27.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Puluhan Warga Memortal Akses Tambang PT Wings Sejati, Ini Alasannya

TAMIANG
LAYANG
-Puluhan
warga Desa Dorong, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur (Bartim)
berbondong-bondong menutup akses perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah tersebut.
Mereka memortal jalan yang menjadi jalur angkut emas hitam alias batu bara yang
digarap oleh PT Wings Sejati, Jumat (10/5).

Permortalan dilakukan
dengan membentangkan tali serta memalang ranting dan batang pohon. Pertanda kendaraan
perusahaan yang mengangkut batu bara tidak diperkenankan melintas.

Perwakilan warga,
Ucerman mengatakan, penutupan akses ini merupakan bentuk keprihatinan atas
ketidakjelasan lahan yang telah digarap perusahaan. Pihaknya menduduki hak desa
yang sampai saat ini statusnya masih dipertanyakan.

“Apakah sudah
dibeli atau semacamnya, kami sebagai warga masih tidak mengetahui. Karena
itulah kami tutup ini sampai ada kejelasan,” kata pria yang juga pernah menjabat
Pj Kades Dorong tersebut.

Baca Juga :  Sahrum, Jemaah Haji Asal Batara, Hembuskan Napas Terakhir di Tanah Suc

Ditambahkan Anggota BPD
Desa Dorong Yeson, penutupan telah disepakati bersama seluruh masyarakat Desa
Dorong. Yang ditutup juga merupakan aset desa sejak tahun 1969, seluas lebih
kurang tiga hektare.

Lebih lanjut
dijelaskannya, sebelumnya telah dilakukan musyawarah tingkat desa membahas
tanah desa yang digarap PT Wings Sejati. Musyawarah dilaksanakan 11 Oktober
2018 lalu, membicarakan beberapa poin, termasuk kejelasan dua aset desa.

“Semua bersumber dari
Bank Desa dari tahun 1969. Dahulunya ada seribu pohon karet. Sekarang rata
dengan tanah,” bebernya.

Warga pun masih menunggu
kejelasan terkait aset desa tersebut. Pasalnya, sebut Yeson, aset desa juga
merupakan aset negara. Merujuk pada Permendagri Nomor 1 Tahun 2016, maka aset
tersebut tidak boleh diperjualbelikan.

Baca Juga :  Hilangkan Stigma Disabilitas, Berikan Dukungan untuk Meningkatkan Kema

Saat pemortalan akses tersebut, Kades Desa
Dorong Superson tidak berada di lokasi. Sejumlah karyawan perusahaan yang
ditemui pun masih enggan menyampaikan jawaban berkaitan permasalahan. Mereka
mengaku tidak mengetahui duduk permasalahan. (log/ce)

TAMIANG
LAYANG
-Puluhan
warga Desa Dorong, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur (Bartim)
berbondong-bondong menutup akses perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah tersebut.
Mereka memortal jalan yang menjadi jalur angkut emas hitam alias batu bara yang
digarap oleh PT Wings Sejati, Jumat (10/5).

Permortalan dilakukan
dengan membentangkan tali serta memalang ranting dan batang pohon. Pertanda kendaraan
perusahaan yang mengangkut batu bara tidak diperkenankan melintas.

Perwakilan warga,
Ucerman mengatakan, penutupan akses ini merupakan bentuk keprihatinan atas
ketidakjelasan lahan yang telah digarap perusahaan. Pihaknya menduduki hak desa
yang sampai saat ini statusnya masih dipertanyakan.

“Apakah sudah
dibeli atau semacamnya, kami sebagai warga masih tidak mengetahui. Karena
itulah kami tutup ini sampai ada kejelasan,” kata pria yang juga pernah menjabat
Pj Kades Dorong tersebut.

Baca Juga :  Sahrum, Jemaah Haji Asal Batara, Hembuskan Napas Terakhir di Tanah Suc

Ditambahkan Anggota BPD
Desa Dorong Yeson, penutupan telah disepakati bersama seluruh masyarakat Desa
Dorong. Yang ditutup juga merupakan aset desa sejak tahun 1969, seluas lebih
kurang tiga hektare.

Lebih lanjut
dijelaskannya, sebelumnya telah dilakukan musyawarah tingkat desa membahas
tanah desa yang digarap PT Wings Sejati. Musyawarah dilaksanakan 11 Oktober
2018 lalu, membicarakan beberapa poin, termasuk kejelasan dua aset desa.

“Semua bersumber dari
Bank Desa dari tahun 1969. Dahulunya ada seribu pohon karet. Sekarang rata
dengan tanah,” bebernya.

Warga pun masih menunggu
kejelasan terkait aset desa tersebut. Pasalnya, sebut Yeson, aset desa juga
merupakan aset negara. Merujuk pada Permendagri Nomor 1 Tahun 2016, maka aset
tersebut tidak boleh diperjualbelikan.

Baca Juga :  Hilangkan Stigma Disabilitas, Berikan Dukungan untuk Meningkatkan Kema

Saat pemortalan akses tersebut, Kades Desa
Dorong Superson tidak berada di lokasi. Sejumlah karyawan perusahaan yang
ditemui pun masih enggan menyampaikan jawaban berkaitan permasalahan. Mereka
mengaku tidak mengetahui duduk permasalahan. (log/ce)

Terpopuler

Artikel Terbaru