28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Raih Kemenangan Perdana di Turnamen Puncak Akhir Tahun

Petenis Jepang, Naomi Osaka meraih kemenangan perdana di turnamen puncak akhir tahun,
WTA Finals, Minggu (27/10). Musim lalu, pada penampilan debutnya di ajang
tersebut, dia gagal total. Tak sekali pun meraih kemenangan dari tiga
pertandingan.

Namun, tahun ini peringkat ketiga dunia itu
membuka pertandingan pertamanya di Shenzhen Bay Sports Centre, Tiongkok, dengan
mulus. Juara edisi 2011 Petra Kvitova menjadi korban. Petenis Repulik Ceko
tersebut ditaklukkan dalam tempo 2 jam 39 menit melalui tiga set 7-6(1), 4-6,
6-4. ’’Dia memberikan perlawanan sangat keras sejak awal. Saya hanya mencoba
menyesuaikan diri,’’ ucap Osaka seperti dilansir AFP.

Kemenangan itu sekaligus menambah panjang rekor
tak terkalahkan petenis 22 tahun tersebut. Kini dia tak pernah tumbang dalam 11
pertandingan terakhir. Raihan itu menyamai rekor pribadinya sejauh ini. Tahun
lalu Osaka menjuarai grand slam Amerika Serikat (AS) Terbuka hingga menembus
final Jepang Terbuka.

Baca Juga :  Uppss..., Pemain Ini Pede Bisa Menggantikan Peran Sergio Ramos

Menumbangkan Kvitova juga membuat Osaka kini
unggul head-to-head 2-0 atas petenis 29 tahun tersebut. Satu kemenangan lain
diraih pada final Australia Terbuka tahun ini. Saat itu Osaka mendapat gelar
grand slam keduanya dengan membabat Kvitova 7-6(2), 5-7, 6-4 pada laga puncak.

Osaka tampil taktis dalam laga perdananya di
WTA Finals kemarin. Servisnya yang keras dan akurat masih menjadi senjata
andalan. Dia membuat 12 ace dan sanggup lolos 9 kali dari 13 break point milik
Kvitova. Osaka makin tertolong setelah petenis tertua yang tampil di WTA Finals
tahun ini tersebut membuat banyak kesalahan sendiri. Kvitova tercatat membuat
double fault sampai sembilan kali.

Baca Juga :  Brooklyn Nets Dapatkan Tanda Tangan KD dan Kyrie Irving

Meski demikian, setelah laga, Osaka langsung
sadar bahwa jalannya masih panjang di turnamen itu. Dengan format round-robin,
dia harus menjalani dua laga lain yang sama-sama menentukan. Yakni, melawan
Belinda Bencic dan Ashleigh Barty di grup merah. ’’Yang saya pikirkan saat ini
hanya terus berjuang di setiap pertandingan. Apa pun yang terjadi,’’ ucap juara
Jepang Terbuka dan Tiongkok Terbuka 2019 tersebut.

Barty juga mengantongi
kemenangan pada laga perdana saat bersua Bencic. Petenis Australia yang
berstatus unggulan pertama tersebut juga harus melalui tiga set sebelum
memastikan kemenangan 5-7, 6-1, 6-2. Dalam sistem round-robin, hanya dua
petenis terbaik yang berhak lolos ke semifinal dari grup. Yakni, petenis dengan
kemenangan terbanyak dan paling sedikit kehilangan set.(Jpg)

Petenis Jepang, Naomi Osaka meraih kemenangan perdana di turnamen puncak akhir tahun,
WTA Finals, Minggu (27/10). Musim lalu, pada penampilan debutnya di ajang
tersebut, dia gagal total. Tak sekali pun meraih kemenangan dari tiga
pertandingan.

Namun, tahun ini peringkat ketiga dunia itu
membuka pertandingan pertamanya di Shenzhen Bay Sports Centre, Tiongkok, dengan
mulus. Juara edisi 2011 Petra Kvitova menjadi korban. Petenis Repulik Ceko
tersebut ditaklukkan dalam tempo 2 jam 39 menit melalui tiga set 7-6(1), 4-6,
6-4. ’’Dia memberikan perlawanan sangat keras sejak awal. Saya hanya mencoba
menyesuaikan diri,’’ ucap Osaka seperti dilansir AFP.

Kemenangan itu sekaligus menambah panjang rekor
tak terkalahkan petenis 22 tahun tersebut. Kini dia tak pernah tumbang dalam 11
pertandingan terakhir. Raihan itu menyamai rekor pribadinya sejauh ini. Tahun
lalu Osaka menjuarai grand slam Amerika Serikat (AS) Terbuka hingga menembus
final Jepang Terbuka.

Baca Juga :  Uppss..., Pemain Ini Pede Bisa Menggantikan Peran Sergio Ramos

Menumbangkan Kvitova juga membuat Osaka kini
unggul head-to-head 2-0 atas petenis 29 tahun tersebut. Satu kemenangan lain
diraih pada final Australia Terbuka tahun ini. Saat itu Osaka mendapat gelar
grand slam keduanya dengan membabat Kvitova 7-6(2), 5-7, 6-4 pada laga puncak.

Osaka tampil taktis dalam laga perdananya di
WTA Finals kemarin. Servisnya yang keras dan akurat masih menjadi senjata
andalan. Dia membuat 12 ace dan sanggup lolos 9 kali dari 13 break point milik
Kvitova. Osaka makin tertolong setelah petenis tertua yang tampil di WTA Finals
tahun ini tersebut membuat banyak kesalahan sendiri. Kvitova tercatat membuat
double fault sampai sembilan kali.

Baca Juga :  Brooklyn Nets Dapatkan Tanda Tangan KD dan Kyrie Irving

Meski demikian, setelah laga, Osaka langsung
sadar bahwa jalannya masih panjang di turnamen itu. Dengan format round-robin,
dia harus menjalani dua laga lain yang sama-sama menentukan. Yakni, melawan
Belinda Bencic dan Ashleigh Barty di grup merah. ’’Yang saya pikirkan saat ini
hanya terus berjuang di setiap pertandingan. Apa pun yang terjadi,’’ ucap juara
Jepang Terbuka dan Tiongkok Terbuka 2019 tersebut.

Barty juga mengantongi
kemenangan pada laga perdana saat bersua Bencic. Petenis Australia yang
berstatus unggulan pertama tersebut juga harus melalui tiga set sebelum
memastikan kemenangan 5-7, 6-1, 6-2. Dalam sistem round-robin, hanya dua
petenis terbaik yang berhak lolos ke semifinal dari grup. Yakni, petenis dengan
kemenangan terbanyak dan paling sedikit kehilangan set.(Jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru