27.3 C
Jakarta
Tuesday, April 30, 2024

Benarkah Makan di Atas Jam 8 Malam Bisa Berdampak Buruk Bagi Kesehatan? Ini Kata Para Ahli

PROKALTENG.CO – Pernahkah kamu mendengar aturan makan di atas jam 8 malam tidak baik untuk kesehatan tubuh?

Bukan tanpa alasan, hal ini karena makan terlalu dekat dengan waktu tidur dikaitkan dengan naiknya asam lambung serta mengganggu pencernaan dan gula darah.

Meskipun tidak banyak penelitian mengenai larangan tidak makan di atas jam 8 malam, ada manfaat yang didapat dari membatasi makan malam secara umum.

“Ketika seseorang mengonsumsi makanan di malam hari, makanan tersebut cenderung lebih sering terdiri dari makanan olahan tinggi karbohidrat dan lemak dibandingkan makanan yang direncanakan dengan cermat dan seimbang,” kata dokter Janese S. Laster dikutip dari Health.

Dia menjelaskan waktu makan dapat memengaruhi pencernaan, penyerapan, dan metabolisme yang pada akhirnya berdampak pada berat badan.

Efek ini mungkin unik pada setiap orang berdasarkan jenis makanan, genetika, tingkat stres, dan faktor lainnya.

Baca Juga :  Dewan Dorong Pemda Perkuat Sektor Kesehatan

Namun, para ahli mencatat secara umum diterima bahwa makan lebih awal dikaitkan dengan kestabilan berat badan.

Laster mengingatkan untuk mengikuti jam batas makan lebih awal dan bagi individu yang mengalami kembung atau mulas, disarankan untuk menghindari makan dalam waktu 90 menit sebelum tidur untuk mencegah timbulnya gejala gastrointestinal.

Di sisi lain, dapat dipahami kesibukan orang berbeda-beda sehingga tak dapat dipungkiri jadwal makan malam bisa lebih awal atau terlambat dan masih ada kemungkinan tidak berdampak buruk bagi kesehatan.

“Meskipun ada bukti yang menghubungkan makan larut malam dengan potensi masalah kesehatan seperti pencernaan yang buruk, penambahan berat badan, dan masalah lainnya, hal ini belum tentu benar untuk semua orang,” ungkap ahli diet Julie Pace.

Menurut sebuah penelitian pada tahun 2015, dampak negatif dari makan malam mungkin tidak konsisten jika pilihan makanannya sedikit, padat nutrisi, atau rendah kalori.

Baca Juga :  Selain Tidur, Inilah 7 Jenis Istirahat untuk Menghilangkan Rasa Lelah pada Fisik dan Psikis

“Jika kita memakan sisa pizza, es krim, atau keripik, kapan pun waktunya, itu bukanlah pilihan yang menyehatkan. Sebaliknya, jika kita memilih buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, atau kacang-kacangan, kapan pun waktunya, itu adalah pilihan yang sehat, memberikan banyak energi dan nutrisi untuk tubuh,” papar ahli diet Bess Berger.

Meskipun jam 8 malam mungkin waktu yang ideal bagi sebagian orang, perlu diperhatikan untuk memberikan jarak antara makan malam dan tidur.

“Karena jadwal setiap orang berbeda dan jam internal bisa berbeda-beda, aku merekomendasikan target untuk menyelesaikan makan setidaknya dua hingga tiga jam sebelum tidur,” kata dokter spesialis gastroenterologi Caroline Soyka.

Hal ini akan membuat perut tetap kenyang sepanjang malam dan tidak tidur dalam keadaan lapar, juga waktu rata-rata pengosongan lambung sekitar empat jam sehingga aman untuk kesehatan tubuh. (pri/jawapos.com)

PROKALTENG.CO – Pernahkah kamu mendengar aturan makan di atas jam 8 malam tidak baik untuk kesehatan tubuh?

Bukan tanpa alasan, hal ini karena makan terlalu dekat dengan waktu tidur dikaitkan dengan naiknya asam lambung serta mengganggu pencernaan dan gula darah.

Meskipun tidak banyak penelitian mengenai larangan tidak makan di atas jam 8 malam, ada manfaat yang didapat dari membatasi makan malam secara umum.

“Ketika seseorang mengonsumsi makanan di malam hari, makanan tersebut cenderung lebih sering terdiri dari makanan olahan tinggi karbohidrat dan lemak dibandingkan makanan yang direncanakan dengan cermat dan seimbang,” kata dokter Janese S. Laster dikutip dari Health.

Dia menjelaskan waktu makan dapat memengaruhi pencernaan, penyerapan, dan metabolisme yang pada akhirnya berdampak pada berat badan.

Efek ini mungkin unik pada setiap orang berdasarkan jenis makanan, genetika, tingkat stres, dan faktor lainnya.

Baca Juga :  Dewan Dorong Pemda Perkuat Sektor Kesehatan

Namun, para ahli mencatat secara umum diterima bahwa makan lebih awal dikaitkan dengan kestabilan berat badan.

Laster mengingatkan untuk mengikuti jam batas makan lebih awal dan bagi individu yang mengalami kembung atau mulas, disarankan untuk menghindari makan dalam waktu 90 menit sebelum tidur untuk mencegah timbulnya gejala gastrointestinal.

Di sisi lain, dapat dipahami kesibukan orang berbeda-beda sehingga tak dapat dipungkiri jadwal makan malam bisa lebih awal atau terlambat dan masih ada kemungkinan tidak berdampak buruk bagi kesehatan.

“Meskipun ada bukti yang menghubungkan makan larut malam dengan potensi masalah kesehatan seperti pencernaan yang buruk, penambahan berat badan, dan masalah lainnya, hal ini belum tentu benar untuk semua orang,” ungkap ahli diet Julie Pace.

Menurut sebuah penelitian pada tahun 2015, dampak negatif dari makan malam mungkin tidak konsisten jika pilihan makanannya sedikit, padat nutrisi, atau rendah kalori.

Baca Juga :  Selain Tidur, Inilah 7 Jenis Istirahat untuk Menghilangkan Rasa Lelah pada Fisik dan Psikis

“Jika kita memakan sisa pizza, es krim, atau keripik, kapan pun waktunya, itu bukanlah pilihan yang menyehatkan. Sebaliknya, jika kita memilih buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, atau kacang-kacangan, kapan pun waktunya, itu adalah pilihan yang sehat, memberikan banyak energi dan nutrisi untuk tubuh,” papar ahli diet Bess Berger.

Meskipun jam 8 malam mungkin waktu yang ideal bagi sebagian orang, perlu diperhatikan untuk memberikan jarak antara makan malam dan tidur.

“Karena jadwal setiap orang berbeda dan jam internal bisa berbeda-beda, aku merekomendasikan target untuk menyelesaikan makan setidaknya dua hingga tiga jam sebelum tidur,” kata dokter spesialis gastroenterologi Caroline Soyka.

Hal ini akan membuat perut tetap kenyang sepanjang malam dan tidak tidur dalam keadaan lapar, juga waktu rata-rata pengosongan lambung sekitar empat jam sehingga aman untuk kesehatan tubuh. (pri/jawapos.com)

Terpopuler

Artikel Terbaru