30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Neymar Diusir dari Lapangan, Ada Tuduhan Rasisme

BINTANG Paris Saint-Germain
(PSG) Neymar menyuarakan kekesalan dan penyesalannya karena tidak mengambil
tindakan yang lebih keras terhadap pemain Marseille Alvaro Gonzalez atas
tuduhan aksi rasisme oleh bek tersebut.

PSG kalah 0-1 dari Marseille pada Senin dalam
lanjutan Ligue 1. Tetapi laga tersebut dirusak oleh perkelahian di akhir
pertandingan dengan lima pemain mendapatkan kartu merah karena terlibat dalam
insiden itu.

Neymar adalah pemain terakhir yang diusir
lapangan karena menampar bagian belakang kepala Gonzalez.

Neymar menuduh bek asal Spanyol itu
mengeluarkan perkataan rasisme saat ia meninggalkan lapangan. Pemain Brasil itu
kemudian mengungkapkan kekesalannya usai pertandingan di akun media sosialnya
terhadap Gonzalez.

“Satu-satunya penyesalan saya adalah
tidak memukul wajah si bajingan itu,” tulis pemain berusia 28 tahun itu di
Twitter yang dikutip Goal pada Senin (14/9). “VAR menangkap kejadian itu
dengan mudah,” tulis Neymar seusai laga.

“Sekarang saya ingin melihat gambar
rasial yang memanggil saya ‘monyet’, saya mau lihat.” Neymar kemudian
kembali mengunggah lagi tulisan di Twitter, dengan menuduh Gonzalez menggunakan
perkataan rasial terhadapnya di lapangan. PSG kini telah kalah dalam dua
pertandingan pertama mereka di musim baru Ligue 1, pertama kalinya sejak
1984-85, dengan tim asuhan Thomas Tuchel juga kalah 0-1 melawan Lens pada 10
September. Pelatih Marseille Andre Villas-Boas kemudian membela Gonzalez pasca
pertandingan saat ia menuduh Angel Di Maria meludahi salah satu pemainnya.

Ditanya apakah Gonzalez bersalah karena
membuat pernyataan rasial, Villas-Boas menjawab: “Saya tidak berpikir
demikian, karena Alvaro adalah pemain berpengalaman. Tidak ada ruang untuk
rasisme dalam sepak bola, tetapi saya tidak berpikir ia melakukannya.”
“Neymar sedikit kesal dengan situasi ini di akhir pertandingan. Saya
berharap itu tidak mengganggu kemenangan ini,” tambah pelatih asal
Portugal itu. “Kami juga tahu Di Maria meludahi salah satu pemain kami.
Itu adalah El Clasico dan kami harus mengingat kemenangan bersejarah ini untuk
Marseille.” Tak lama berselang, Alvaro Gonzales mencoba membela diri dan
membalas ucapan Neymar.

“Tidak ada tempat untuk rasisme. Sebuah
karier yang bersih dengan banyak rekan satu tim dan teman setiap hari,”
tulis Gonzalez. “Terkadang, Anda harus belajar bagaimana merasakan
kekalahan dan menerimanya di lapangan,” balasnya. Sementara PSG kembali
mengalami kekalahan, Marseille kini telah memenangi dua pertandingan pertama
mereka di musim baru Ligue 1 setelah finis kedua musim lalu. Skuat PSG asuhan
Tuchel selanjutnya akan menghadapi Metz pada Kamis dan bermain tanpa Neymar,
Layvin Kurzawa dan Leandro Paredes setelah mendapatkan kartu merah. 

Baca Juga :  Berhasil Tuntaskan Misi Balas Dendam

BINTANG Paris Saint-Germain
(PSG) Neymar menyuarakan kekesalan dan penyesalannya karena tidak mengambil
tindakan yang lebih keras terhadap pemain Marseille Alvaro Gonzalez atas
tuduhan aksi rasisme oleh bek tersebut.

PSG kalah 0-1 dari Marseille pada Senin dalam
lanjutan Ligue 1. Tetapi laga tersebut dirusak oleh perkelahian di akhir
pertandingan dengan lima pemain mendapatkan kartu merah karena terlibat dalam
insiden itu.

Neymar adalah pemain terakhir yang diusir
lapangan karena menampar bagian belakang kepala Gonzalez.

Neymar menuduh bek asal Spanyol itu
mengeluarkan perkataan rasisme saat ia meninggalkan lapangan. Pemain Brasil itu
kemudian mengungkapkan kekesalannya usai pertandingan di akun media sosialnya
terhadap Gonzalez.

“Satu-satunya penyesalan saya adalah
tidak memukul wajah si bajingan itu,” tulis pemain berusia 28 tahun itu di
Twitter yang dikutip Goal pada Senin (14/9). “VAR menangkap kejadian itu
dengan mudah,” tulis Neymar seusai laga.

“Sekarang saya ingin melihat gambar
rasial yang memanggil saya ‘monyet’, saya mau lihat.” Neymar kemudian
kembali mengunggah lagi tulisan di Twitter, dengan menuduh Gonzalez menggunakan
perkataan rasial terhadapnya di lapangan. PSG kini telah kalah dalam dua
pertandingan pertama mereka di musim baru Ligue 1, pertama kalinya sejak
1984-85, dengan tim asuhan Thomas Tuchel juga kalah 0-1 melawan Lens pada 10
September. Pelatih Marseille Andre Villas-Boas kemudian membela Gonzalez pasca
pertandingan saat ia menuduh Angel Di Maria meludahi salah satu pemainnya.

Ditanya apakah Gonzalez bersalah karena
membuat pernyataan rasial, Villas-Boas menjawab: “Saya tidak berpikir
demikian, karena Alvaro adalah pemain berpengalaman. Tidak ada ruang untuk
rasisme dalam sepak bola, tetapi saya tidak berpikir ia melakukannya.”
“Neymar sedikit kesal dengan situasi ini di akhir pertandingan. Saya
berharap itu tidak mengganggu kemenangan ini,” tambah pelatih asal
Portugal itu. “Kami juga tahu Di Maria meludahi salah satu pemain kami.
Itu adalah El Clasico dan kami harus mengingat kemenangan bersejarah ini untuk
Marseille.” Tak lama berselang, Alvaro Gonzales mencoba membela diri dan
membalas ucapan Neymar.

“Tidak ada tempat untuk rasisme. Sebuah
karier yang bersih dengan banyak rekan satu tim dan teman setiap hari,”
tulis Gonzalez. “Terkadang, Anda harus belajar bagaimana merasakan
kekalahan dan menerimanya di lapangan,” balasnya. Sementara PSG kembali
mengalami kekalahan, Marseille kini telah memenangi dua pertandingan pertama
mereka di musim baru Ligue 1 setelah finis kedua musim lalu. Skuat PSG asuhan
Tuchel selanjutnya akan menghadapi Metz pada Kamis dan bermain tanpa Neymar,
Layvin Kurzawa dan Leandro Paredes setelah mendapatkan kartu merah. 

Baca Juga :  Berhasil Tuntaskan Misi Balas Dendam

Terpopuler

Artikel Terbaru