28.4 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Vaksinasi Covid akan Dimulai di Inggris Pekan Depan, Indonesia Kapan?

Inggris
akan menjadi negara pertama di dunia yang melakukan vaksinasi Covid-19. Hal itu
diungkapkan oleh Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson pada Rabu (3/12).
Vaksin yang akan diberikan untuk warga Inggris adalah vaksin yang diproduksi
oleh Pfizer yang bekerjasama dengan BioNTech.

’’Semoga
kehidupan yang normal segera kembali, dan kita akan menang (melawan Covid-19,
Red),’’ ungkap pria yang juga sempat terinfeksi Covid-19 tersebut. Negara yang
dikepalai Ratu Elizabeth II membeli sebanyak 40 juta dosis vaksin yang diklaim
efektif 95 persen untuk membasmi virus Covid tersebut.

’’Pertolongan
segera datang,’’ ucap Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock. Hancock
menuturkan, 40 juta dosis vaksin itu digunakan untuk memvaksinasi 20 juta
penduduk Inggris. Minggu depan, ada 800 ribu dosis vaksin yang akan
didistribusikan dari fasilitas penyimpanan Pfizer di Belgia ke Inggris.
Kemudian jutaan dosis lainnya akan menyusul sebelum akhir tahun.

Baca Juga :  Covid-19 Bisa Sebabkan 2 Komplikasi Akut Pada Pasien Diabetes

Kecepatan
distribusi vaksin itu tidak terlepas dari kebijakan secepat kilat pemerintahan
PM Boris Johnson untuk memberikan persetujuan pada vaksinasi Covid-19 untuk
penduduk Inggris. Pihak BioNtech menyatakan, biasanya persetujuan untuk
penggunaan vaksin itu memakan waktu sekitar 11 bulan.

Pihak
Medicines and Healthcare products Regulatory Agency (MHRA) Inggris menyatakan
bahwa pihaknya sudah melakukan inspeksi yang sangat ketat. Dan, hasilnya mereka
menyetujui kalau vaksin tersebut sudah memenuhi standar keamanan, kualitas, dan
efektivitas yang mereka terapkan.  ’’Kami
tidak mengambil jalan pintas. Semua proses pengujian memang dilakukan secara
paralel oleh sejumlah tim,’’ papar Dr June Raine, kepala MHRA.

Kecepatan
pengambilan keputusan pemerintah dan otoritas kesehatan Inggris itu juga tidak
terlepas dari kenyataan bahwa mereka kini sudah bukan lagi anggota Uni Eropa.
Sebab, mereka tidak harus menunggu persetujuan dari European Medicines Agency
(EMA). Pihak EMA sendiri sudah menyatakan pada Selasa (2/12) bahwa proses
otorisasi vaksin tersebut baru akan dilakukan pada akhir Desember.

Baca Juga :  Gagal Ginjal, Pasang CAPD atau Transplantasi?

Di
sisi lain, CEO BioNtechUgur Sahin mengatakan, apa yang dilakukan Inggris adalah
upaya awal  untuk mengakhiri pandemi.
’’Kami percaya ini akan segera berakhir,’’ tegas pria Jerman Berdarah Turki
tersebut. ’’Ini adalah momen bersejarah dalam perang melawan Covid-19, tambah
CEO Prfizer Albert Bourla. (The Guardian/CNN/BBC)

Inggris
akan menjadi negara pertama di dunia yang melakukan vaksinasi Covid-19. Hal itu
diungkapkan oleh Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson pada Rabu (3/12).
Vaksin yang akan diberikan untuk warga Inggris adalah vaksin yang diproduksi
oleh Pfizer yang bekerjasama dengan BioNTech.

’’Semoga
kehidupan yang normal segera kembali, dan kita akan menang (melawan Covid-19,
Red),’’ ungkap pria yang juga sempat terinfeksi Covid-19 tersebut. Negara yang
dikepalai Ratu Elizabeth II membeli sebanyak 40 juta dosis vaksin yang diklaim
efektif 95 persen untuk membasmi virus Covid tersebut.

’’Pertolongan
segera datang,’’ ucap Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock. Hancock
menuturkan, 40 juta dosis vaksin itu digunakan untuk memvaksinasi 20 juta
penduduk Inggris. Minggu depan, ada 800 ribu dosis vaksin yang akan
didistribusikan dari fasilitas penyimpanan Pfizer di Belgia ke Inggris.
Kemudian jutaan dosis lainnya akan menyusul sebelum akhir tahun.

Baca Juga :  Covid-19 Bisa Sebabkan 2 Komplikasi Akut Pada Pasien Diabetes

Kecepatan
distribusi vaksin itu tidak terlepas dari kebijakan secepat kilat pemerintahan
PM Boris Johnson untuk memberikan persetujuan pada vaksinasi Covid-19 untuk
penduduk Inggris. Pihak BioNtech menyatakan, biasanya persetujuan untuk
penggunaan vaksin itu memakan waktu sekitar 11 bulan.

Pihak
Medicines and Healthcare products Regulatory Agency (MHRA) Inggris menyatakan
bahwa pihaknya sudah melakukan inspeksi yang sangat ketat. Dan, hasilnya mereka
menyetujui kalau vaksin tersebut sudah memenuhi standar keamanan, kualitas, dan
efektivitas yang mereka terapkan.  ’’Kami
tidak mengambil jalan pintas. Semua proses pengujian memang dilakukan secara
paralel oleh sejumlah tim,’’ papar Dr June Raine, kepala MHRA.

Kecepatan
pengambilan keputusan pemerintah dan otoritas kesehatan Inggris itu juga tidak
terlepas dari kenyataan bahwa mereka kini sudah bukan lagi anggota Uni Eropa.
Sebab, mereka tidak harus menunggu persetujuan dari European Medicines Agency
(EMA). Pihak EMA sendiri sudah menyatakan pada Selasa (2/12) bahwa proses
otorisasi vaksin tersebut baru akan dilakukan pada akhir Desember.

Baca Juga :  Gagal Ginjal, Pasang CAPD atau Transplantasi?

Di
sisi lain, CEO BioNtechUgur Sahin mengatakan, apa yang dilakukan Inggris adalah
upaya awal  untuk mengakhiri pandemi.
’’Kami percaya ini akan segera berakhir,’’ tegas pria Jerman Berdarah Turki
tersebut. ’’Ini adalah momen bersejarah dalam perang melawan Covid-19, tambah
CEO Prfizer Albert Bourla. (The Guardian/CNN/BBC)

Terpopuler

Artikel Terbaru