28.4 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Usulkan Kompetisi 2021 Mulai September

MALANG– Untuk urusan gaji pemain dan pelatih,
Arema FC memang mengikuti arahan PSSI. Yakni, maksimal membayarkan gaji 25
persen selama jeda kompetisi akibat pandemi korona. Namun, aturan itu hanya diterapkan
untuk pemain dan staf pelatih.

Manajemen Arema FC berkomitmen membayar gaji
karyawannya secara utuh. ’’Untuk gaji karyawan memang tidak kami potong. Karena
nilainya tidak sebesar gaji pemain maupun pelatih. Kan kasihan kalau semisal
gajinya dipotong. Sudah tidak seberapa besar, lalu dipotong,’’ ucap General
Manager Arema FC Rudy Widodo.

Hal serupa disampaikan Media Officer Sudarmaji.
Dia pun menyampaikan perjuangan direksi Arema FC agar tetap menjamin
karyawannya. Arema FC setidaknya memiliki 75 karyawan.

Baca Juga :  GEBRAKAN LAGA TUNDA

’’Inilah kekompakan untuk kebersamaan. Karena
Arema FC ini kekeluargaannya kuat. Perjuangan direksi luar biasa dalam
mencarikan dana untuk membayar gaji karyawan. Jadi, kami tidak sampai
merumahkan karyawan,’’ tutur Sudarmaji.

Di sisi lain, Sabtu lalu (9/5) Arema FC
berkirim surat kepada PT LIB dan PSSI. Dalam surat tersebut, Arema FC
menyampaikan tiga hal. Pertama, Singo Edan mempertanyakan soal kompetisi musim
2020.

’’Kedua soal kejelasan hak komersial dari
operator kompetisi. Terakhir, kami meminta LIB menyiapkan emergency effort atau
jalan keluar terkait proyeksi business plan ketika kompetisi ini tidak
dilanjutkan lagi,’’ jelas Sudarmaji.

Merujuk tiga poin yang disampaikan, Arema FC
sejatinya ingin kompetisi 2020 segera diakhiri. Melihat hingga saat ini belum
ada kejelasan dan kepastian kapan pandemi Covid-19 berakhir. Arema FC pun
mengusulkan, jika kompetisi musim 2020 diakhiri, kompetisi musim 2021 dimulai
September mendatang.

Baca Juga :  Tak Dipakai Prancis, Ditolak Aljazair

’’Jadi, lebih baik kompetisinya yang dimajukan
September tahun ini. Artinya, ketika prediksi Juni-Juli virus korona sudah
berlalu, tim mulai menyusun persiapan,’’ pungkas Sudarmaji. 

MALANG– Untuk urusan gaji pemain dan pelatih,
Arema FC memang mengikuti arahan PSSI. Yakni, maksimal membayarkan gaji 25
persen selama jeda kompetisi akibat pandemi korona. Namun, aturan itu hanya diterapkan
untuk pemain dan staf pelatih.

Manajemen Arema FC berkomitmen membayar gaji
karyawannya secara utuh. ’’Untuk gaji karyawan memang tidak kami potong. Karena
nilainya tidak sebesar gaji pemain maupun pelatih. Kan kasihan kalau semisal
gajinya dipotong. Sudah tidak seberapa besar, lalu dipotong,’’ ucap General
Manager Arema FC Rudy Widodo.

Hal serupa disampaikan Media Officer Sudarmaji.
Dia pun menyampaikan perjuangan direksi Arema FC agar tetap menjamin
karyawannya. Arema FC setidaknya memiliki 75 karyawan.

Baca Juga :  GEBRAKAN LAGA TUNDA

’’Inilah kekompakan untuk kebersamaan. Karena
Arema FC ini kekeluargaannya kuat. Perjuangan direksi luar biasa dalam
mencarikan dana untuk membayar gaji karyawan. Jadi, kami tidak sampai
merumahkan karyawan,’’ tutur Sudarmaji.

Di sisi lain, Sabtu lalu (9/5) Arema FC
berkirim surat kepada PT LIB dan PSSI. Dalam surat tersebut, Arema FC
menyampaikan tiga hal. Pertama, Singo Edan mempertanyakan soal kompetisi musim
2020.

’’Kedua soal kejelasan hak komersial dari
operator kompetisi. Terakhir, kami meminta LIB menyiapkan emergency effort atau
jalan keluar terkait proyeksi business plan ketika kompetisi ini tidak
dilanjutkan lagi,’’ jelas Sudarmaji.

Merujuk tiga poin yang disampaikan, Arema FC
sejatinya ingin kompetisi 2020 segera diakhiri. Melihat hingga saat ini belum
ada kejelasan dan kepastian kapan pandemi Covid-19 berakhir. Arema FC pun
mengusulkan, jika kompetisi musim 2020 diakhiri, kompetisi musim 2021 dimulai
September mendatang.

Baca Juga :  Tak Dipakai Prancis, Ditolak Aljazair

’’Jadi, lebih baik kompetisinya yang dimajukan
September tahun ini. Artinya, ketika prediksi Juni-Juli virus korona sudah
berlalu, tim mulai menyusun persiapan,’’ pungkas Sudarmaji. 

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Terpopuler

Artikel Terbaru