33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Bertarung Cerdik dan Efisien

Untuk kali pertama dalam dua tahun, salah seorang legenda tinju terbesar dan juara dunia delapan divisi, Manny Pacquiao kembali naik ring. Dia menantang juara dunia kelas welter WBA (Super) asal Kuba Yordenis Ugas. Dalam pertarungan yang dipadati penonton di T-Mobile Arena, Paradise, Nevada, hari ini (22/8), Pacquiao masih tampil fit, cepat, dan ganas pada usia 42 tahun.

Namun, khas petinju asal Kuba, Ugas bertarung dengan sabar, fokus, dan efisien. Dia memanfaatkan keunggulan tubuhnya untuk menunggu Pacquiao membuka ruang. Setelah itu, Ugas langsung melayangkan banyak pukulan straight dan  long jab yang sangat keras dan berbahaya. Pacquiao memang mampu melancarkan lebih banyak pukulan. Tetapi secara efisiensi, Ugas tampil jauh lebih baik. Ugas lebih banyak memasukkan pukulan ke badan dan wajah Pacquiao.

Dan setelah pertarungan 12 ronde, tiga juri memberikan kemenangan angka mutlak kepada Ugas yakni 116-112, 116-112, dan 115-113. “Saya sangat bahagia dan sangat bersemangat. Saya mengucapkan terima kasih kepada Manny Pacquiao karena sudah memberikan kesempatan kepada saya untuk melawannya,” kata Ugas dalam wawancara setelah pertarungan.

Baca Juga :  Kejar Target sebelum Pensiun, Greysia Incar Medali Olimpiade Tokyo

“Saya ingin menunjukkan bahwa saya adalah juara dunia kelas welter WBA. Dan saya memang mampu melakukannya malam ini,” tambah peraih perunggu kelas ringan Olimpiade Beijing 2008 tersebut.

Ugas menambahkan bahwa Pacquiao adalah petarung luar biasa. Dia respek atas jalan karir dan kemampuan Pacman. “Tetapi sekali lagi, saya adalah juara dan saya mau bertarung dengan keras,” tegasnya.

“Saya hanya memiliki waktu dua minggu untuk bersiap. Tetapi saya mendengarkan tim bagaimana game plan melawan dia. Dan saya memang siap,” katanya.

Awalnya, Pacquiao tidak berencana bertarung melawan Ugas. Dia sejatinya dijadwalkan melawan Errol Spence Jr. Namun, Spence batal bertarung karena positif Covid-19.

“Setelah ini saya berencana untuk menjadi juara dunia sejati. Errol Spance adalah salah seorang kandidat dan masuk daftar saya. Tetapi, melawan siapapun, saya siap,” ucap Ugas.

Baca Juga :  Lolos ke Perempat Final, Layak Jadi Nomor 1 Dunia

Sementara itu, Pacquiao mengatakan bahwa dialah yang memutuskan bertarung melawan Ugas. Pacquiao sadar dengan kekuatan Ugas. Dan dia, meminta maaf kepada para pendukungnya karena gagal memenangkan pertarungan hari ini.

“Inilah tinju. Saya sudah bekerja keras dan menujukkan yang terbaik di ring, tetapi saya kalah. Saya kira, masalahnya adalah saya tidak membuat adjustment pada awal pertarungan. Kaki saya agak sedikit lelah,” ucap Pacquiao.

Pasca pertarungan ini, Pacquiao masih belum tahu rencana ke depan. Apakah masih mau bertarung atau masuk lebih dalam ke arena politik. Misalnya mencalonkan diri sebagai presiden Filipina. “Saya akan memutuskannya bulan depan,” kata Pacquiao.

Untuk kali pertama dalam dua tahun, salah seorang legenda tinju terbesar dan juara dunia delapan divisi, Manny Pacquiao kembali naik ring. Dia menantang juara dunia kelas welter WBA (Super) asal Kuba Yordenis Ugas. Dalam pertarungan yang dipadati penonton di T-Mobile Arena, Paradise, Nevada, hari ini (22/8), Pacquiao masih tampil fit, cepat, dan ganas pada usia 42 tahun.

Namun, khas petinju asal Kuba, Ugas bertarung dengan sabar, fokus, dan efisien. Dia memanfaatkan keunggulan tubuhnya untuk menunggu Pacquiao membuka ruang. Setelah itu, Ugas langsung melayangkan banyak pukulan straight dan  long jab yang sangat keras dan berbahaya. Pacquiao memang mampu melancarkan lebih banyak pukulan. Tetapi secara efisiensi, Ugas tampil jauh lebih baik. Ugas lebih banyak memasukkan pukulan ke badan dan wajah Pacquiao.

Dan setelah pertarungan 12 ronde, tiga juri memberikan kemenangan angka mutlak kepada Ugas yakni 116-112, 116-112, dan 115-113. “Saya sangat bahagia dan sangat bersemangat. Saya mengucapkan terima kasih kepada Manny Pacquiao karena sudah memberikan kesempatan kepada saya untuk melawannya,” kata Ugas dalam wawancara setelah pertarungan.

Baca Juga :  Kejar Target sebelum Pensiun, Greysia Incar Medali Olimpiade Tokyo

“Saya ingin menunjukkan bahwa saya adalah juara dunia kelas welter WBA. Dan saya memang mampu melakukannya malam ini,” tambah peraih perunggu kelas ringan Olimpiade Beijing 2008 tersebut.

Ugas menambahkan bahwa Pacquiao adalah petarung luar biasa. Dia respek atas jalan karir dan kemampuan Pacman. “Tetapi sekali lagi, saya adalah juara dan saya mau bertarung dengan keras,” tegasnya.

“Saya hanya memiliki waktu dua minggu untuk bersiap. Tetapi saya mendengarkan tim bagaimana game plan melawan dia. Dan saya memang siap,” katanya.

Awalnya, Pacquiao tidak berencana bertarung melawan Ugas. Dia sejatinya dijadwalkan melawan Errol Spence Jr. Namun, Spence batal bertarung karena positif Covid-19.

“Setelah ini saya berencana untuk menjadi juara dunia sejati. Errol Spance adalah salah seorang kandidat dan masuk daftar saya. Tetapi, melawan siapapun, saya siap,” ucap Ugas.

Baca Juga :  Lolos ke Perempat Final, Layak Jadi Nomor 1 Dunia

Sementara itu, Pacquiao mengatakan bahwa dialah yang memutuskan bertarung melawan Ugas. Pacquiao sadar dengan kekuatan Ugas. Dan dia, meminta maaf kepada para pendukungnya karena gagal memenangkan pertarungan hari ini.

“Inilah tinju. Saya sudah bekerja keras dan menujukkan yang terbaik di ring, tetapi saya kalah. Saya kira, masalahnya adalah saya tidak membuat adjustment pada awal pertarungan. Kaki saya agak sedikit lelah,” ucap Pacquiao.

Pasca pertarungan ini, Pacquiao masih belum tahu rencana ke depan. Apakah masih mau bertarung atau masuk lebih dalam ke arena politik. Misalnya mencalonkan diri sebagai presiden Filipina. “Saya akan memutuskannya bulan depan,” kata Pacquiao.

Terpopuler

Artikel Terbaru