31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Peraih Perunggu Kejuaraan Dunia Junior 2019 Sempat Repotkan Jonatan

JAKARTA-Pemain
nomor tujuh dunia Jonatan Christie lolos ke perempat final Mola TV PBSI Home
Tournament 2020. Pada laga lanjutan Grup H sore ini (8/7), Jonatan berhasil
mengalahkan Yonatan Ramlie dengan skor 22-20, 21-13 dalam tempo 44 menit.

Ramlie adalah
salah satu pemain muda Indonesia paling menjanjikan. Tahun lalu, dia meraih
perunggu Kejuaraan Dunia Junior 2019 di Kazan, Rusia. Mulai 2020, pemain 19
tahun itu sudah turun ke level senior dan menempati peringkat 333 dunia.

Pada pagi
harinya, Ramlie dikalahkan unggulan kelima Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay dalam rubber
game, 
21-19, 15-21, 19-21.

Walaupun
bermain habis-habisan bermain sampai 1 jam dan 26 menit pada pagi harinya,
Ramlie berhasil melakukan perlawanan keras kepada Jonatan. Di game pertama,
kedudukan sempat imbang 7-7, 15-15.

Jonatan sempat
unggul 19-17 dan mencapai game point dengan
20-19. Dalam kondisi kritis, Ramlie berhasil menyamakan kedudukan (20-20).
Tetapi, karena menang pengalaman, Jonatan berhasil lolos dan mengambil
kemenangan dalam adu setting yang berakhir
dengan skor 22-20.

Baca Juga :  Juara Dunia 6 Kali Tak Masuk Nominasi

“Pada game pertama,
Ramlie bisa membaca pukulan-pukulan saya. Karena itulah dia gampang mengambil
serangan,” kata Jonatan dalam wawancara pinggir lapangan dengan Mola TV.

Pada game kedua,
Jonatan unggul tipis 7-4, lalu mencapai 11-7 dalam interval. Situasi ini hampir
mirip dengan yang terjadi pada game pertama. Saat itu,
Jonatan unggul dengan skor 11-8.

Bedanya, pada game kedua
ini Jonatan bermain jauh lebih nyaman. Secara serangan, Jonatan bermain lebih
efisien. Hasilnya, peraih emas Asian Games 2018 itu mengambil game kedua
dengan skor 20-13. Jonatan memanfaatkan benar penurunan stamina, kekurangan power, dan
anjloknya fokus Ramlie.

“Pada game kedua,
saya memang lebih menekan. Ramlie memang kelihatan turun sekali staminanya.
Jadi, memang nggak sama dengan game pertama.
Tapi Ramlie, balik serangnya bagus pada game pertama,” kata
Jonatan.

Baca Juga :  Indonesia Dipastikan Loloskan 5 Lifter ke Olimpiade

Pemain nomor
tujuh dunia itu menambahkan bahwa dia banyak mencoba stroke yang sudah
dilatih dalam turnamen ini. Namun, mengaplikasikan jurus-jurus baru pada ajang
ini, sangat tidak mudah.

“Walaupun home
tournament, 
tapi atmosfernya pertandingan. Jadi, rasa ingin
menangnya besar. Tapi dua atau tiga kali, saya berhasil menggunakan stroke yang
saya mau,” kata Jonatan.

Besok, Jonatan
akan berhadapan dengan Ikhsan Rumbay. Pemenang laga tersebut akan menjadi juara
Grup H. Sedangkan yang kalah tetap lolos dengan status runner-up. Sementara
itu, dua kali kekalahan membuat Ramlie dipastikan tersingkir dari turnamen ini.

Di sisi lain,
Muhammad Asqar Harianto mundur karena cedera di game ketiga ketika
melawan Ikhsan. Jadi, kemenangan Jonatan dan Ikhsan atas Asqar tidak dihitung.

JAKARTA-Pemain
nomor tujuh dunia Jonatan Christie lolos ke perempat final Mola TV PBSI Home
Tournament 2020. Pada laga lanjutan Grup H sore ini (8/7), Jonatan berhasil
mengalahkan Yonatan Ramlie dengan skor 22-20, 21-13 dalam tempo 44 menit.

Ramlie adalah
salah satu pemain muda Indonesia paling menjanjikan. Tahun lalu, dia meraih
perunggu Kejuaraan Dunia Junior 2019 di Kazan, Rusia. Mulai 2020, pemain 19
tahun itu sudah turun ke level senior dan menempati peringkat 333 dunia.

Pada pagi
harinya, Ramlie dikalahkan unggulan kelima Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay dalam rubber
game, 
21-19, 15-21, 19-21.

Walaupun
bermain habis-habisan bermain sampai 1 jam dan 26 menit pada pagi harinya,
Ramlie berhasil melakukan perlawanan keras kepada Jonatan. Di game pertama,
kedudukan sempat imbang 7-7, 15-15.

Jonatan sempat
unggul 19-17 dan mencapai game point dengan
20-19. Dalam kondisi kritis, Ramlie berhasil menyamakan kedudukan (20-20).
Tetapi, karena menang pengalaman, Jonatan berhasil lolos dan mengambil
kemenangan dalam adu setting yang berakhir
dengan skor 22-20.

Baca Juga :  Juara Dunia 6 Kali Tak Masuk Nominasi

“Pada game pertama,
Ramlie bisa membaca pukulan-pukulan saya. Karena itulah dia gampang mengambil
serangan,” kata Jonatan dalam wawancara pinggir lapangan dengan Mola TV.

Pada game kedua,
Jonatan unggul tipis 7-4, lalu mencapai 11-7 dalam interval. Situasi ini hampir
mirip dengan yang terjadi pada game pertama. Saat itu,
Jonatan unggul dengan skor 11-8.

Bedanya, pada game kedua
ini Jonatan bermain jauh lebih nyaman. Secara serangan, Jonatan bermain lebih
efisien. Hasilnya, peraih emas Asian Games 2018 itu mengambil game kedua
dengan skor 20-13. Jonatan memanfaatkan benar penurunan stamina, kekurangan power, dan
anjloknya fokus Ramlie.

“Pada game kedua,
saya memang lebih menekan. Ramlie memang kelihatan turun sekali staminanya.
Jadi, memang nggak sama dengan game pertama.
Tapi Ramlie, balik serangnya bagus pada game pertama,” kata
Jonatan.

Baca Juga :  Indonesia Dipastikan Loloskan 5 Lifter ke Olimpiade

Pemain nomor
tujuh dunia itu menambahkan bahwa dia banyak mencoba stroke yang sudah
dilatih dalam turnamen ini. Namun, mengaplikasikan jurus-jurus baru pada ajang
ini, sangat tidak mudah.

“Walaupun home
tournament, 
tapi atmosfernya pertandingan. Jadi, rasa ingin
menangnya besar. Tapi dua atau tiga kali, saya berhasil menggunakan stroke yang
saya mau,” kata Jonatan.

Besok, Jonatan
akan berhadapan dengan Ikhsan Rumbay. Pemenang laga tersebut akan menjadi juara
Grup H. Sedangkan yang kalah tetap lolos dengan status runner-up. Sementara
itu, dua kali kekalahan membuat Ramlie dipastikan tersingkir dari turnamen ini.

Di sisi lain,
Muhammad Asqar Harianto mundur karena cedera di game ketiga ketika
melawan Ikhsan. Jadi, kemenangan Jonatan dan Ikhsan atas Asqar tidak dihitung.

Terpopuler

Artikel Terbaru