28.2 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

Real Madrid VS RCD Mallorca: Uji Ketajaman Duo Andalan Carletto

PROKALTENG.CO-Kepada bek kiri Ferland Mendy pada Oktober tahun lalu, penyerang Real Madrid Karim Benzema mengatakan agar tidak memberikan operan kepada Vinicius Junior.

Itu dipicu Vinicius yang membuang beberapa peluang pada El Clasico kontra FC Barcelona (25/10/2020) dan Borussia Moenchengladbach di Liga Champions (28/10/2020).

Kini, setahun berselang, justru Benzema dan Vinicius menjadi bromance baru bersama entrenador Carlo Ancelotti.

Kombinasi dua pemain itu melejit pada awal La Liga musim ini.

Dari 15 gol yang sudah dikemas Los Blancos hingga jornada kelima, Benzema-Vinicius menyumbang 11 gol alias 73 persen.

Perinciannya, 6 gol dari Benzema dan 5 gol oleh Vinicius.

Ada tiga jornada yang membuktikan konektivitas dua pemain berbeda usia 12 tahun itu (Benzema 33 tahun, Vinicius 21 tahun) klop. Mereka berbagi assist.

Pertama, jornada kedua melawan Levante (23/8) yang berakhir 3-3 dengan gol terakhir dicetak Vinicius hasil assist Benzema.

Selanjutnya, jornada keempat saat mengalahkan Celta Vigo 5-2 (13/9).

Gol keempat dan kelima Real hasil kolaborasi mereka berdua. Hal serupa terjadi pada jornada kelima ketika mengalahkan Valencia CF (20/9).

Baca Juga :  Neymar Lewati Rekor Ronaldo

Tren positif itu diharapkan berlanjut pada jornada keenam melawan RCD Mallorca dini hari nanti (23/9) di Estadio Santiago Bernabeu (siaran langsung beIN Sports 1 pukul 03.00 WIB).

Meski sudah menyelesaikan lima jornada, laga nanti bakal menjadi laga kandang kedua Real musim ini di La Liga setelah mengalahkan Celta Vigo.

”Kami beruntung memiliki mereka (Benzema dan Vinicius yang sedang on fire, Red). Meski, tentu saja kredit utama ada pada tim ini secara keseluruhan,” ujar Ancelotti diplomatis kepada Marca.

Meski enggan memuji secara eksplisit, pelatih asal Italia itu sebenarnya bahagia atas performa Benzema-Vinicius.

Mengingatkan akan strategi kesukaannya ketika mengawali karier kepelatihan pada awal milenium.

Ya, Ancelotti terkenal sebagai pelatih yang gemar menggunakan dua striker dan mulai meledak ketika melatih Juventus dengan duet Alessandro Del Piero-Filippo Inzaghi.

Kemudian dilanjutkan Andriy Shevchenko-Inzaghi di AC Milan dan Nicolas Anelka-Didier Drogba di Chelsea.

Setelah itu, Carletto –sapaan Ancelotti– harus berkompromi dengan perkembangan zaman dan tuntutan.

Baca Juga :  Dayung Kembali Sumbang Perak dari TBR 200 Meter

Kebanyakan trio lini depan. Salah satunya trio BBC (Gareth Bale-Benzema-Cristiano Ronaldo) pada periode pertamanya bersama Real (2013–2015) yang berujung la decima.

Bedanya, untuk Benzema-Vinicius musim ini, formasi yang digunakan tetap trisula lini depan dengan Vinicius sebagai wide attacker kanan dan Benzema striker.

Tetapi, dalam praktiknya, dua pemain itu mendapat peran lebih untuk mengeksplorasi lini serang. Wide attacker kiri yang biasanya ditempati Eden Hazard hanya pelengkap.

Tetapi, jika performa Benzema-Vinicius stabil dan wide attacker kiri gagal mengikuti, bukan tidak mungkin Ancelotti mempertegas status Benzema-Vinicius sebagai dua striker utamanya di masa depan.

Meski, tampaknya hal itu sulit terealisasi. Sebab, misi utama Real musim depan adalah mendatangkan setidaknya satu di antara Kylian Mbappe dan Erling Haaland. Praktis, mau tidak mau Ancelotti terus menerapkan formasi dasar dengan tiga striker.

”Vini fenomenal. Aku suka bermain bersamanya. Aku sering memberinya masukan karena aku yakin dia bisa menjadi lebih hebat. Tetapi, ternyata dia juga memberikan banyak bantuan,” kata Benzema kepada beIN Sports.

PROKALTENG.CO-Kepada bek kiri Ferland Mendy pada Oktober tahun lalu, penyerang Real Madrid Karim Benzema mengatakan agar tidak memberikan operan kepada Vinicius Junior.

Itu dipicu Vinicius yang membuang beberapa peluang pada El Clasico kontra FC Barcelona (25/10/2020) dan Borussia Moenchengladbach di Liga Champions (28/10/2020).

Kini, setahun berselang, justru Benzema dan Vinicius menjadi bromance baru bersama entrenador Carlo Ancelotti.

Kombinasi dua pemain itu melejit pada awal La Liga musim ini.

Dari 15 gol yang sudah dikemas Los Blancos hingga jornada kelima, Benzema-Vinicius menyumbang 11 gol alias 73 persen.

Perinciannya, 6 gol dari Benzema dan 5 gol oleh Vinicius.

Ada tiga jornada yang membuktikan konektivitas dua pemain berbeda usia 12 tahun itu (Benzema 33 tahun, Vinicius 21 tahun) klop. Mereka berbagi assist.

Pertama, jornada kedua melawan Levante (23/8) yang berakhir 3-3 dengan gol terakhir dicetak Vinicius hasil assist Benzema.

Selanjutnya, jornada keempat saat mengalahkan Celta Vigo 5-2 (13/9).

Gol keempat dan kelima Real hasil kolaborasi mereka berdua. Hal serupa terjadi pada jornada kelima ketika mengalahkan Valencia CF (20/9).

Baca Juga :  Neymar Lewati Rekor Ronaldo

Tren positif itu diharapkan berlanjut pada jornada keenam melawan RCD Mallorca dini hari nanti (23/9) di Estadio Santiago Bernabeu (siaran langsung beIN Sports 1 pukul 03.00 WIB).

Meski sudah menyelesaikan lima jornada, laga nanti bakal menjadi laga kandang kedua Real musim ini di La Liga setelah mengalahkan Celta Vigo.

”Kami beruntung memiliki mereka (Benzema dan Vinicius yang sedang on fire, Red). Meski, tentu saja kredit utama ada pada tim ini secara keseluruhan,” ujar Ancelotti diplomatis kepada Marca.

Meski enggan memuji secara eksplisit, pelatih asal Italia itu sebenarnya bahagia atas performa Benzema-Vinicius.

Mengingatkan akan strategi kesukaannya ketika mengawali karier kepelatihan pada awal milenium.

Ya, Ancelotti terkenal sebagai pelatih yang gemar menggunakan dua striker dan mulai meledak ketika melatih Juventus dengan duet Alessandro Del Piero-Filippo Inzaghi.

Kemudian dilanjutkan Andriy Shevchenko-Inzaghi di AC Milan dan Nicolas Anelka-Didier Drogba di Chelsea.

Setelah itu, Carletto –sapaan Ancelotti– harus berkompromi dengan perkembangan zaman dan tuntutan.

Baca Juga :  Dayung Kembali Sumbang Perak dari TBR 200 Meter

Kebanyakan trio lini depan. Salah satunya trio BBC (Gareth Bale-Benzema-Cristiano Ronaldo) pada periode pertamanya bersama Real (2013–2015) yang berujung la decima.

Bedanya, untuk Benzema-Vinicius musim ini, formasi yang digunakan tetap trisula lini depan dengan Vinicius sebagai wide attacker kanan dan Benzema striker.

Tetapi, dalam praktiknya, dua pemain itu mendapat peran lebih untuk mengeksplorasi lini serang. Wide attacker kiri yang biasanya ditempati Eden Hazard hanya pelengkap.

Tetapi, jika performa Benzema-Vinicius stabil dan wide attacker kiri gagal mengikuti, bukan tidak mungkin Ancelotti mempertegas status Benzema-Vinicius sebagai dua striker utamanya di masa depan.

Meski, tampaknya hal itu sulit terealisasi. Sebab, misi utama Real musim depan adalah mendatangkan setidaknya satu di antara Kylian Mbappe dan Erling Haaland. Praktis, mau tidak mau Ancelotti terus menerapkan formasi dasar dengan tiga striker.

”Vini fenomenal. Aku suka bermain bersamanya. Aku sering memberinya masukan karena aku yakin dia bisa menjadi lebih hebat. Tetapi, ternyata dia juga memberikan banyak bantuan,” kata Benzema kepada beIN Sports.

Terpopuler

Artikel Terbaru