33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Tak Terkait Jaringan Terduga Teroris, 4 Orang Dipulangkan

PALANGKA RAYA – Penangkapan 32 terduga teroris dan 2 orang yang
masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) beberapa waktu yang lalu di wilayah Provinsi
Kalimantan Tengah (Kalteng), mengalami perkembangan. Empat orang telah dipulangkan
pada Jumat (15/6/2019) malam sekitar pukul 20.00 WIB.

Mereka yang diperkenankan pulang ini
karena tidak terkait jaringan terorisme, hal ini terkait dengan pengembalian
secara bertahap, setelah dilakukan penyidikan dan pendalaman.

“Hal ini berdasarkan
pengembangan penyidikan dan assessment Dinsos, telah dikembalikan sebanyak 3
orang laki-laki dan 1 orang perempuan yang sebelumnya diamankan di TKP
Kabupaten Gunung Mas,” kata Kabid Humas Polda Kalteng, Kombes Pol Hendra
Rochmawan, Senin (17/6/2019).

Hendra mengungkapkan, pada hari
ini perkembangan penyidikan yang merupakan analisa dan evaluasi (Anev) untuk
gelar perkara. Sehingga dapat melihat ada yang perlu dinaikkan lagi atau tidak
statusnya. Karena tentu yang paling benar adalah dengan bukti permulaan yang
cukup yang bisa menjeratnya berdasarkan Undang-Undang nomor 5 tahun 2018
tentang Tindak Pidana Terorisme.

Baca Juga :  Setelah Jalani Observasi di Natuna, Dua Mahasiswa Palangka Raya Pulang

“Kemungkinan hari ini bisa
di-anev, keputusannya besok. Untuk dijadikan anev semuanya, termasuk anak-anak
juga. Ini dilihat seberapa besar terpaparnya terhadap pemahaman ideologi
radikal,” tuturnya.

Lebih lanjut, Hendra menjelaskan
jika tidak harus laki-laki yang menjadi sasaran, perempuan dan anak juga.
Karena pihaknya berkaca pada kasus yang terjadi di Surabaya. Catatan buat pihaknya
bahwa segala sesuatu yang terlibat harus diselidik dengan betul.

“Jika istri dan anak
terpapar juga, mereka menjadi sebagai eksekutor, ini yang sangat
dihindari,” ucapnya.

Hendra juga menyampaikan tentang
Ansari bahwa masih diselidiki oleh pihaknya. Ia mengatakan keterangan Ansari
berbeda-beda setiap harinya. Sehingga pihaknya perlu pendalaman yang lebih
intensif terhadap Ansari, karena Ansari yang mempertemukan antara kelompok dari
Makasar dan Sumatera.

Baca Juga :  ALHAMDULILLAH ! JCH Kalteng Sudah Bertolak ke Jeddah

“Keterangannya hari ini dan
besok itu berbeda, hal ini yang masih kami dalami lagi,” ungkapnya.

Sedangkan, untuk tersangka yang 2
orang masih ditahan di Polda Kalteng. Hal ini dilakukan supaya bisa melihat
sejauh mana tersangka ini berpengaruh terhadap yang lain. Untuk kemungkinan
jadi pengantin, masih pihaknya dalami.

“Tetapi hal tersebut tidak
menutup kemungkinan. Tapi semoga saja tidak begitu,” katanya.

Selain itu, Hendra mengungkapkan
situasi Kalteng semenjak penangkapan para terduga teroris. Ia mengatakan hal
ini mengejutkan masyarakat, hanya saja pada umumnya masyarakat masih tidak
percaya dan kebanyakan lebih meningkatkan kewaspadaan.

“Indikasi terorisme selain
yang sudah diamankan tidak ada,” pungkasnya. (atm/nto)

PALANGKA RAYA – Penangkapan 32 terduga teroris dan 2 orang yang
masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) beberapa waktu yang lalu di wilayah Provinsi
Kalimantan Tengah (Kalteng), mengalami perkembangan. Empat orang telah dipulangkan
pada Jumat (15/6/2019) malam sekitar pukul 20.00 WIB.

Mereka yang diperkenankan pulang ini
karena tidak terkait jaringan terorisme, hal ini terkait dengan pengembalian
secara bertahap, setelah dilakukan penyidikan dan pendalaman.

“Hal ini berdasarkan
pengembangan penyidikan dan assessment Dinsos, telah dikembalikan sebanyak 3
orang laki-laki dan 1 orang perempuan yang sebelumnya diamankan di TKP
Kabupaten Gunung Mas,” kata Kabid Humas Polda Kalteng, Kombes Pol Hendra
Rochmawan, Senin (17/6/2019).

Hendra mengungkapkan, pada hari
ini perkembangan penyidikan yang merupakan analisa dan evaluasi (Anev) untuk
gelar perkara. Sehingga dapat melihat ada yang perlu dinaikkan lagi atau tidak
statusnya. Karena tentu yang paling benar adalah dengan bukti permulaan yang
cukup yang bisa menjeratnya berdasarkan Undang-Undang nomor 5 tahun 2018
tentang Tindak Pidana Terorisme.

Baca Juga :  Setelah Jalani Observasi di Natuna, Dua Mahasiswa Palangka Raya Pulang

“Kemungkinan hari ini bisa
di-anev, keputusannya besok. Untuk dijadikan anev semuanya, termasuk anak-anak
juga. Ini dilihat seberapa besar terpaparnya terhadap pemahaman ideologi
radikal,” tuturnya.

Lebih lanjut, Hendra menjelaskan
jika tidak harus laki-laki yang menjadi sasaran, perempuan dan anak juga.
Karena pihaknya berkaca pada kasus yang terjadi di Surabaya. Catatan buat pihaknya
bahwa segala sesuatu yang terlibat harus diselidik dengan betul.

“Jika istri dan anak
terpapar juga, mereka menjadi sebagai eksekutor, ini yang sangat
dihindari,” ucapnya.

Hendra juga menyampaikan tentang
Ansari bahwa masih diselidiki oleh pihaknya. Ia mengatakan keterangan Ansari
berbeda-beda setiap harinya. Sehingga pihaknya perlu pendalaman yang lebih
intensif terhadap Ansari, karena Ansari yang mempertemukan antara kelompok dari
Makasar dan Sumatera.

Baca Juga :  ALHAMDULILLAH ! JCH Kalteng Sudah Bertolak ke Jeddah

“Keterangannya hari ini dan
besok itu berbeda, hal ini yang masih kami dalami lagi,” ungkapnya.

Sedangkan, untuk tersangka yang 2
orang masih ditahan di Polda Kalteng. Hal ini dilakukan supaya bisa melihat
sejauh mana tersangka ini berpengaruh terhadap yang lain. Untuk kemungkinan
jadi pengantin, masih pihaknya dalami.

“Tetapi hal tersebut tidak
menutup kemungkinan. Tapi semoga saja tidak begitu,” katanya.

Selain itu, Hendra mengungkapkan
situasi Kalteng semenjak penangkapan para terduga teroris. Ia mengatakan hal
ini mengejutkan masyarakat, hanya saja pada umumnya masyarakat masih tidak
percaya dan kebanyakan lebih meningkatkan kewaspadaan.

“Indikasi terorisme selain
yang sudah diamankan tidak ada,” pungkasnya. (atm/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru