.

“Alat ini akan
berkembang dengan dimodifikasi sistem uap dan semprot, alat ini juga dapat
deteksi suhu  serta memiliki sinar
ultraviolet,” ucapnya kepada awak media.

Pihaknya berharap, alat
ini dapat segera diproduksi dan mengupayakan semaksimal mungkin. Pasalnya, saat
ini UPR sudah banyak menerima pesanan dari beberapa instansi. Tetapi, diakui
memang terkendala bahan dan alat yang tidak banyak dijual di Kota Palangka
Raya.

“Mudah-mudahan bahan baku
tersedia sehingga kami bisa segera memproduksinya,” singkatnya.

Sementara estimasi
biaya, perbilik membutuhkan dana sekitar Rp10 juta.

Hal ini juga mendapat
Kami apresiasi oleh tim Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng. Pasalnya, Ketua Harian Gugus Tugas
Covid-19 Leonard S Ampung mengatakan, pihaknya mengapresiasi dan akan
menindaklanjuti karya tersebut.

Baca Juga :  WOW!! 1 Jam Beroperasi, 1 Heli Water Bombing Habiskan Rp200 juta

“Kami akan koordinasi
lanjut dan akan kami manfaatkan apa yang sudah diciptakan oleh civitas
akademika UPR,” tegas Leo saat menyampaikan pres rilis perkembangan covid-19 di
Kalteng di kantor Gubernur Kalteng, Jumat sore (27/3).

Sementara itu, Poltekkes
Kemenkes Palangka Raya juga membentuk tim Gugus Tugas Kewaspadaan dan
Pencegahan Covid-19 Poltekes Kemenkes Palangka Raya. Melalui ketuanya, Jaya
menyampaikan, saat ini Poltehkes Kemenkes Palangka Raya sudah menyiapkan rumah
singgah bagi tenaga medis yang memilih tidak pulang ke rumah dengan kapasitas
40 bad.

“Dari 40 kapasitas ini
yang sudah bisa dioperasionalkan dengan baik yakni 20 bad sudah lengkap dengan
fasilitas seperti kasur, seprei dan selimut. Sementara 20 lainnya untuk
fasilitas sudah terpenuhi hanya saja perlu memaksimalkan ruangan dan hari ini
(kemarin,red) sedang kami maksimalkan,” kata Dosen Jurusan Keperawatan ini.

Pada Kamis lalu, sudah
tiga perawat yang masuk ke penampungan ini dan Jumat (kemarin,red) sudah
19  perawat yang memilih tinggal di rumah
singgah ini. untuk konsumsi dan dikoordinasikan dengan pihak RSDS Palangka Raya
karena semua tenaga medis ini bekerja di RSDS.

“Rumah singgah ini
sudah difungsikan dua hari ini sejak Kamis dan Jumat dan seterusnya sampai
keadaan pulih,” pungkasnya. 

PALANGKA RAYA- Bentuk
dukungan melawan virus corona datang dari berbagai pihak. Meski bentuk
dkungannya berbeda-beda, namun memiliki tujuan yang sama, yakni menyudahi
penyebaran lebih meluas.

Di tengah
kepanikan masyarakat terhadap Covid-19, anak-anak muda turut peduli dan
membantu dengan karya. Termasuk kepedulian sosial terhadap para garda terdepan
penanganan Covid-19, mereka para perawat di Rumah Sakit Umum dr Doris Sylvanus
(RSDS) Palangka Raya.

Mereka adalah Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sarana Kreatifitas Tekhnologi dan Informasi (SAKTI)
Universitas Palangka Raya (UPR) dan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
(Poltekes Kemenkes) Palangka Raya. UKM SAKTI ini ciptakan bilik sterilisasi
yang saat ini sangat dibutuhkan pemerintah dalam memutus rantai penyebaran
covid-19 di Kalteng.

Sementara Poltekes
Kemenkes Palangka Raya siapkan rumah singgah bagi para tenaga medis yang
memilih tidak pulang ke rumah usai bertugas di ruang isolasi di RSDS Palangka
Raya. Tujuan mereka juga sama, memutus rantai penyebaran covid-19 di rumah
mereka. Agar keluarga yang saat ini berada di rumah saja tetap sehat dan
terlindungi, lantaran para medis yang saat ini bertaruh nyawa melawan covid-19
juga sudah berstatuskan sebagai orang dalam pemantauan (ODP).

Kamis (26/3) anak-anak
yang tergabung dalam UKM SAKTI UPR melaunching karya bilik sterilisasi
disinfektan di UPR. Diapresiasi serta di launching langsung oleh rektor UPR
Andrie Elia Embang.

Andrie, mengatakan
bahwa karya yang telah diciptakan oleh anak-anak muda di UPR ini dalam rangka
kepedulian dan keikutsertaan dalam menanggulangi covid-19 di Kalteng dan Kota
Palangka Raya pada khususnya. Inovasi ini tentu dapat menjadi sumbangsih untuk
Indonesia melawan wabah yang saat ini menyerang Bumi Pertiwi ini.

Baca Juga :  PDP Covid-19 Bertambah 13 Orang, Didominasi Wilayah Barito

“Semoga yang diciptakan
oleh anak-anak Bumi Tambun Bungai ini bisa membantu Indonesia menanggulangi Covid-19
dalam rangka memutus rantai penyebaran di Kalteng,” katanya Andrie.

Seperti diketahui,
bilik ini berbentuk ruang persegi yang secara otomatis saat seseorang masuk
dalam bilik tersebut maka dapat menyemprotkan disinfektan untuk sterilisasi.
Bahkan, kelebihan dari bilik karya anak-anak UPR ini dikembangkan dengan cek
suhu tubuh secara otomatis.

“Alat ini akan
berkembang dengan dimodifikasi sistem uap dan semprot, alat ini juga dapat
deteksi suhu  serta memiliki sinar
ultraviolet,” ucapnya kepada awak media.

Pihaknya berharap, alat
ini dapat segera diproduksi dan mengupayakan semaksimal mungkin. Pasalnya, saat
ini UPR sudah banyak menerima pesanan dari beberapa instansi. Tetapi, diakui
memang terkendala bahan dan alat yang tidak banyak dijual di Kota Palangka
Raya.

“Mudah-mudahan bahan baku
tersedia sehingga kami bisa segera memproduksinya,” singkatnya.

Sementara estimasi
biaya, perbilik membutuhkan dana sekitar Rp10 juta.

Hal ini juga mendapat
Kami apresiasi oleh tim Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng. Pasalnya, Ketua Harian Gugus Tugas
Covid-19 Leonard S Ampung mengatakan, pihaknya mengapresiasi dan akan
menindaklanjuti karya tersebut.

Baca Juga :  WOW!! 1 Jam Beroperasi, 1 Heli Water Bombing Habiskan Rp200 juta

“Kami akan koordinasi
lanjut dan akan kami manfaatkan apa yang sudah diciptakan oleh civitas
akademika UPR,” tegas Leo saat menyampaikan pres rilis perkembangan covid-19 di
Kalteng di kantor Gubernur Kalteng, Jumat sore (27/3).

Sementara itu, Poltekkes
Kemenkes Palangka Raya juga membentuk tim Gugus Tugas Kewaspadaan dan
Pencegahan Covid-19 Poltekes Kemenkes Palangka Raya. Melalui ketuanya, Jaya
menyampaikan, saat ini Poltehkes Kemenkes Palangka Raya sudah menyiapkan rumah
singgah bagi tenaga medis yang memilih tidak pulang ke rumah dengan kapasitas
40 bad.

“Dari 40 kapasitas ini
yang sudah bisa dioperasionalkan dengan baik yakni 20 bad sudah lengkap dengan
fasilitas seperti kasur, seprei dan selimut. Sementara 20 lainnya untuk
fasilitas sudah terpenuhi hanya saja perlu memaksimalkan ruangan dan hari ini
(kemarin,red) sedang kami maksimalkan,” kata Dosen Jurusan Keperawatan ini.

Pada Kamis lalu, sudah
tiga perawat yang masuk ke penampungan ini dan Jumat (kemarin,red) sudah
19  perawat yang memilih tinggal di rumah
singgah ini. untuk konsumsi dan dikoordinasikan dengan pihak RSDS Palangka Raya
karena semua tenaga medis ini bekerja di RSDS.

“Rumah singgah ini
sudah difungsikan dua hari ini sejak Kamis dan Jumat dan seterusnya sampai
keadaan pulih,” pungkasnya. 

Terpopuler

Artikel Terbaru