28.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Ganda Campuran Harus Bekerja Ekstra

JAKARTA – Asisten
pelatih ganda campuran PBSI Nova Widianto mengakui sektor binaannya masih harus
bekerja ekstra keras demi bisa mengimbangi performa ganda campuran Tiongkok.
Hal ini dikatakan Nova setelah Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti gagal
meraih gelar juara Australia Terbuka 2019 usai dikalahkan Wang Yilyu/Huang
Dongping di partai final, Minggu (9/6).

Untuk diketahui,
Praveen/Melati sebenarnya tampil cukup menjanjikan di Australia Terbuka 2019.
Mereka mendapatkan tiket final setelah mengandaskan beberapa pasangan tangguh
seperti Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia) dan Yuta Watanabe/Arisa
Higashino (Jepang).

Sayang, mereka
lagi-lagi tidak berkutik di hadapan Yilyu/Dongping. Bersua untuk yang kelima
kalinya, Praveen/Melati gagal memetik kemenangan pertama mereka atas pasangan
nomor 2 dunia itu setelah kalah 15-21 dan 8-21.

Baca Juga :  Empat Tim Ikuti Tes Privat di Misano

Tak hanya dari
Yilyu/Dongping, Praveen/Melati yang notabene saat ini merupakan salah satu
ganda campuran andalan Indonesia juga urung bisa mengatasi pasangan superior
Tiongkok lainnya, Zheng Siwei/Huang Yaqiong.

Mengomentari hal ini,
Nova mengakui bahwa masih ada jurang pemisah yang cukup besar antara
Praveen/Melati dan dua pasangan Negeri Tirai Bambu tersebut. Mereka wajib
berlatih lebih keras. Apalagi, Olimpiade Tokyo 2020 sudah semakin dekat.

“Kita harus (latihan,
Red) ekstra lagi buat ngejar dua pasangan Tiongkok ini. Pasangan yang lain
sudah bisa diatasi. Tinggal dua pasangan Tiongkok ini saja. Mereka memang lebih
kuat, dan kita harus akui itu,” kata Nova.

Secara pola permainan,
Nova mengatakan bahwa Praveen/Melati sebetulnya menunjukkan perkembangan
signifikan sejak pertama kali dipasangkan tahun lalu. Namun, Praveen/Melati
punya ‘penyakit’ yang juga dimiliki beberapa pemain Indonesia lain: tidak
konsisten.

Baca Juga :  Giofani Siap Balas Kekalahan Kalteng Putra di Putaran Pertama

“Masalah fokusnya harus dibenahi. Mereka sering
eror dan tidak konsisten. Mereka harus bisa lebih tahan lagi dalam bermain.
Melati juga harus ditingkatkan defense-nya untuk bola-bola belakang. Pertandingan
tadi sebetulnya ramai, tapi mereka kurang tahan. Pertahanan Tiongkok juga susah
sekali ditembus,” ujar Nova. (jpc/jpnn)

JAKARTA – Asisten
pelatih ganda campuran PBSI Nova Widianto mengakui sektor binaannya masih harus
bekerja ekstra keras demi bisa mengimbangi performa ganda campuran Tiongkok.
Hal ini dikatakan Nova setelah Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti gagal
meraih gelar juara Australia Terbuka 2019 usai dikalahkan Wang Yilyu/Huang
Dongping di partai final, Minggu (9/6).

Untuk diketahui,
Praveen/Melati sebenarnya tampil cukup menjanjikan di Australia Terbuka 2019.
Mereka mendapatkan tiket final setelah mengandaskan beberapa pasangan tangguh
seperti Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia) dan Yuta Watanabe/Arisa
Higashino (Jepang).

Sayang, mereka
lagi-lagi tidak berkutik di hadapan Yilyu/Dongping. Bersua untuk yang kelima
kalinya, Praveen/Melati gagal memetik kemenangan pertama mereka atas pasangan
nomor 2 dunia itu setelah kalah 15-21 dan 8-21.

Baca Juga :  Empat Tim Ikuti Tes Privat di Misano

Tak hanya dari
Yilyu/Dongping, Praveen/Melati yang notabene saat ini merupakan salah satu
ganda campuran andalan Indonesia juga urung bisa mengatasi pasangan superior
Tiongkok lainnya, Zheng Siwei/Huang Yaqiong.

Mengomentari hal ini,
Nova mengakui bahwa masih ada jurang pemisah yang cukup besar antara
Praveen/Melati dan dua pasangan Negeri Tirai Bambu tersebut. Mereka wajib
berlatih lebih keras. Apalagi, Olimpiade Tokyo 2020 sudah semakin dekat.

“Kita harus (latihan,
Red) ekstra lagi buat ngejar dua pasangan Tiongkok ini. Pasangan yang lain
sudah bisa diatasi. Tinggal dua pasangan Tiongkok ini saja. Mereka memang lebih
kuat, dan kita harus akui itu,” kata Nova.

Secara pola permainan,
Nova mengatakan bahwa Praveen/Melati sebetulnya menunjukkan perkembangan
signifikan sejak pertama kali dipasangkan tahun lalu. Namun, Praveen/Melati
punya ‘penyakit’ yang juga dimiliki beberapa pemain Indonesia lain: tidak
konsisten.

Baca Juga :  Giofani Siap Balas Kekalahan Kalteng Putra di Putaran Pertama

“Masalah fokusnya harus dibenahi. Mereka sering
eror dan tidak konsisten. Mereka harus bisa lebih tahan lagi dalam bermain.
Melati juga harus ditingkatkan defense-nya untuk bola-bola belakang. Pertandingan
tadi sebetulnya ramai, tapi mereka kurang tahan. Pertahanan Tiongkok juga susah
sekali ditembus,” ujar Nova. (jpc/jpnn)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Terpopuler

Artikel Terbaru