27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Suporter Indonesia dan Thailand Damai

JAKARTA-Saravuth Sadsananud sempat ingin
membatalkan niat away ke Jakarta. Suporter Thailand itu membaca di
media bahwa Kamis lalu (5/9) suporter Malaysia menjadi korban aksi kekerasan
pendukung timnas Indonesia.

Saravuth cemas kalau pendukung Thailand
yang away ke SUGBK akan mendapat perlakuan yang sama.

Namun, bayang-bayang kecemasan tersebut sirna.
Sejak tiba di Jakarta kemarin, dia merasa aman-aman saja. ”Saya juga yakin
suporter Indonesia cinta damai. Tidak seperti yang terlihat saat melawan
Malaysia. Saya juga datang ke sini dengan damai, menghormati,” ucap pria asli
Bangkok itu.

Yang dikatakan pria 49 tahun tersebut benar.
Tidak ada perlakuan negatif dari suporter Indonesia kepada suporter Thailand.
Malah, kedua kubu suporter terlihat bernyanyi dan mengobrol akrab sebelum
pertandingan digelar.

Baca Juga :  PSSI Tidak Jalankan Liga 3, jika Liga 1 dan Liga 2 Dihentikan

Lihat saja bagaimana tiga Garuda Fans, yakni
Mario Sonata, Rio Aribowo, dan Rudi Kusuma. Ketiganya sempat diajak berfoto
oleh suporter Thailand. Bahkan, yel-yel ”Indonesia, Indonesia, Indonesia”
terdengar dinyanyikan suporter Thailand setiap kali melihat pendukung Merah
Putih.

Saling tukar syal dan pernak-pernik pun
terlihat. Tak jarang mereka duduk bersama dan bercengkerama.

Rudi Kusuma mengatakan, animo suporter
Indonesia ketika melawan Thailand memang turun drastis. Kekalahan saat melawan
Malaysia jadi penyebabnya. ”Tapi, apa pun yang terjadi, kami tetap mendukung
timnas. Kami harus selalu ada untuk Indonesia,” tuturnya.

Ditanya soal keakraban dengan suporter
Thailand, Rudi tidak menampik. Menurut dia, sejak dulu suporter Thailand sangat
baik. Sopan dan menghargai tuan rumah. Tidak melakukan provokasi, baik lewat
media sosial ataupun media lainnya, sebelum maupun sesudah pertandingan.

Baca Juga :  PT LIB Tambah Hak Siar Liga 1

”Mereka menghargai kami. Kami juga menghargai
mereka. Indonesia dan Thailand kan bersaudara,” tuturnya.

Sunma Longsatiah, suporter Thailand lainnya,
juga senang dengan sambutan suporter tuan rumah. Perempuan yang mendapat
beasiswa di Indonesia tersebut tidak percaya bahwa suporter Indonesia itu suka
rusuh seperti ketika melawan Malaysia.

”Saya sudah tinggal di sini selama tiga tahun.
Saya kenal banyak orang Indonesia yang suka bola. Mereka baik, saling
menghargai,” papar Sunma. ”Jadi, saya tidak takut dan menikmati ketika Thailand
main di sini,” imbuh perempuan yang sudah fasih berbahasa Indonesia itu.(JPG)

JAKARTA-Saravuth Sadsananud sempat ingin
membatalkan niat away ke Jakarta. Suporter Thailand itu membaca di
media bahwa Kamis lalu (5/9) suporter Malaysia menjadi korban aksi kekerasan
pendukung timnas Indonesia.

Saravuth cemas kalau pendukung Thailand
yang away ke SUGBK akan mendapat perlakuan yang sama.

Namun, bayang-bayang kecemasan tersebut sirna.
Sejak tiba di Jakarta kemarin, dia merasa aman-aman saja. ”Saya juga yakin
suporter Indonesia cinta damai. Tidak seperti yang terlihat saat melawan
Malaysia. Saya juga datang ke sini dengan damai, menghormati,” ucap pria asli
Bangkok itu.

Yang dikatakan pria 49 tahun tersebut benar.
Tidak ada perlakuan negatif dari suporter Indonesia kepada suporter Thailand.
Malah, kedua kubu suporter terlihat bernyanyi dan mengobrol akrab sebelum
pertandingan digelar.

Baca Juga :  PSSI Tidak Jalankan Liga 3, jika Liga 1 dan Liga 2 Dihentikan

Lihat saja bagaimana tiga Garuda Fans, yakni
Mario Sonata, Rio Aribowo, dan Rudi Kusuma. Ketiganya sempat diajak berfoto
oleh suporter Thailand. Bahkan, yel-yel ”Indonesia, Indonesia, Indonesia”
terdengar dinyanyikan suporter Thailand setiap kali melihat pendukung Merah
Putih.

Saling tukar syal dan pernak-pernik pun
terlihat. Tak jarang mereka duduk bersama dan bercengkerama.

Rudi Kusuma mengatakan, animo suporter
Indonesia ketika melawan Thailand memang turun drastis. Kekalahan saat melawan
Malaysia jadi penyebabnya. ”Tapi, apa pun yang terjadi, kami tetap mendukung
timnas. Kami harus selalu ada untuk Indonesia,” tuturnya.

Ditanya soal keakraban dengan suporter
Thailand, Rudi tidak menampik. Menurut dia, sejak dulu suporter Thailand sangat
baik. Sopan dan menghargai tuan rumah. Tidak melakukan provokasi, baik lewat
media sosial ataupun media lainnya, sebelum maupun sesudah pertandingan.

Baca Juga :  PT LIB Tambah Hak Siar Liga 1

”Mereka menghargai kami. Kami juga menghargai
mereka. Indonesia dan Thailand kan bersaudara,” tuturnya.

Sunma Longsatiah, suporter Thailand lainnya,
juga senang dengan sambutan suporter tuan rumah. Perempuan yang mendapat
beasiswa di Indonesia tersebut tidak percaya bahwa suporter Indonesia itu suka
rusuh seperti ketika melawan Malaysia.

”Saya sudah tinggal di sini selama tiga tahun.
Saya kenal banyak orang Indonesia yang suka bola. Mereka baik, saling
menghargai,” papar Sunma. ”Jadi, saya tidak takut dan menikmati ketika Thailand
main di sini,” imbuh perempuan yang sudah fasih berbahasa Indonesia itu.(JPG)

Terpopuler

Artikel Terbaru