28.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

4 Penyebab Mata Kering Ini Nyaris Sering Tidak Kita Sadari

PROKALTENG.CO – Beberapa kebiasaan seseorang yang tidak sadari
ternyata bisa menjadi penyebab mata kering atau sindroma mata kering. Hal
tersebut dijelaskan oleh dr. Kitriastuti, Sp.M spesialis mata dari RS Mata
Undaan Surabaya.

“Mata kering merupakan
kondisi ketika mata tidak bisa menghasilkan air mata seperti seharusnya. Atau,
air mata tidak bisa membahasi mata. Hal tersebut akan menyebabkan mata tidak
bisa menghalau debu atau benda asing yang masuk,” ujar dr. Kitriastuti.

Adapun beberapa yang bisa
memicunya terjadinya mata kering, antara lain:

1. Perubahan Hormon

Dalam hal ini dr Kitriastuti
mengungkapkan, hormon membantu untuk merangsang produksi air mata. Apabila ada
penurunan hormon akan mempegaruhi produksi air mata.

Baca Juga :  Buktikan 5 Manfaat Makan Tauge Setiap Sarapan Untuk Kesehatan

2. Proses Penuaan

Kondisi mata kering sering di
alami saat usia lanjut, ujar dr Kritiastuti, hal ini disebabkan produksi air
mata berkurang seiring bertambahnya usia.

Ditambah kelopak mata yang kurang
sensitif berkedip untuk meratakan air mata diseluruh permukaan mata.

3. Faktor Lingkungan

“Sebenarnya faktor
lingkungan bukan penyebab utama, tapi bisa memperparah keadaan. Keadaan yang
bisa memperparah antara lain debu, angin, asap, sinar matahari, atau tiupan
angin panas,” jelasnya.

Ia menambahkan, selain kondisi
diatas. Keadaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi, seperti membaca, menulis
atau berlama-lama didepan komputer juga akan membuat mata jarang berkedip,
artinya air mata cepat menguap dari pada isi ulangnya.

Baca Juga :  Jangan Menyimpan Daging Kurban Terlalu Lama!

4. Kosmetik

Beberapa orang mengalami mata
kering karena pemakaian lensa kontak. Menurutnya air mata yang berkurang karena
lensa kontak akan memicu mata kering dan menimbulkan sensasi terbakar pada
mata.

Lalu bagaimana dengan
pengobatannya? dr. Kritiastuti mengungkapkan, untuk pengobatan mata kering
tergantung dari penyebab, gejala dan kondisi setiap orang. “Pilihan
pengobatan harus di diskusikan dengan dokter spesialis mata,” tegasnya.

PROKALTENG.CO – Beberapa kebiasaan seseorang yang tidak sadari
ternyata bisa menjadi penyebab mata kering atau sindroma mata kering. Hal
tersebut dijelaskan oleh dr. Kitriastuti, Sp.M spesialis mata dari RS Mata
Undaan Surabaya.

“Mata kering merupakan
kondisi ketika mata tidak bisa menghasilkan air mata seperti seharusnya. Atau,
air mata tidak bisa membahasi mata. Hal tersebut akan menyebabkan mata tidak
bisa menghalau debu atau benda asing yang masuk,” ujar dr. Kitriastuti.

Adapun beberapa yang bisa
memicunya terjadinya mata kering, antara lain:

1. Perubahan Hormon

Dalam hal ini dr Kitriastuti
mengungkapkan, hormon membantu untuk merangsang produksi air mata. Apabila ada
penurunan hormon akan mempegaruhi produksi air mata.

Baca Juga :  Buktikan 5 Manfaat Makan Tauge Setiap Sarapan Untuk Kesehatan

2. Proses Penuaan

Kondisi mata kering sering di
alami saat usia lanjut, ujar dr Kritiastuti, hal ini disebabkan produksi air
mata berkurang seiring bertambahnya usia.

Ditambah kelopak mata yang kurang
sensitif berkedip untuk meratakan air mata diseluruh permukaan mata.

3. Faktor Lingkungan

“Sebenarnya faktor
lingkungan bukan penyebab utama, tapi bisa memperparah keadaan. Keadaan yang
bisa memperparah antara lain debu, angin, asap, sinar matahari, atau tiupan
angin panas,” jelasnya.

Ia menambahkan, selain kondisi
diatas. Keadaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi, seperti membaca, menulis
atau berlama-lama didepan komputer juga akan membuat mata jarang berkedip,
artinya air mata cepat menguap dari pada isi ulangnya.

Baca Juga :  Jangan Menyimpan Daging Kurban Terlalu Lama!

4. Kosmetik

Beberapa orang mengalami mata
kering karena pemakaian lensa kontak. Menurutnya air mata yang berkurang karena
lensa kontak akan memicu mata kering dan menimbulkan sensasi terbakar pada
mata.

Lalu bagaimana dengan
pengobatannya? dr. Kritiastuti mengungkapkan, untuk pengobatan mata kering
tergantung dari penyebab, gejala dan kondisi setiap orang. “Pilihan
pengobatan harus di diskusikan dengan dokter spesialis mata,” tegasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru